Sejarah dan Perkembangannya GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT

RSKO JAKARTA

A. Sejarah dan Perkembangannya

Rumah Sakit Ketergantungan Obat RSKO Jakarta didirikan pada tahun 1972, yang sebelumnya merupakan salah satu unit RSUP Famawati Jakarta di Jl. RS. Fatmawati Jakarta Selatan. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit milik pemerintah yang khusus bergerak dalam bidang penanganan gangguan yang berhubungan dengan zat. Rumah sakit ini semula bernama Drug Dependence Unit DDU yang diresmikan oleh Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta waktu itu. Pada tahun 1974 DDU berubah nama menjadi Lembaga Ketergantungan Obat LKO yang tujuan utamanya adalah penanganan ketergantungan obat yang kompherensif dan bersifat jangka panjang, meliputi bidang preventif, kuratif dan rehabilitative. 1 Pada tahun 1998, status LKO ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C dengan nama Rumah Sakit Ketergantungan Obat RSKO di bawah Departemen Kesehatan RI sebagai unit pelaksana fungsional dari Dirjen Pelayanan Medik dengan dr. Erwin Widjojo, Sp.Kj sebagai direktur pertama. Dalam usia 36 pada tahun 2008 ini RSKO telah mengalami lima kali pergantian direktur, tahun 1987 kepada dr. Al Bachri Husin Sp. Kj, tahun 1997 dr. Sudirman MA, Sp.Kj dan tahun 2006 dr. Ratna Mardiati Sp.Kj., dan tahun 2009 dr. Fidiansjah, Sp.KJ sebagai Direktur Utama RSKO Jakarta sampai kurun waktu tersebut, rumah sakit ini juga 1 Buletin Ilmiah Populer BIP RS Ketergantungan Obat, Tantangan Penanganan Masalah Adiksi NAPZA,Jakarta : Instalasi Penelitian dan pengembangan RSKO, 2010, h. 3. 48 telah mengalami perubahan kelembagaan, menjadi tipe B non-Pendidikan pada tanggal 14 Juni 2002 dan kemudian pada 26 Juni 2007 ditetapkan menjadi instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum BLU bertahap. Dengan meningkatnya jumlah pasien ketergantungan opiate pada akhir tahun 1990-an dan membutuhkan tempat perawatan yang lebih luas, lahan I Fatmawati dirasakan tidak memadai untuk dikembangkan. Untuk itu pada tahun 1999 Pemda DKI Jakarta memberi bantuan berupa izin persetujuan prinsip pemanfaatan tanah seluas kurang lebih 1,5 hektar untuk pembangunan rumah sakit yang bertempat di Cibubur, Jakarta Timur. Pada tanggal 15 Oktober 2002 gedung RSKO baru di Cibubur resmi digunakan dan sejak itu bertahap dilakukan pemindahan seluruh akifitas rumah sakit dari lokasi Fatmawati ke Cibubur. Terhitung sejak tanggal 1 Februari 2007 RSKO hanya berada pada satu lokasi, yaitu di Jalan Lapangan Tembak no. 75, Cibubur, Jakarta Timur. 2 RSKO masih mengacu kepada standar akreditasi dan RSKO mendapat status terakreditasi A dari 5 pelayanan pada tanggal 23 Mei 2000 untuk bidang- bidang administrasi manajemen, pelayanan medik, pelayanan gawat darurat, keperawatan dan rekam medik. Dan saat ini sejak tahun 2008 RSKO meningkat mendapat status terakreditasi A dari 12 pelayanan dari 5 pelayanan sebelumnya. Sejak RSKO di Cibubur resmi digunakan, telah dilakukan berbagai pengembangan layanan, yaitu unit rehabilitasi berorientasi therapeutic community ©, high care unit HCU, laboratorium klinik dan radiologi, unit layanan umum, pogram subsitusi rumatan, serta fasilitas pendidikan, pelatihan dan penelitian. 2 Ibid., h. 4. Pengembangan program dilaksanakan secara berkala demi memenuhi kebutuhan pasien. Saat ini program rehabilitasi tidak lagi secara eksklusif beorientasi pada TC, melainkan bersifat kompherensif, menggabungkan berbagai macam pendekatan, kondisi pasien juga banyak mengalami perubahan. Pengembangan rencana erai pada berbagai program yang ada bersifat individual, disesuaikan dengan kondisi pasien secara keseluruhan. 3

B. Visi, Misi dan Tujuan