BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gejala merosotnya dan mental generasi muda yang cenderung semakin jauh dari aqidah Islamiyah, dan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia, terlihat
jelas dari cara mereka berbicara, berperilaku, yang cenderung tidak sesuai dengan aqidah Islamiyah. Dalam generasi muda Islam yang sadar dan prihatin
akan gejala merosotnya moral dan mental generasi muda yang cenderung semakin jauh dari Aqidah Islamiyah dan cita-cita perjuangan bangsa
Indonesia, mereka merasa terpanggil untuk memperbaiki keadaan. Hal ini merupakan wujud dari rasa tanggung jawab sebagai pewaris dan pengawal
Aqidah Islamiyah cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia yang merupakan rahmat dari Allah SWT. Kemudian berhimpunlah mereka dalam wadah yang
diberi nama Youth Islamic Study Club YISC Al-Azhar.
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah
aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu
1
.
1
Erlangga.Thoha, Miftah, Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers, 1983.
1
2
Untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan
merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan
bersama,baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi.
Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya
dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya
atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.
2
Pemimpin harus salalu berkomunikasi dengan semua pihak, baik melalui hubungan formal maupun informal. Suksesnya pelaksanaan tugas
pemimpin itu sebagian besar yang ditentukan oleh kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak. Secara horizontal maupun
vertikal, keatas, dan kebawah. Dalam perspektif Islam kepemimpinan adalah sebuah amanah dan
seorang pemimpin adalah pemegang amanah. Amanah mengandung makna yang sangat dalam yang perlu direfleksikan dan diserasikan antara bicara,
perbuatan, etika dan tanggung jawab. Sesuai yang terkandung dalam Q.S Ash Shaf ayat 2 . Dan Q.S Ali Imran ayat 159
2
Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.
3
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan
?”Qs: As-Shaf:2
☺ ☺
⌧ ⌧
⌧
⌧
☺
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya
. Terbentuknya suatu kepemimpinan adalah karena adanya tujuan
bersama yang tidak mungkin bisa dicapai dengan sendiri-sendiri. Suatu kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang bisa mewujudkan
tujuan bersama tersebut. Konsep kepemimpinan ini berlaku untuk setiap bidang kehidupan.
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal tidak dapat dipungkiri manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya
pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal
yang mendukung kelancaran komunikasi organisasi.
4
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi
perlu memahami, dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka .
3
Agar komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang disampaikan oleh seorang pimpinan dapat diterima, dan dipahami oleh para anggota, maka
seorang pimpinan menerapkan pola komunikasi yang baik pula. Pengetahuan dasar tentang komunikasi saja belumlah memadai untuk
dapat memahami komunikasi organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum.
Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.
Organisasi telah dibentuk sejak manusia berada di muka bumi, di dorong oleh tiga motif unsur dasar yaitu orang-orang sekelompok orang,
kerjasama dan tujuan yang akan dicapai.
4
Salah satu unsur organisasi yang dimaksud ialah menggunakan saran atau tempat yang ada dan dikenal oleh
mayarakat luas yaitu Youth Islamic Study Club atau yang dikenal dengan YISC Al-Azhar.
Interakasi harmonis antara para anggota dalam suatu organisasi akan membuat roda organisasi berjalan ke arah tujuan. Namun bila yang terjadi
sebaliknya tentu akan mengakibatkan terjadinya konflik antar sesama anggota,
3
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta: Bumi Aksara,2004, h.1
4
Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku OrganisasiBandung ALfabeta,2005.Cet ke-4,h.2.
5
maka dari itu komunikasi antar pimpinan dengan anggotanya harus berjalan secara proporsional.
5
Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya, dan tidak mengganggu
bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik. Setiap organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan usaha lebih dari
satu orang untuk menyelesaikannya. Youth Islamic Study Club
YISC Al-Azhar ialah organisasi tertua di Indonesia yang begitu survive. YISC Al-Azhar ini didirikan di Jakarta pada
tanggal 16 Mei 1971 atau 12 Rabiul Awal 1391 H. Youth Islamic Study Club YISC Al-Azhar suatu wadah yang telah terbukti selama puluhan tahun
mampu mengumpulkan para pemuda potensial yang kemudian alumni- alumninya mampu memberikan sumbangsih besar bagi negeri ini. Sebut saja
tokoh-tokoh kaliber nasional yang menjadi alumni Youth Islamic Study Club seperti Jimly Ashiddiqie, Yusril Ihza Mahendra, Lukman Hakim Saifudun,
Arifin Ilham, dan lain-lain
6
. Selain sudah mempunyai banyak alumni. Youth Islamic Study Club
YISC Al-Azhar ini pun sudah mempunyai banayak prestasi yang ditorehkan seiring bertambahnya usia seperti mempelopori berdirinya BKPMI Badan
Komunikasi Pemuda masjid Indonesia, JPRMI Jaringan Pemuda Dan Remaja Masjid Indonesia, menyelenggarakan seminar skala nasional,
5
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah Jakarta:Gaya Media Pratama,1997,Cet.ke-2.
6
YISC AL-Azhar Jakarta
6
menyelenggarakan bakti sosial, donor darah, menikahkan secara massal 25 pasangan pemulung, sunatan masal, dan juga pembinaan adik asuh PAYISC,
Wadah yang relegius, cerdas, dan professional serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Youth Islamic Study Club Al-Azhar mampu menumbuhkan
keikhlasan, dan memotivasi semangat juang para pemuda serta mampu menjadi bagian dari solusi permasalahan ummat.
Untuk itu penulis tertarik mengambil judul dan meneliti Komunikasi Organisasi dalam Kepemimpinan di
Youth Islamic Study Club YISC Al- Azhar Jakarta.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah