Proses Produksi Layout Aspek Manajemen dan SDM

107 secara langsung. Alat-alat penunjang operasional yang dibutuhkan antara lain mixer, oven, ebek, wajan, sarang, dorongan roling, jaring, ember, kaleng, timbangan dan tempat pengukusan.

e. Proses Produksi

Proses pembuatan Kerupuk SKS sangat sederhana yaitu terdiri dari aktivitas pembuatan bumbu, pembuatan adonan kerupuk, pencetakan, pengukusan, penjemuran, pengovenan, penggorengan, serta tahap akhir adalah pendistribusian kepada pedagang. Cuaca berpengaruh terhadap proses produksi, apabila musim panas maka usaha ini melakukan produksi secara maksimal. Adapun proses produksi usaha kerupuk SKS terdapat pada Lampiran 6.

f. Layout

Tanah seluas 1300 m yang dimiliki selain untuk rumah juga dimanfaatkan untuk bangunan pabrik kerupuk yang didalamnya meliputi, gudang bahan baku berukuran 10x8 yang digunakan juga untuk membuat adonan kerupuk, untuk tempat produksi kerupuk berukuran 10x16, kamar tidur pekerja mess berukuran 6x8 sebanyak 5 buah, untuk tempat pengovenan berukuran 6x6, untuk warung makan 6x8. Sedangkan sisanya digunakan untuk penjemuran dan parkir gerobak kerupuk. Adapun layout pada usaha Kerupuk SKS terdapat pada Lampiran 2.

5.2. Aspek Manajemen dan SDM

Sistem manajemen bersifat manajemen terbuka open management. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pertemuan dengan agenda mereview semua pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam perusahaan yang dilakukan satu 108 kali setiap minggunya. Setiap hari karyawan bekerja mulai pukul 08.00-15.00 WIB dengan waktu istirahat 1 jam. Saat ini perusahaan memiliki tenaga kerja 25 orang untuk bagian produksi dan bekerjasama sebanyak 40 orang sebagai pedagangnya. Dalam usaha ini pemimpin perusahaan memegang kekuasaan penuh untuk merekut dan memberhentikan karyawan. Dalam mencari karyawan perusahaan tidak memiliki kriteria khusus karena perusahaan lebih mengutamakan ketrampilan dan kemampuan kerja karyawan dari pada tingkat pendidikan yang dimiliki. Dari 25 orang pekerja bagian produksi tersebut, terdapat 8 orang yang berpendidikan terakhir SLTA sederajat, 11 orang adalah tamatan SLTP, dan 6 orang hanya tamatan SD. Sedangkan untuk pedagang terdapat 28 orang tamatan SLTA sederajat, 9 orang tamatan SLTP, dan 3 orang lainya hanya sampai pada tingkat SD. Secara rinci, tingkat pendidikan pekerja pada usaha Kerupuk SKS terdapat pada Tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Tingkat Pendidikan Pekerja Usaha Kerupuk SKS dan Pedagang Kerupuk Produksi Pedagang Tinggkat Pendidikan Jumlah Presentase Tinggkat Pendidikan Jumlah Presentase SLTA 10 40 SLTA 28 70 SLTP 11 44 SLTP 9 22,5 SD 4 16 SD 3 7,5 Total 25 100 Total 40 100 Sumber: Wawancara dengan pimpinan Usaha Kerupuk SKS Sistem penggajiannya adalah perbulan untuk tenaga kerja tetap yang berjumlah 15 orang, gaji yang diterima tenaga kerja tetap adalah sebesar Rp.610.000,00 perbulan. Sedangkan untuk tenaga kerja tidak tetap sistem 109 penggajiannya adalah perhari, gaji yang diterima adalah sebesar Rp.20.000,00 perhari.

5.3. Aspek Hukum Institusional