97 Penilaian kelayakan finansial berdasarkan Net BC Ratio, yaitu:
Net BC Ratio 1, maka proyek layak atau dapat dilaksanakan.
Net BC Ratio = 1, maka proyek impas antara biaya dan manfaat
sehingga terserah kepada pengambil keputusan untuk dilaksanakan atau tidak.
Net BC Ratio 1, maka tidak layak atau tidak dapat dilaksanakan.
3.4.4. Payback Period PP
Menurut Sofyan 2003: 19, teknik ini digunakan untuk menentukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam usaha itu akan kembali jika alternatif
aliran kas CF yang didapat dari usaha yang diusulkan itu akan kembali, maka alternatrif usulan usaha yang memberikan masa yang terpendek adalah yang
terbaik. Menurut Kasmir dan Jakfar 2004: 155, Perhitungan didapat dari
perhitungan nilai kas bersih proceed yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan
dengan catatan jika investasi 100 menggunakan modal sendiri Rumus yang digunakan dalam perhitungan payback period adalah sebagai berikut:
Payback Period = Investasi
= xxx Proceeds tahun 1 = xxx -
Sisa = xxx
Proceeds tahun 2 = xxx -
98 Sisa
= xxx dst
3.4.5. Break Event Point BEP
Merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan seperti, luas
produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Keadaan pulang pokok
merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan total revenue yang disingkat TR adalah biaya yang ditanggungnya total cost yag disingkat TC.
Penentuan break even didasarkan pada persamaan penjualan dengan total biaya. Adapun perhitungan BEP menurut Prajnata 2002: 58-59 adalah sbb :
Produksi Total
Produksi Biaya
Total Jual
Harga BEP
=
Produksi Jual
Harga Produksi
Biaya Total
Produksi Volume
Untuk BEP
=
3.4.6. Return On Investement ROI
ROI merupakan pengembalian atas investasi dimana pemasukan income dibagi dengan dana investasi yang memberikan indikasi profitabilitas suatu
investasi. Menurut Soeharto 2002: 95 rumusnya adalah:
99 100
X Investasi
Pemasukan ROI
=
3.4.7. Analisis Sensitivitas
Untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur-unsur dalam aspek finansial kegiatan usaha yang akan dijalankan atau diusahakan . Analisis sensitivitas akan
melihat apa yang akan terjadi dengan hasil kegiatan usaha jika terjadi perubahan- perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan pendapatan.
Dalam penelitian, analisis sensitivitas dilakukan pada arus penerimaan manfaat dan pengeluaran biaya pada analisis kelayakan usaha, yaitu perubahan
biaya operasional, perubahan biaya bahan baku dan perubahan penerimaan. Perubahan yang diamati adalah bagaimana nilai NPV, IRR, Net BC, jika
terjadi perubahan pada variabel alat analisis. Variabel-variabel yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas pada penelitian diantaranya adalah:
1. Peningkatan biaya operasional sebesar 20 persen pada harga tepung tapioka, minyak tanah, minyak goreng dan tepung terigu.
2. Penurunan penerimaan sebesar 10 persen. Peningkatan variabel analisis sensitivitas untuk kenaikkan biaya
operasional 20 persen didasarkan pada hasil perhitungan rata-rata inflasi nasional periode 2001-2006 Lampiran 3 dan kurang stabilnya keadaan ekonomi di negara
kita. Sedangkan penurunan penerimaan 10 persen didasarkan kemungkinan banyaknya persaingan pada perusahaan.
100 Tingkat suku bunga yang digunakan dalam analisis sensitivitas adalah 16
persen yang merupakan tingkat suku bunga rata-rata kredit investasi bank-bank umum periode 2001-2006 Lampiran 4.
3.5. Definisi Operasional