Aspek Teknis dan Produksi Lokasi Usaha Bahan Baku Tenaga Kerja Teknologi

105

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Aspek Teknis dan Produksi

Aspek teknik dan produksi yang diteliti meliputi lokasi usaha, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, proses produksi dan layout usaha kerupuk SKS.

a. Lokasi Usaha

Lokasi pabrik cukup strategis untuk sarana dan prasarananya menunjang seperti dekat dengan jalan raya, perumahan dan pasar, serta fasilitas umum lainnya, sehingga memudahkan untuk akses pembelanjaan dan pemasaran. Akan tetapi lokasi usaha ini juga rentan terhadap bahaya banjir bila musim hujan tiba karena lokasi usaha dekat dengan sungai.

b. Bahan Baku

Pembuatan kerupuk membutuhkan bahan baku utama berupa sagu tepung tapioka sebanyak 300 Kg per harinya. Sedangkan sebagai bahan tambahannya berupa, tepung terigu, bawang putih, vetsin, garam, minyak goreng dan ikan tongkol. Total biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku sebesar Rp.1.414.000,00 dan menghasilkan 15.000 keping kerupuk per harinya. Pemenuhan kebutuhan bahan baku utama diperoleh dengan cara memesan setiap minggunya sedangkan untuk bahan tambahan diperoleh dengan cara membeli di pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan. Adapun harga bahan baku untuk pembuatan kerupuk terdapat pada Tabel 3. 106 Tabel 3. Jumlah Bahan Baku dalam Pembuatan Kerupuk SKS pada Tahun 2006 No Bahan Baku Jumlah Kebutuhan perHari Kg Harga Rp Jumlah Rp 1. Tepung Tapioka 300 Kg 4000Kg 1.200.000 2. Bawang Putih 5 Kg 5000Kg 25.000 3. Garam 8 Kg 2000Kg 16.000 4. Ikan Tongkol 6 Kg 5000Kg 30.000 5. Tepung Terigu 25 Kg 4000Kg 100.000 6. Vetsin 2 Kg 3500Kg 7.000 7. Minyak Goreng 6 K9 6000Kg 36.000 Total per Hari 1.414.000 Total per Bulan 24 hari 33.936.00 Sumber: Data Primer, 2006

c. Tenaga Kerja

Tenaga kerja produksi yang dimiliki usaha Kerupuk SKS berjumlah 25 orang dan terbagi menjadi dua yaitu tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap berjumlah 15 dan tenaga kerja tidak tetap ada 10 orang. Sedangkan untuk pedagang yang bernaung di usaha kerupuk SKS jumlahnya ada 40 orang.

d. Teknologi

Teknologi yang digunakan pada usaha kerupuk SKS tergolong semi modern, meskipun proses pencetakan dan pencampuran sudah menggunakan mesin hidrolik mesin pencetak dan molen pencampuran sagu dengan bumbu, akan tetapi pada proses lainnya masih menggunakan alat tradisional. Hal ini dapat dilihat dari proses penjemuran yang masih menggunakan alat tradisional berupa ebek, kemudian pada proses pengukusan juga masih menggunakan sarang, sampai pada proses pengemasanya pun juga masih memerlukan bantuan tangan manusia 107 secara langsung. Alat-alat penunjang operasional yang dibutuhkan antara lain mixer, oven, ebek, wajan, sarang, dorongan roling, jaring, ember, kaleng, timbangan dan tempat pengukusan.

e. Proses Produksi