Definisi Homeschooling KAJIAN TEORI

10 lebih tepat untuk mengembangkan bakat dan minat sang buah hati. Jika Homeschooling difahami sebagai model belajar otodidak dan mandiri, maka jejaknya telah dikenal sejak dahulu. Di Indonesia, model belajar ini banyak dijalani oleh para pedagang dengan sistem magang dan para santri dengan pesantrennya. 3 Menurut Kak Seto, homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan di rumah. 4 Istilah homeschooling mungkin jarang terdengar, tapi sebenarnya proses homeschooling yang berarti sekolah rumah, sudah diterapkan hampir oleh seluruh keluarga. Bukankah setiap anak mendapatkan pendidikan di rumahnya? Bagaimana sang ibu mulai mengajarkan anak berbicara, berhitung bahkan membaca? Sebenarnya, di situlah proses homeschooling dimulai. Hanya saja, proses pendidikan orang tua di rumah itu umumnya tak berlangsung lama. Saat anak memasuki usia sekolah dasar, orang tua lebih banyak mengandalkan sistem sekolah umum untuk perkembangan pendidikan anaknya. 5 Tak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Homeschooling yang dimaksud di sini adalah model alternatif belajar selain di sekolah. Selain homeschooling , ada istilah “Home Education” atau “Home-Based Learning” yang digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama. 6 Dalam bahasa Indonesia, ada yang menggunakan istilah “Sekolah Rumah”, ataupun sekolah mandiri. Disebut apapun yang penting adalah esensinya. Menurut Kak Seto, seperti yang dikutip pada harian Republika, pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. 7 3 Abdurrrahman HRD, “Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya”, Diakses pada October 22, 2011 http:percikankehidupan.wordpress.com20081107homeschooling-di- indonesia-dan-problematikanya 4 Kak Seto Dr. Seto Mulyadi, Homeschooling, Pendidikan Alternatif Masa Depan, Disampaikan dalam „Lokakarya Nasional’ yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan- Departement Pendidikan Nasional, pada tanggal 09 Maret 2007 di Yogyakarta 5 Yayah Komariah, Homeschooling Tren Baru Sekolah Alternatif, Jakarta: Sakura Publishing, 2007, h. 4 6 Komariah, ibid 7 Siwi Tri Puji, “Homeschooling: Ketika Rumah Berubah Jadi Sekolah”, Harian Republika , Jakarta,, 30 Januari 2012, hal. 23 11 Dalam ber-homeschooling, orang tualah yang menjadi guru bagi murid. Di sini orang tua tidak hanya dapat mengajarkan anaknya materi yang hanya di ajarkan di sekolah saja. Sambil meminta anak untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah juga dapat menjadi pelajaran bagi anak. Jika orang tua bekerja sebagai nelayan atau petani, maka dengan membantu orang tuannya anak akan mendapatkan pelajaran dari apa yang mereka lakukan. Karena belajar tidak hanya mempelajari matematika, bahasa Indoneisa, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan pelajaran lain yang hanya didapatkan dibangku sekolah. Definisi homeschooling menurut Arief Rachman adalah: “Secara etimologis homeschooling adalah sekolah yang di adakan di rumah.Sedangkan secara hakiki homeschooling adalah sebuah sekolah alternatif yang menempatkan anak sebagai subyek dengan pendekatan pendidikan secara At Home. Dengan pendekatan ini anak merasa nyaman. Mereka bisa belajar sesuai keinginan dan gaya belajar masing-masing; kapan saja dan di mana saja, sebagaimana ia tengah berada di rumahnya sendiri. 8 Home-education literally means teaching or having your children taught in the privacy of your own home. The home-educating family has full control over the education of the child including choosing the curriculum, choosing the school schedule, choosing whether or not to assign grades to their ch ildren’s work, and choosing whether or not to give their children test . 9 Pendidikan rumah berarti mengajarkan atau mendapatkan anak-anak anda diajarkan pada tempat khusus di rumah anda. Pendidikan rumah memiliki kontrol penuh atas pendidikan anak termasuk memilih kurikulum, memilih jadwal sekolah dan memilih antara memberikan tugas kelas pada tugas anak, dan memilih antar memberikan atau tes atau tidak pada anak-anak. Menurut Komariah, salah satu pengertian umum homeschooling adalah, Proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Jadi, homeschooling adalah pilihan sebuah keluarga untuk 8 Arief Rachman, Homeschooling: Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, Jakarta: Kompas, 2007, h. 18 9 Kinza Accademy, What Is Home-education? http:www.ahomeeducation.co.ukwhat- home-schooling.html Diakses pada tanggal 21 Maret 2011 12 bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya dengan berbasis rumah. Pada homeschooling, orang tua bertanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak; sementara pada sekolah regular tanggung jawab itu didelegasikan kepada guru dan sistem sekolah. 10 Dengan ber-homeschooling sang anak tidak dituntut belajar secara paksa dan tidak sesuai dengan kemampuannya. Pada homeschooling, anak akan lebih di arahkan pada minat dan bakatnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Homeschooling also known as home education, home learning or home teaching is when a family chooses to educate their child, or children, at home instead of enrolling them in a school. 11 Homeschooling –juga diketahui sebagai pendidikan dirumah, belajar dirumah atau mengajar dirumah- adalah saat dimana sebuah keluarga memilih mendidik anak-anak dirumah disamping mendaftarkan mereka pada sebuah sekolah. Sumardiono, menjelaskan bahwa salah satu pengertian homeschooling adalah: “Sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak dengan berbasis rumah. Meskipun demikian, pendidikan tidak selalu dilakukan orang tua saja. Selain mengajar sendiri, orang tua dapat pula mengundang guru privat, mendaftar anak pada kursus, melibatkan anak pada proses magang, dan sebagainya. 12 Dalam ber-homeschooling, anak dapat pula di daftarkan pada lembaga- lembaga tertentu yang dapat mengasah bakat anak, seperti jika sang anak menyukai musik, maka orang tua dapat mendaftarkan anak pada sekolah musik. Orang tua juga dapat memperdalam agama sang anak dengan menitipkan sang anak pada seorang ustad atau syeikh untuk menggali potensi yang ada pada anak, seperti mengaji dengan nada qori, bagaimana cara berbicara dihadapan orang banyak, dan sebagainya. Disamping itu, anak juga dapat diikutsertakan dengan kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan lain untuk sosialisasi anak dengan teman sebaya. 10 Komariah, loc. cit, h. 4 11 Kinza Academy, op. cit 12 Abdurrrahman HRD, loc. cit. 13 Untuk mengikuti kegiatan kepramukaan atau out boud dan perkemahan, anak tidak perlu untuk mendaftar menjadi murid disatu sekolah. Dengan demikian anak tidak akan mengalami tekanan atau paksaan dalam belajar. Anak menganggap bahwa learn is fun, with learning we can strunggle on our life. Learning is everyday needed. Belajar bukanlah suatu kewajiban, melainkan suatu keharusan dan kebutuhan yang digunakan untuk kelangsungan hidup sang anak untuk saat ini dan saat mereka dewasa kelak. Menurut Direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas Ella Yulaelawati, seperti yang dikutip oleh Abdurrahman, Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif. Tujuannya, agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Rumusan yang sama juga dipegang oleh lembaga-lembaga pendidik lain yang mulai menggiatkan sarana penyediaan program homeschooling. 13 Homeschooling adalah pendidikan alternatif, dimana anak-anak diajarkan di rumah daripada di sekolah tradisional atau sekolah privat. Meski disebut homeschooling, tidak berarti anak terus menerus belajar di rumah. Anak-anak bias belajar dimana saja dan kapan saja sesuai dengan situasi dan kondisi yang benar- benar nyaman dan menyenangkan. Dewasa ini sedikit demi sedikit orang tua siswa lebih memilih untuk melanjutkan pandidikan anaknya melalui homeschooling karena dipandang lebih tepat untuk mengembangkan bakat dan minat anak. Sebenarnya proses homeschooling sudah diterapkan oleh hampir seluruh keluarga, terutama saat sang ibu mulai mengajarkan anaknya berbicara, berhitung bahkan membaca. Hanya saja proses itu tidak berlangsung lama. Saat anak memasuki usia sekolah, maka orang tua lebih mengandalkan anaknya pada sistem sekolah untuk perkembangan pendidikan anaknya.

B. Sejarah Homeschooling

1. Sejarah Homeschooling di Amerika 13 Abdurrrahman HRD, ibid. 14 L.Paul D. Lindstrom, seperti yang dikutip oleh Loy Kho mengatakan bahwa “Sekolah rumah dimulai di Amerika Serikat jauh sebelum pendidikan modern muncul, yaitu sebelum abad ke-18. Umumnya anak-anak dididik oleh keluarganya sendiri atau memanggil guru privat ke rumah”. 14 Pada zaman dahulu, jauh sebelum sekolah formal didirikan, para orang tua mendidik anaknya secara pribadi atau menitipkan anak-anaknya pada seorang yang dianggap mampu pada bidang tertentu. Pada zaman Rasulullah SAW, setiap anak akan mendatangi seorang ulama untuk belajar. Jika ia ingin belajar Fiqh, maka dia akan mendatangi seseorang yang menguasai ilmu fiqh, jika si anak ingin memperdalam ilmu hadis, maka mereka akan mendatangi seorang ulama yang menguasai hadits. Mereka belajar di serambi-serambi masjid atau di tempat terbuka dan mereka duduk mengelilingi sang guru. Menurut sejarah Islam, cara belajar seperti itu dinamakan “Halaqah”. Sang guru tidak akan megeluarkan ijazah bagi murid- muridnya. Jika muridnya dianggap mampu, maka ia akan menggantikan sang guru untuk mengajar atau diminta oleh sang guru untuk mengajar di tempat lain yang membutuhkannya. Rick Boyer, seperti yang dikutip oleh Loy Kho berkata “Pendidikan massal dimulai sejak berkembangnya psikologi dan filsafat modern, terutama sejak munculnya filsafat pragmatism dari John Dewey dan pandangan Unitarian dari Horace Mann, yakni mulai tahun 1860- an”. Homeschooling bukanlah jenis sekolah yang baru.Homeschooling adalah sistem pembelajaran yang di lakukan oleh kakek dan nenek kita dahulu. John Taylor Gatto, seperti yang dikutip oleh Loy Kho, “Sang guru teladan di New York yang membongkar kebobrokan sistem pendidikan di Amerika mengatakan bahwa pada saat penguasa atau pemilik modal merasa perlu melakukan kontrol terhadap masyarakat dan mengindoktrinasi massa untuk memiliki pandangan yang sama dengan penguasa atau pemilik modal, pada saat itulah pendidikan massal dimulai”. 14 Loy Kho, Homeschooling Untuk Anak, Mengapa Tidak?, Yogyakarta: Pustaka Familia, Penerbit Kanisius, 2007 Cet. 5, h. 25