Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

38 “Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi- dimensi uraian”. Bogdan dan Taylor, seperti yang dikutip oleh Lexi Moelong, mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema bantuan pada tema dan merumuskan hipotesis ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Menurut Lexy Moelong sendiri, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 5 Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data secara rinci sehingga dapat merusmuskan ide hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 5 Moeleong, ibid, h. 103 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Mengenai SUN Homeschooling

Yayasan Sumbangsih Untuk Negri Yayasan SUN adalah yayasan yang membawahi SUN Homeschooling. Yayasan SUN mempunyai berbagai kegiatan, seperti majlis ta’lim, pelatihan bagi guru-guru PAUD, homeschooling dan penyelenggaraan ujian kesetaraan paket A, paket B dan paket C. Yayasan SUN berdiri pada tahun 2007, sedangkan SUN homeschooling berdiri pada tahun 2009 bulan Mei. SUN Homeschooling awalnya berdiri di pinggir jalan Kalimalang, Jakarta Timur, yang juga menjadi cabang asah pena daerah Jakarta Timur. Karena jumlah murid yang terus berkembang, maka SUN Homeschooling pindah lokasi di Cipinang Indah, Jakarta Timur. Yayasan SUN homeschooling di dirkan oleh Dhanang Sasongko, SE, S. Psi. SUN homeschooling di Jakarta Timur di dirikan karena banyak orang yang bertanya mengenai homeschooling di bilangan Jakarta Timur. Disamping sebagai pemilik SUN Homeschooling, Pak Dhanang Sasongko juga menjabat sebagai kepala sekolah SUN Homeschooling. Beliau juga merupakan salahsatu pendiri Homeschooling Kak Seto HSKS. Beliau bekerja di HSKS selama 4 bulan dari mulai mendirikan homeschooling hingga men-setting bagaimana HSKS berjalan. Hingga saat ini, Dhanang Sansongko masih menjabat sebagai sekertaris di ASAH PENA Jakarta yang di ketuai oleh Dr. Seto Mulyadi Kak Seto. SUN Homeschooling juga merupakan cabang ASAH PENA wilayah Jakarta Timur. ASAH PENA adalah sebuah asosiasi yang mewadahi homeschooling yang berada di seluruh Indoneisa. Hingga saat ini ASAH PENA sudah memiliki cabang yang tersebar dihampir penjuru Indonesia. ASAH PENA tidak hanya mewadahi SUN Homescholing dan HSKS, ASAH PENA mewadahi semua jenis homeschooling yang ada di Indonesia, baik tunggal, majemuk maupun komunitas. Adapun beberapa homeschooling lain yang dinaungi oleh ASAH PENA adalah homeschooling berkemas, Homeschooling Kandank Jurank milik Dik Doank, Hughes Homeschooling dan lain sebagianya. 40 SUN Homeschooling terletak di dalam perumahan di kawasan Cipinang sehingga suasana belajar menjadi nyaman bagi homeschooler dalam mengikuti proses KBM Kegiatan Belajar Mengajar. Begitu juga dengan ASAH PENA yang terrletak agak kedalam sehingga memudahkan untuk para homeschooler yang melakukan proses kegiatan belajar mengajar agar tidak terdengar suara-suara bising dari kendaraan di jalan raya. Adapun visi dan misi SUN Homeschooling adalah sebagai berikut Visi : Memperluas akses pendidikan bagi anak indoneisa Misi : Menyelenggarakan komunitas pembelajaran yang menitik beratkan pada pengembangan minat, potensi dan bakat serta menyelenggarakan komunitas pembelajaran yang mudah dijangkau Menurut penulis hingga saat ini perluasan akses pendidikan bagi anak Indonesia masih belum terlaksana jika dilihat dari segi sarana dan prasarana yang ada pada SUN Homeschooling. Penyelenggaraan komunitas yang bertujuan untuk menitik beratkan pada pengembangan minat, potensi dan bakat anak bias dikatakan telah tercapai walaupun belum sepenuhnya tercapai. Dalam pengembangan bakat, minat dan potensi anak, dirasa dapat terpenuhi karena waktu bagi anak untuk belajar tidak sepadat yang ada disekolah formal. Jika disekolah formal sekolah dilaksanakan selama lima hari dalam satu minggu, maka dikomunitas homeschooling siswa diwajibkan datang dua kali dalam semingu. Sehingga banyak waktu yang terseda untuk memenuhi dan mengembangkan bakat, minat dan potensi anak. Berdirinya SUN Homeschooling bertujan untuk mengembangkan model pendidikan informal, karena ketidak nyamanan pendidikan di sekolah formal, serta untuk memenuhi kebutuhan anak. Ketidak nyamanan pendidikan di sekolah formal antara lain adalah adanya bullying , biaya pendidikan yang semakin tinggi, dan kejenuhan terhadap mata pelajaran serta penumpukan pekerjaan rumah. Latar belakang SUN homeschooling berdiri adalah untuk memberikan pelayanan pada anak-anak yang merasa tidak nyaman belajar dalam sekolah formal, anak-anak yang tidak mau sekolah, keterbatasan sosialisasi, karena