Faktor Penguat a. Dukungan Suami

persetujuan sebelum digunakannya alat kontrasepsi. Seluruh pengguna MKJP menjawab bahwa tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan memiliki keterampilan yang baik. Sementara pada pengguna non MKJP, lebih banyak yang menganggap bahwa tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kurang terampil. Semakin terampil tenaga kesehatan akan membuat akseptor KB menggunakan MKJP. Hal tersebut yang menjadikan alasan adanya hubungan antara keterampilan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP. Petugas kesehatan merupakan komponen penting dalam pelaksanaan suatu layanan kesehatan. Oleh karena itu keterampilan petugas kesehatan merupakan faktor pemungkin yang mempengaruhi pemanfaatan suatu pelayanan kesehatan Syahrir, 2014. Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang merupakan metode yang dalam pemasangannya membutuhkan tindakan medis. Tentunya dalam hal ini dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil. Dengan adanya tenaga medis yang terampil, hal tersebut membuat seseorang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang.

6.2.4. Faktor Penguat a. Dukungan Suami

Menurut BKKBN 2000, penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab pria dan wanita sebagai pasangan, sehingga metode kontrasepsi yang dipilih mencerminkan kebutuhan serta keinginan suami dan istri. Suami dan istri harus saling mendukung dalam penggunaan metode kontrasepsi karena keluarga berencana bukan hanya urusan pria atau wanita saja. Dukungan suami diartikan sebagai sikap tindakan suami terhadap alat metode kontrasepsi yang digunakan istrinya. Termasuk saran suami mengenai alat metode kontrasepsi apa yang sebaiknya digunakan oleh istri. Berdasarkan analisis univariat diketahui hampir seluruh suami akseptor KB 94.4 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres mendukung istrinya untuk menggunakan alat kontrasepsi. Sementara pada analisis bivariat, diketahui bahwa dari 5 akseptor KB yang kurang mendapat dukungan dari suami, seluruhnya 100 menggunakan non MKJP. Pada uji statistik diperoleh p value 1 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan MKJP. Pada penelitian ini diketahui bahwa hampir seluruh suami menyetujui alat kontrasepsi yang digunakan istrinya. Seluruh istri yang menggunakan MKJP diberikan dukungan yang baik oleh suami. Responden yang menggunakan non MKJP pun sebagian besar memiliki dukungan yang baik dari suami. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa suami memberi kebebasan dan dukungan kepada istri untuk menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan keinginan istri. Kategori dukungan baik adalah jika suami setuju, suami mendukung, serta kontrasepsi yang disarankan suami sama dengan yang digunakan oleh istri. Pada pengguna MKJP, seluruh responden memiliki dukungan yang baik dari suami, sementara meskipun dukungan suami baik, sebagian responden lainnya lebih memilih untuk menggunakan non MKJP. Dukungan yang baik namun belum membuat akseptor KB menggunakan MKJP diduga membuat tidak adanya hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan MKJP. Selain itu, dukungan yang baik namun belum membuat akseptor KB menggunakan MKJP menunjukkan kesetaraan gender yang meningkatkan peran istri pada pengambilan keputusan dalam keluarga. Menurut instruksi Presiden No. 9 Tahun 2008, gender adalah konsep yang mengacu pada peran-peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan masyarakat. Sementara yang dimaksud dengan kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak- haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Syafrina, dan Thobagus 2008 diketahui ada dukungan positif antara persepsi kesetaraan gender pada laki-laki dengan keterlibatan istri pada pengambilan keputusan publik dalam rumah tangga. Semakin positif persepsi kesetaraan gender pada laki-laki akan diikuti pula dengan tingginya keterlibatan istri pada pengambilan keputusan publik dalam rumah tangga. Menurutnya, di dalam rumah tangga, pembagian peran antara suami dan istri mempengaruhi keterlibatan istri pada pengambilan keputusan publik. Persepsi kesetaraan gender pada laki-laki dapat diwujudkan dengan memberikan persamaan kesempatan sehingga istri mempunyai peran yang sama dalam pengambilan keputusan dalam rumah tangga. Dapat disimpulkan bahwa dukungan suami yang baik belum tentu membuat seorang istri menggunakan MKJP. Dengan adanya kesetaraan gender pada pengambilan keputusan dalam keluarga, maka istri memiliki wewenang untuk memutuskan alat kontrasepsi apa yang akan digunakan.

b. Dukungan Teman

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

0 20 145

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015.

0 3 11

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU

0 0 10

SKRIPSI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEINGINAN PUS DALAM PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKARAMI KOTA PALEMBANG TAHUN 2016 -

0 1 103