Metode Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan Data

Tabel 4.1. Besar Sampel Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada variabel keterpaparan informasi dan variabel pengetahuan memiliki jumlah sampel terbesar, yaitu 82. Untuk menghindari terjadinya missing jawaban dari responden maka perlu ditambahkan 10 dari jumlah sampel sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 90 orang.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu melalui pengumpulan data secara langsung dengan cara menyebar kuesioner pada pasien poli KB di Puskesmas Kecamatan Kalideres, serta data sekunder berupa laporan cakupan penggunaan KB Puskesmas Kecamatan Kalideres. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 90 orang. Sementara jumlah pasien poli KB pada bulan April 2015 adalah 190 orang. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa angka yang dijadikan acuan untuk lompatan adalah 9 9 ⁄ sehingga diperoleh angka 2. Kemudian dilakukan pengocokan pada angka 1 dan 2. Angka yang keluar adalah angka 1, maka pasien poli KB yang Variabel Peneliti P1 P2 n Pengetahuan Ayunda, 2013 0.324 0.676 82 Sikap Erman, 2012 0.698 0.302 64 Keterpaparan informasi Asih dan Hadriah, 2009 0.683 0.317 76 Dukungan suami Fienalia, 2012 0.7 0.3 62 menjadi responden dalam penelitian ini adalah yang memiliki nomor urut 1, 3, 5, dan seterusnya. Sebelum mengisi kuesioner peneliti menjelaskan terlebih dahulu cara mengisi kuesioner kepada responden, dibagikan, dan tidak boleh dibawa pulang. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti menunggu sampai selesai agar responden mengisi dengan sungguh-sungguh dan apabila terdapat hal yang belum jelas, peneliti akan memberikan penjelasan. Setelah pengisian selesai, kuesioner dikumpulkan dan diperiksa kembali kelengkapan datanya.

4.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuisioner telah digunakan sebelumnya dalam Riskesdas 2013, SDKI 2012 serta Faizahlaili, 2009. Kuesioner terdiri dari pertanyaan mengenai perilaku penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, pengetahuan, kepercayaan, sikap, keterpaparan terhadap informasi MKJP, keterampilan terkait kontrasepsi, dukungan suami, dukungan teman, dukungan tenaga kesehatan, serta dukungan pemimpin dalam komunitas. Adapun pengukuran data dari setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perilaku penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang Pada variabel penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, responden yang menjawab penggunaan kontrasepsi suntik atau pil diberi nilai 0 dan dikategorikan pengguna non MKJP, sedangkan responden yang menjawab penggunaan kontrasepsi IUD spiral implan susuk diberi nilai 1 dan dikategorikan pengguna MKJP. 2. Pengetahuan Pada variabel pengetahuan, responden yang menjawab pertanyaan dengan benar akan diberi nilai 1, sementara jika salah akan diberi nilai 0. Kemudian nilai tersebut dijumlahkan. Responden yang memiliki pengetahuan baik akan mendapat skor 1, dan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik akan mendapat skor 0. 3. Kepercayaan Pada variabel ini, responden yang percaya pada pernyataan positif akan diberi skor 2, ragu ragu mendapat skor 1, tidak percaya akan mendapat skor 0 dan sebaliknya. Dari hasil tersebut responden akan terbagi dalam kelompok responden positif dan negatif. 4. Sikap Pada variabel sikap, responden yang menjawab setuju pada pertanyaan favorable mendapat skor 2, kurang setuju mendapat skor 1, serta tidak setuju mendapat skor 0. Demikian sebaliknya. Responden yang memiliki sikap negatif termasuk kategori 0, sedangkan yang memiliki sikap positif termasuk kategori 1. 5. Keterpaparan terhadap informasi MKJP Pada variabel ini, responden yang terpapar informasi dari satu sumber akan diberi nilai 1, kemudian nilai tersebut dijumlahkan. Responden yang terpapar informasi MKJP termasuk kategori 1, dan responden yang tidak terpapar informasi MKJP termasuk kategori 0. 6. Keterampilan terkait kontrasepsi Pada variabel keterampilan terkait kontrasepsi, responden yang menjawab “ya” akan diberi nilai 1, kemudian nilai tersebut dijumlahkan. Responden yang menganggap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kontrasepsi terampil, termasuk golongan 1. Dan responden yang mendapatkan pelayanan kontrasepsi dari tenaga kesehatan yang dianggap kurang terampil, termasuk golongan 0. 7. Dukungan suami Pada variabel dukungan suami, responden yang menjawab “ya” dan alat kontrasepsi yang digunakan sesuai dengan yang disarankan suami akan mendapat skor 1, jawaban sebaliknya akan mendapat skor 0. Skor jawaban akan dijumlahkan. Responden akan terbagi dalam kelompok kurang mendukung dan mendukung. 8. Dukungan teman Pada variabel ini, responden yang menjawab “ya” akan mendapat skor 1. Yang menjawab tidak, akan mendapat skor 0. Responden akan terbagi dalam kelompok kurang mendukung dan mendukung. 9. Dukungan tenaga kesehatan Pada variabel ini, responden yang menjawab “ya” akan mendapat skor 1. Yang menjawab tidak, akan mendapat skor 0. Responden akan terbagi dalam kelompok kurang mendukung dan mendukung. 10. Dukungan pemimpin dalam komunitas Pada variabel ini, responden yang menjawab “ya” akan mendapat skor 1. Yang menjawab tidak, akan mendapat skor 0. Responden akan terbagi dalam kelompok kurang mendukung dan mendukung.

4.6 Manajemen Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

0 20 145

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015.

0 3 11

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU

0 0 10

SKRIPSI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEINGINAN PUS DALAM PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKARAMI KOTA PALEMBANG TAHUN 2016 -

0 1 103