Dukungan Pemimpin dalam Komunitas

d. Dukungan Pemimpin dalam Komunitas

Dukungan sosial mengacu kepada suatu dukungan yang dipandang sebagai sesuatu yang bermanfaat Faizahlaili, 2009. Untuk mengubah atau mendidik masyarakat seringkali diperlukan pengaruh dari tokoh atau pemimpin masyarakat Purba, 2008. Termasuk dalam dukungan sosial yang dapat mempengaruhi penggunaan MKJP adalah dukungan pemimpin dalam komunitas. Pemimpin dalam komunitas tentunya memiliki wewenang untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kontrasepsi khususnya MKJP. Pada penelitian ini, pemimpin dalam komunitas yang dimaksud adalah tokoh masyarakat Ketua RT, RW, Lurah, dll, tokoh agama, serta kader kesehatan. Analisis univariat menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden 51.1 menjawab adanya dukungan yang diberikan oleh pemimpin dalam komunitas terkait MKJP. Berdasarkan analisis bivariat, diketahui dari 44 akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres yang kurang memperoleh dukungan dari pemimpin dalam komunitas, 38 diantaranya 86.4 menggunakan non MKJP. Sementara itu, uji statistik menghasilkan p value sebesar 0.937. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan pemimpin dalam komunitas dengan penggunaan MKJP. Disamping itu, diperoleh nilai OR sebesar 0.772 yang artinya akseptor yang kurang didukung oleh pemimpin dalam komunitas berpeluang 0.772 kali lebih besar menggunakan non MKJP dibandingkan dengan akseptor yang mendapatkan dukungan pemimpin dalam komunitas. Hampir separuh responden menjawab kader kesehatan pernah menyelenggarakan kegiatan terkait MKJP. Dukungan pemimpin yang baik belum membuat akseptor KB menggunakan MKJP. Diketahui pengguna MKJP lebih banyak yang kurang mendapat dukungan dari pemimpin dalam komunitas. Sementara yang mendapat dukungan lebih banyak menggunakan non MKJP. Hal ini diduga menjadi landasan tidak adanya hubungan antara dukungan pemimpin dalam komunitas dengan penggunaan MKJP. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti 2011, diketahui tidak ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat terhadap self efficacy pasangan usia subur untuk menjadi peserta KB baru MOW. Pada penelitian ini, diketahui bahwa Kantor KB Kota Administrasi Jakarta Barat secara berkala memberikan pelayanan gratis pemasangan kontrasepsi jangka panjang. Selain itu, telah dilakukan sosialisasi mengenai MKJP kepada masyarakat. Tidak adanya hubungan antara dukungan pemimpin dalam komunitas dengan penggunaan MKJP pada penelitian ini dapat disebabkan karena kegiatan yang diselenggarakan belum tentu diikuti oleh seluruh masyarakat di wilayah tersebut. Masyarakat kemungkinan mengetahui bahwa akan diadakan kegiatan terkait MKJP, namun belum berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu, waktu penyelenggaraan kegiatan dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang berkaitan dengan MKJP. Dengan demikian, meskipun dukungan pemimpin dalam komunitas sudah baik, namun penggunaan kontrasepsi jangka panjang masih rendah. Melalui masing-masing variabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai MKJP, kepercayaan yang negatif terkait kontrasepsi, serta sikap yang masih ragu untuk menerima MKJP. Kepercayaan yang negatif dapat mengalahkan pengetahuan yang telah dimiliki. Hal tersebut akan membuat seseorang ragu untuk menerima MKJP sehingga pada akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan MKJP. Lebih dari separuh akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres telah terpapar informasi MKJP dan menganggap bahwa petugas yang melayani poli KB memiliki keterampilan yang baik. Sementara dukungan yang baik dari suami, teman, tenaga kesehatan maupun pemimpin dalam komunitas belum cukup untuk membuat akseptor KB memilih menggunakan MKJP. 110

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 7.1.1 Akseptor KB pengguna MKJP di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2015 yaitu 12.2, dan 87.8 lainnya merupakan akseptor non MKJP. 7.1.2 Pada faktor predisposisi, sebagian besar akseptor KB memiliki pengetahuan MKJP kurang baik 55.6, akseptor KB yang memiliki kepercayaan negatif sebesar 57.8 dan separuh akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2015 memiliki sikap positif. 7.1.3 Pada faktor pemungkin, lebih dari separuh akseptor KB 52.2 menganggap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kontrasepsi memiliki keterampilan yang baik, dan lebih dari separuh 52,2 akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2015 terpapar informasi MKJP. 7.1.4 Pada faktor penguat, hampir seluruh suami akseptor KB 94.4 mendukung istrinya untuk menggunakan alat kontrasepsi, sebagian besar 91.1 akseptor KB mendapatkan dukungan dari teman, sebagian besar 88.9 akseptor KB mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan, serta lebih dari separuh 51.1 akseptor KB di

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

0 20 145

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015.

0 3 11

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU

0 0 10

SKRIPSI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEINGINAN PUS DALAM PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKARAMI KOTA PALEMBANG TAHUN 2016 -

0 1 103