tercapai suatu kesimpulan. Mengingat data yang ada sifatnya beragam, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif.
Analisis data kualitatif ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan dengan literatur-literatur yang
ada atau teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang pada akhirnya akan
dicapai kesimpulan untuk menentukan hasilnya. Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data interaktif.
Menurut HB Sutopo, analisis data model ini memerlukan tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data serta penarikan data atau verifikasi. Dalam model
analisis data intreraktif, peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen tadi dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data
berlangsung. Setelah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponen utama analisa untuk menarik kesimpulan dengan verifikasi
berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data.. Teknik analisis ini mempunyai tiga komponen dasar, yaitu:
1. Reduksi Data, diartikan sebagai proses pemilihan pemusatan pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang ada dalam catatan yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh selama
penelitian baik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan petugas Lembaga Pemasyarakatan dan narapidana ditulis dalam catatan
yang sistematis. 2.
Penyajian Data, berupa sekumpulan informasi yang telah tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Data yang sudah diperoleh selama penelitian kemudian disajikan dalam bentuk informasi-informasi yang sudah dipilih menurut kebutuhan
dalam penelitian. Setelah peneliti mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pelaksanaan model pembinaan narapidana, kemudian
data tersebut diuraikan dalam bentuk pembahasan model pembinaan narapidana.
3. Penarikan kesimpulan, merupakan langkah terakhir dalam analisis data.
Penarikan kesimpulan didasarkan pada reduksi data.
11
I. Teknik Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini memiliki criteria, yaitu sebagai berikut:
1. Kredibilitas derajat kepercayaan dengan teknik triangulasi yaitu teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang lain , dalam hal ini penulis membandingkan jawaban yang diberikan oleh pembina dengan
narapidana mengenai pembinaan agama islam yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur.
b. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen dan hasil
observasi kegiatan sehari hari yang berkaitan.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Mixed Methods Bandung, Alfabeta, 2007, h. 247
2. Ketekunan dan Keajegan Pengamatan
Ketekunan pengamatan yakni, menemukan ciri-ciri dan unsure dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci, maksudnya penulis hanya memusatkan dan mencari jawaban sesuai
dengan rumusan masalah saja.
J. Teknik Penulisan Data
Untuk lebiih memudahkan penulisan ini, penulis menggunakan teknik penulisan yang didasarkan pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan
Disertasi yang di susun oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Development and Assurance UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Tahun 2007”
33
BAB IV HASIL ANALISIS PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Pesantren Terpadu
At-Taubah Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. 1. Profil Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur
IDENTITAS UPT Nama UPT
: Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur
Alamat Kantor : Jl. Aria Cikondang No.75 Cianjur 43213
No. Telepon Kantor : 0263 261601
No. Fax kantor : 0263 2289536
E-Mail Kantor :
lapascjryahoo.co.id lapasklasiibcianjuryahoo.com
DasarPembentukan : Kepmen Kehakiman Republik Indonesia No.
M.05.PR.07.03 Tahun 2003
SejarahSingkat : Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur
berdiri sejak 1951 yang semula beralamat di Jalan Siliwangi Cianjur. Kemudian pada Tahun 1958
pindah ke Jalan Aria Cikondang No. 75 yang mulai dibangun Tahun 1954 dan baru ditempati pada
Tahun 1958.
Sebelum menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur, adalah Rumah Tahanan Negara Kelas
II B Cianjur.
Sesuai dengan
Surat Keputusan
Menteri Kehakiman
Republik Indonesia
Nomor :
M.05.PR.07.03 Tahun 2003 Tentang Perubahan Status Rumah Tahanan Negara Menjadi Lembaga
Pemasyarakatan.
Maka terhitung tanggal 16 April 2003 beralih Status dari Rumah Tahanan Negara Kelas II B
Cianjur Menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur.
Letak Geografis : Letak Gegografis Lapas Kelas IIB Cianjur di
tengah – tengah kota Kabupaten Cianjur Yang
menghadap kebagian utara tepat Jl. Aria Cikondang dan sebelah barat Jl. Siliwangi
Wilayah Kerja : Kantor Wilayah Jawa Barat