D. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang Pembinaan Agama Islam Lembaga Pemasyarakatan telah banyak dilakukan. Berikut ini beberapa penelitian yang ada relevansinya
dengan judul skripsi peneliti antara lain: Pertama:
“Metode Pembinaan Mental Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang
” yang dilakukan oleh Warti Sasmiati pada tahun 2003. Penelitian ini menyebutkan bahwa:
1. Pelaksanaan Pembinaan mental Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Anak Wanita Tangerang sudah dapat dikategorikan baik dan berhasil. Dengan indicator narapidana sudah mau mengikuti kegiatan pembinaan
mental yang diadakan oleh lembaga pemasyarakatan tersebut. Adapun metode yang digunakan untuk memberikan Pembinaan Mental adalah
metode ceramah, pengajaran, pelatihan, Tanya jawab atau diskusi, praktek dan metode individu.
2. Pelaksanaan Pembinaan Mental di Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita
Tangerang dapat menumbuhkembangkan sikap sabar terhadap narapidana. Karena dengan sikap sabar Napi di Lembaga Pemasyarakatan tersebut bisa
menerima keadaan mereka sekarang. Kecemasan dan ketakutan yang mereka rasakan pada saat pertama kali berada di LPAWT lambat laun
memudar. Kedua:
“Upaya Bimbingan Rohani Islam Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung
” yang dilakukan oleh saudari Mariam pada tahun 2008. Bimbingan Rohani Islam
terhadap Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Rangkasbitung. Artinya, semakin
tinggi intensitas pelaksanaan bimbingan Rohani Islam di Rutan Kelas IIB Rangkasbitung akan berdampak positif terhadap menurunnya rasa cemas dan
rasa tertekan narapidana. Atau sebaliknya, jika semakin rendah pelaksanaan bimbingan Rohani Islam di Rutan Kelas IIB Rangkasbitung maka akan
semakin meningkatkan rasa cemas dan tertekan narapidana di Rutan tersebut. Ketiga:
“Efektifitas Bimbingan Shalat Terhadap Perubahan perilaku Agresif Narapidana Napza Di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Cirebon ” yang dilakukan oleh saudari Laeli Amaliyah pada tahun 2013.
Dalam penelitian ini hasil temuan yang ditemukan yaitu: 1.
Pelaksanaan bimbingan shalat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cirebon sudah cukup baik. Karena dengan adanya bimbingan shalat
tersebut ternyata hanya sedikit narapidana yang masih berperilaku agresif saat mengikuti bimbingan shalat .
2. Efektifitas bimbingan shalat terhadap perubahan perilaku agresif
narapidana dapat dilihat dari perubahan perilaku narapidana dari sebelum mendapatkan bimbingan shalat dan setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Karena setelah mendapatkan bimbingan shalat tersebut para narapidana merasa lebih tenang, jiwa mereka tentram, emosinya lebih terkontrol, serta
mempunyai perilaku yang lebih baik. Perilaku buruk lalunya yang sering meninggalkan sholat sedikit demi sedikit telah banyak berubah menuju
perilaku yang sesuai agama. Jadi dari uraian tersebut, bimbingan shalat membawa pengaruh positif bagi narapidana.
Dalam skripsi di atas nampak suatu persamaan dengan penelitian yang lain, yaitu bimbingan dan penyuluhan serta pembinaan. Sedangkan fokus pada