Sumber Data METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Waluyo Pengumpulan data akan dapat dilakukan dengan baik, jika tahap sebelumnya sudah dilakukan persiapan secara matang. Sebelum melakukan pengumpulan data ke lapangan, maka hal-hal yang perlu dipersiapkan atau disediakan adalah surat izin penelitian, pedoman wawancara, alat tulis menulis dan lain-lain yang dianggap penting. Berdasarkan sumber data diatas, maka pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap penelitian antara lain sebagai berikut: a. Studi Lapangan field research. Studi lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data primer yang akan digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Data primer tersebut diperoleh dari para pihak yang telah ditentukan sebagai informan atau narasumber diantaranya Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur dan Petugas Pembinaan Agama di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. b. Studi Kepustakaan library research. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan atau mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, asas-asas dan hasil-hasil pemikiran lainnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.

F. Asumsi Penelitian

Peneliti dalam hal ini mengasumsikan bahwa pembinaan agama islam narapidana adalah cara-cara, pendekatan dan metode yang digunakan oleh Pembina dalam melakukan kegiatan pembinaan. Hal tersebut didasarkan pada pengamatan awal peneliti datang ketempat lokasi yang kebetulan waktu itu sedang berlangsungnya pembinaan narapidana. Peneliti menduaga bahwa pelaksanaan pembinaan tersebut sangatlah memerlukan metode yang tepat atau strategi yang relevan dikarenakan narapidana tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda, sehingga seorang Pembina harus bisa memahami kondisi psikologis dari napi tersebut. Sehingga pembinaan agama islam yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan mengena pada napi dan akan membantu napi tersebut dalam pemulihan ahklak dan ketika bebas dan kembali ke masyarakat maka masyarakat akan menerima napi tersebut seutuhnya. Berdasarkan pengamatan seorang peneliti bahwa tempat tinggal mereka cukup kondusif, walaupun satu kamar hampir terisi oleh 6 atau 7 napi.mereka tinggal dalam kamar tersebut ada napi yang sudah ditokohkan sehingga bisa jadi contoh buat napi yang lainnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik pengambilan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara. Wawancara adalah metode pengumpulan data atau informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab dengan lisan pula sehingga percakapan tersebut mengandung maksud tertentu seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba 1985: 266, antara lain; mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

Dokumen yang terkait

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 24

PENUTUP PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 6

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB SLEMAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

0 3 10

PENDAHULUAN UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB SLEMAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

1 4 12

PENUTUP UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB SLEMAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

0 2 4

OPTIMALISASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 1 17

OPTIMALISASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 0 9

PERANAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN GUNA MENCEGAH PENGULANGAN TINDAK PIDANA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Biaro Bukittinggi).

0 1 10

PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS PELAKU TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB PARIAMAN.

4 11 11