Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

tuntutan, kepeduliaan dan lain-lain. 8 . Peneliti terlebih dahulu membuat sejumlah daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan tujuan penelitian, yaitu menyangkut pembinaan agama Islam. Sedang dalam pelaksanaan wawancara peneliti tidak hanya terpaku pada daftar yang telah disusun, sebab nanti dimungkinkan ada tambahan pertanyaan kepada informan. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari pihak-pihak yang mengetahui tentang Pola Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur yang dilakukan, antara lain: a. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. Dari hasil wawancara diharapkan dapat memperoleh data-data tentang kondisi, lingkungan, kegiatan, serta latar belakang para narapidana dan data-data secara umum seputar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. b. Kepala Seksi Bimbingan Napi Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. Dari hasil wawancara yang dilakukan, diharapkan memperoleh data-data kegiatan, jadwal, metode, strategi, target, dan hasil peningkatan para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. c. Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. Dari hasil wawancara diharapkan mendapat jawaban-jawaban tentang perasaan, kondisi sebelum dan sesudah, untuk mengetahui ketercapaian pembinaan agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur. 8 Moloeng, J.Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Cet.ke-23. H. 186 2. Observasi Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai model pembinaan yang digunakan dalam membina para narapidana, dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek dengan menggunakan seluruh panca indera. 9 Pada metode ini peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan para narapidana, baik dalam kegiatan pembinaan maupun kegiatan individu seperti sholat dan lain sebagainya. Diharapkan dari pengamatan ini dapat memberi gambaran nyata tentang pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh petugas pembinaan dan dampak yang ditunjukkan oleh para narapidana. 3. Studi Dokumen Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti sedangkan record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa dan lain-lain. 10 Sehingga studi tersebut memudahkan peneliti dalam mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen maupun rekaman kegiatan aktivitas pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur.

H. Analisis Data

Setelah data terkumpul secara lengkap, maka tahap selanjutnya adalah analisis data. Seluruh data yang terkumpul diolah sedemikian rupa sehingga 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h. 145. 10 Moloeng, J.Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Cet.ke-23.h. 216 tercapai suatu kesimpulan. Mengingat data yang ada sifatnya beragam, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan dengan literatur-literatur yang ada atau teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang pada akhirnya akan dicapai kesimpulan untuk menentukan hasilnya. Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data interaktif. Menurut HB Sutopo, analisis data model ini memerlukan tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data serta penarikan data atau verifikasi. Dalam model analisis data intreraktif, peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen tadi dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Setelah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponen utama analisa untuk menarik kesimpulan dengan verifikasi berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data.. Teknik analisis ini mempunyai tiga komponen dasar, yaitu: 1. Reduksi Data, diartikan sebagai proses pemilihan pemusatan pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang ada dalam catatan yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh selama penelitian baik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan petugas Lembaga Pemasyarakatan dan narapidana ditulis dalam catatan yang sistematis. 2. Penyajian Data, berupa sekumpulan informasi yang telah tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

Dokumen yang terkait

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 24

PENUTUP PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 6

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB SLEMAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

0 3 10

PENDAHULUAN UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB SLEMAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

1 4 12

PENUTUP UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB SLEMAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

0 2 4

OPTIMALISASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 1 17

OPTIMALISASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 0 9

PERANAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN GUNA MENCEGAH PENGULANGAN TINDAK PIDANA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Biaro Bukittinggi).

0 1 10

PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS PELAKU TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB PARIAMAN.

4 11 11