Penelitian Terdahulu Konsep Dummy Variabel
47
utang luar negeri pemerintah. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengeluaran pemerintah, kurs, dan utang luar negeri tahun sebelumnya
berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap utang luar negeri pemerintah. Artinya pemerintah menutup utang dengan utang
sehingga mengakibatkan jumlah utang luar negeri pemerintah jumlahnya sangat besar.
4 Yerimias Manuhutu 2010
Penelitiannya
yang berjudul “Nilai Tukar Berpengaruh pada Pinjaman Luar Negeri Indonesia
”, dalam periode 1997-2007. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar dan pinjaman luar
negeri. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode Vector Autoregression
VAR . Fungsi model dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
Y = ƒ X
1
Y = β
+ β
1
X
1
+ e PLN
= β +β
1
NT + e Dimana :
PLN = Pinjaman Luar Negeri
NT = Nilai Tukar
β
1
= koefisien regresi e
= error term Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara kursnilai
tukar terhadap pinjaman luar negeri adalah satu arah, yakni nilai tukar mempengaruhi pinjaman luar negeri. Adanya shock variabel nilai tukar
memberikan pengaruh negatif terhadap pergerakan variabel pinjaman luar
48
negeri. Pada periode awal komposisi terbesar dipengaruhi oleh inovasi dirinya sendiri dan pada periode selanjutnya variabel nilai tukar
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap varibel pinjaman luar negeri.
5 Dungdang Hutapea 2007
Penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penyerapan Utang Luar Negeri di Indonesia”.Variabel
yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah rasio defisit keuangan pemerintah dengan GDP, inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, suku
bunga internasional LIBOR, dan dummy variabel kestabilan politik. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data kuartalan dari
tahun 1995-2005. Metode yang digunakan adalah Error Correction Model. Fungsi model dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
ULN_GDP = fGD_GDP, INF, PE, LIBOR ULN_GDPt = b0 + b1GD_GDPt + b2INFt + b3PEt + b4LIBORt +
Ut Dimana:
ULN_GDPt = Jumlah utang luar negeri pemerintah pada periode t
miliar rupiah, GD_GDPt
= Posisi keuangan pemerintah riil Government Defisit
pada peride t milia rupiah INFt
= Inflasi pada periode t persen, PEt
= Pertumbuhan ekonomi persen, LIBORt
= London Inter Bank Offered Rate pada periode t persen,
Ut = error distribunce pada periode t
49
Hasil penelitian menunjukkan bahwa defisit keuangan pemerintah memiliki hubungan negatif dengan volume penyerapan utang luar negeri
dalam jangka panjang, namun tidak berpengaruh dalam jangka pendek. Tingkat pertumbuhan ekonomi berhubungan negatif tapi tidak signifikan
pada jangka panjang dan berhubungan negatif pada jangka pendek. Inflasi berhubungan positif tapi tidak signifikan pada jangka panjang dan
berhubungan negatif dan signifikan pada jangka pendek. LIBOR berhubungan negatif dalam jangka panjang dan positif dalam jangka
pendek. Kondisi kestabilan politik berhubungan positif dalam jangka pendek.
6 Donneil Cain, Thaxter, Thomas and Walker 2012
Penelitian ini berjudul “The Original Sin and Exchange Rate Dynamics: Panel Cointegration Evidence
” ,tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara utang pemerintah dan perubahan
nilai tukar, sedangkan variabel tambahan yang digunakan adalah perubahan konsumsi, GDP, NIR, dan M1. Dengan menggunakan
unbalance panel data cointegration techniques on 87 low dan data yang
digunakan adalah data time series periode 1960-2006. Fungsi model dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
FD = ƒ ER, C ,GDP, US t-bill, NIR, M1
Dari model diatas dispesifikasikan menjadi model ekonometrika seperti berikut :
50
FD = λ – β
1
ER + β
2
C + β
3
GDP + β
4
US t-bill + β
5
NIR + β
6
M1 + µ
Dimana : FD
= Foreign Debt ER
= Exchange rate GDP
= Gross Domestic Product US t-bill = Tax
NIR = Net International Reserve
M1 = Jumlah uang beredar
β1β2β3 = koefisien regresi µ
= error term Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang GDP,
NIR, dan nilai tukar berbanding terbalik terhadap utang luar negeri, tetapi konsumsi mempunyai hubungan positif dengan utang luar negeri,
begitupun dengan US t-bill rate mempunyai hubungan positif dengan utang luar negeri. M1 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap utang luar negeri dalam jangka panjang . Dalam jangka pendek perubahan konsumsi, NIR dan M1 mempunyai pengaruh negatif terhadap
utang luar negeri. Selanjutnya perubahan utang luar negeri dipengaruhi secara positif oleh perubahan GDP, nilai tukar dan US t-bill.
7 Sasumbar Saleh
Penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pinjaman Luar Negeri serta Imbasnya terhadap APBN”. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah defisit anggaran, nilai tukar, ekspor , tingkat pertumbuhan GNP, dan variabel dummy krisis pinjaman 1997. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang berbentuk data runtun waktu
51
periode 1970-2008. Estimasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model ekonometris dinamis, khususnya Eror Correction
Model dengan metode Ordinary Least Square OLS. Fungsi model
penelitian ini adalah sebagai berikut : Y
= ƒ X
1
,X
2
,X
3
,X
4,
D GFD
= ƒ BD, ER, X, YR,D Sehingga persamaanya sebagai berikut :
Y = β
+β
1
X
1
+β
2
X
2
+β
3
X
3
+β
4
X4+β
5
X
5
+ e ULNp = β
+β
1
BD+β
2
ER+β
3
X+β
4
YR+β
5
D+ e Dimana:
GFD = Government Foreign Debt
BD = Budget Deficit Defisit Anggaran
ER = Exchange Rate nilai tukar
YR = tingkat GNP
X = Expor
D = Dummy variabel krisis 1997
e = error term
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pada uji kointegrasi menunjukkan bahwa ada hubungan kointegrasi jangka panjang atau hubungan
keseimbangan antara perubahan pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia terhadap variabel-variabel makro ekonomi, yakni defisit anggaran, nilai tukar,
ekspor, tingkat pertumbuhan GNP, dan variabel dummy krisis pinjaman 1997.
Kedua, dari hasil estimasi EG-ECM di atas dapat dikemukakan bahwa dalam
jangka pendek variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia adalah variabel dummy
krisis ekonomi 1997 dan variabel Error Corretion Term pada tingkat
52
signifikansi 5. Sedangkan variabel defisit anggaran, nilai tukar, ekspor, dan tingkat GNP tidak berpengaruh signifikan terhadap pinjaman luar negeri
pemerintah Indonesia selama periode pengamatan. Ketiga, signifikansi variabel ECT memperkuat bukti adanya hubungan kointegrasi atau hubungan
jangka panjang keseimbangan antara variabel independen dan dependennya. Selain itu, signifikansi variabel variabel ECT juga berarti bahwa model
empiris yang digunakan dalam penelitian memiliki spesifikasi model yang valid sehingga hasil estimasi EG-ECM dapat digunakan untuk melihat
pengaruh variabelvariabel makro ekonomi terhadap pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia. Dari hasil estimasi diketahui besarnya nilai absolute
koefisien variabel ECT sebesar 0.416144 yang menjelaskan bahwa sekitar 41 ketidaksesuaian antara nilai aktual pinjaman luar negeri pemerintah
Indonesia dalam jangka pendek dan nilai keseimbangan pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia dalam jangka panjang akan dikoreksi pada setiap
tahunnya. Keempat, dalam jangka panjang, pinjaman luar negeri pemerintah
Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh nilai tukar, dummy krisis ekonomi 1997, ekspor, dan tingkat GNP, sedangkan defisit anggaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap Pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia selama periode pengamatan.
53
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Alat
Analisis Hasil
Penelitian Terikat
Bebas
1 A. Tony
Prasetiant ono
1996 “Utang Luar
Negeri dan Defisit
Transaksi Berjalan
terhadap Perekonomi
an Indonesia
” Utang
Luar Negeri
Defisit Transaksi
Berjalan dan Utang
Luar Negeri
periode sebelumnya
Regresi berganda
Defisit transaksi
berjalan mempunyai
hubungan negatif
dengan utang luar
negeri dan
variabel utang
pada periode tahun
sebelumnya berpengaruh
positif
dan signifikan
terhadap utang
luar negeri .
2 Gohoon
Kwon, Lavern
McFarlan e, and
Wayne Robinson
2009 “Public
Debt, Money
Supply, and Inflation: A
Cross- Country
Study
” Public
Debt Money
Supply, GDP, and
Inflation ”
Pooled Regression
Kenaikan inflasi
dapat meningkatkan
tingkat hutang tidak
hanya secara
langsung tetapi
juga secara
tidak langsung
3 I Wayan
Gayun Widharm
a, I Made Kembar
Sri Budhi, dan A A I
N Marhaeni
2011 Utang Luar
Negeri Pemerintah
Indonesia: Kajian
Terhadap Faktor-
Faktor Yang Berpengaruh
Utang Luar
Negeri Pemerint
ah Pajak,
Defisit Anggaran,
Pengeluara n
Pembangun an, Kurs
Dollar, dan Utang Luar
Negeri
Path Analisis
Pajak berpengaruh
signifikan terhadap
utang luar negeri
pemerintah melalui
pengeluaran pembangunan.
54
Pemerintah Sebelumny
a. Kurs dollar
berpengaruh signifikan
terhadap utang luar
negeri pemerintah.
4 Yeremias
Manuhutu 2003
“Nilai Tukar Berpengaruh
pada Pinjaman
Luar Negeri Indonesia
” Pinjaman
Luar Negeri
Nilai Tukar Vector
Autoregres sion
VAR Hubungan
antara kursnilai
tukar terhadap pinjaman luar
negeri adalah satu arah,
yakni nilai tukar
mempengaruh i pinjaman
luar negeri. Adanya shock
variabel nilai tukar
memberikan pengaruh
negatif terhadap
pergerakan variabel
pinjaman luar negeri
5 Dungdang
Hutapea 2007
Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengar
uhi Penyerapan
Utang Luar Negeri di
Indonesia
Utang Luar
Negeri Defisit
anggaran,in flasi, suku
bunga internasioa
nl LIBOR,
dan dummy variabel
kestabilan politik.
Error Correction
Model ECM
Defisit keuangan
pemerintah memiliki
hubungan negative
dengan volume
penyerapan utang luar
negeri dalam jangka
panjang,namu n tidak
55
berpengaruh dalam jangka
pendek.pertu mbuhan
ekonomi berhubungan
negative pada jangka
pendek,inflasi berhubungan
positif tapi tidak
signifikan pada jangka
panjang dan berhubungan
negative dan signifikan
pada jangka pendek.
LIBOR berhubungan
negative dalam jangka
panjang dan positif dalam
jangka pendek.Kondi
si kestabilan politik
berhubungan positif dalam
jangka pendek.
6 Donneil
Cain, Thaxter,
Thomas and
Walker 2012
The Original Sin and
Exchange Rate
Dynamics: Panel
Cointegratio n Evidence
Foreign Debt
Exchange rate, GDP,
consumpsti on, US t-
bill, NIR, M1
Unbalance panel data
cointegrati on
techniques on 87 low
dalam jangka panjang GDP,
NIR, dan nilai tukar
berbanding terbalik
terhadap utang luar
negeri, tetapi konsumsi dan
56
US t-bill mempunyai
hubungan positif dengan
utang luar negeri, M1
tidak mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
utang luar negeri dalam
jangka panjang .
Dalam jangka pendek utang
luar negeri dipengaruhi
secara positif oleh
perubahan GDP, nilai
tukar dan US t-bill.
7 Samsubar
Saleh 2008
“Faktor- Faktor yang
Mempengar uhi
Pinjaman Luar Negeri
serta Imbasnya
terhadap
APBN”. Pinjaman
Luar Negeri
Defisit Anggaran,
nilai tukar, ekspor,
tingkat GNP dan
dummy krisis 1997
Error Correction
Model Ada hubungan
kointegrasi jangka
panjang perubahan
pinjaman luar negeri
pemerintah Indonesia
terhadap defisit
anggaran, nilai tukar,
ekspor, tingkat
pertumbuhan
57
Sumber: Berbagai jurnal