61
Gambar 2.4 Hubungan Variabel
-
-
+
D. Hipotesis
Dengan mengacu pada dasar pemikiran teoritis dan studi empiris yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian di bidang ini, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : a. Defisit transaksi berjalan berpengaruh negatif signifikan terhadap utang
luar negeri pemerintah.
b. Kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap utang luar negeri
pemerintah.
c. Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap utang luar negeri pemerintah.
Defisit Transaksi Berjalan
Inflasi Kurs
Utang Luar Negeri Pemerintah
62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri pemerintah dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan, kurs, dan
inflasi. Bahan analisa dikumpulkan dari jurnal-jurnal, buku-buku yang berkaitan serta melalui situs internet studi pustaka dan data sekunder dari
instansi yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu Bank Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data quartalan
dari tahun 2004-2012. Penelitian ini untuk ruang lingkup studi kasus di Indonesia.
B. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan dalam penyusunan penelitian, karena dengan pengumpulan data kita dapat
memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka sebagai metode pengumpulan data. Periode
data yang digunakan adalah data sekunder tahun 2004-2012 yang bersumber dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia SEKI edisi Desember 2014
yang dikeluarkan Bank Indonesia. Dan sebagai bahan pendukung digunakan buku referensi, jurnal, surat kabar eletronik, dan beberapa situs resmi yang
63
terkait dengan objek penelitian utang luar negeri dan variabel yang mempengaruhinya.
C. Metode Analisis Data
1. Model Analisis
Dalam pengolahan data ini, digunakan penerapan metode kuadrat terkecil atau sering disebut dengan Ordinary Least Square OLS untuk
model regresi linier berganda dummy variabel dengan menggunakan software aplikasi Eviews 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi utang luar
negeri pemerintah yaitu defisit transaksi berjalan, kurs, dan inflasi. Dan dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy, yang membandingkan
dampak sebelum dan sesudah krisis global 2008. Dapat dinyatakan dalam fungsi sebagai berikut :
Y = ƒ X
1
,X
2
,X
3
,D Fungsi yang telah dijabarkan sebelumnya dimasukkan dalam bentuk
regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut : Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ µ ULNp
= β + β
1
D + β
2
DTB + β
3
K + β
4
I + µ Ln_ULN
p = β + β
1
D + β
2
Ln_DTB + β
3
Ln_K + β
4
I + µ Dimana :
ULN = Utang Luar Negeri Pemerintah
D = Dummy Krisis Global 2008
0 : sebelum krisis global 2008 , 1 : sesudah krisis global 2008 DTB
= Defisit Transaksi Berjalan K
= Kurs I
= Inflasi β
= Constanta β
1
β
2
β
3
= Koefisien regresi
64
µ = error term
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias Best Liniear Unbias Estimator BLUE .
Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Dibawah ini dijabarkan beberapa asumsi klasik,
yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak pada variabel terikat dan variabel bebas.
Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas diantaranya dilakukan dengan dua cara, yaitu
histogram dan uji Jarque-Bera J-B. Untuk melihat data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat koefisien J-B dan
probabilitasnya. Bila probabilitas lebih besar dari 5 , maka data terdistribusi normal dan jika nilai Jarque-Bera lebih kecil dari dua maka
data terdistribusi normal Winarno, 2011 : 5.37-5.39.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel
independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan
65
regresi sederhana yang terdiri atas satu variabel independen dan satu variabel dependen.
Indikasi multikolinieritas ditunjukkan dengan beberapa informasi antara lain:
1. Nilai R
2
tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan.
2. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila korelasi antar variabel independen diatas 0,85 atau 85
maka mengandung multikolinieritas. 3. Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen atau lebih yang secara bersama-sama mempengaruhi
satu variabel independen lainnya. Winarno 2011:5.7-5.8 menjelaskan ada beberapa alternatif dalam
menghadapi masalah multikolinieritas. Alternatif tersebut adalah: 1. Biarkan saja model mengandung multikolinieritas, karena
estimasinya masih bersifat BLUE. Sifat BLUE tidak terpengaruh oleh ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen.
2. Tambahkan datanya bila memungkinkan, karena masalah multikolinieritas muncul karena jumlah observasinya sedikit.
3. Hilangkan salah satu variabel independen, terutama yang memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain.