Pelestarian Koleksi Buku Langka

kebijakan pelestarian bahan pustaka maka kegiatan pelestarian dapat dilakukan dengan baik dan benar. Pelestarian bahan pustaka yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pelestarian bahan pustaka yang berkaitan dengan perawatan koleksi fisiknya, yaitu pelestarian buku langka dari kondisi fisiknya. Kegiatan ini dilakukan dalam dua cara yaitu preventif pencegahan dan kuratif perbaikan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk merawat dan memperbaiki koleksi buku langka agar dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.

E. Faktor – faktor Penyebab Kerusakan Buku Langka

Untuk dapat memahami bagaimana memberikan perlakuan yang tepat terhadap koleksi buku langka serta dapat membantu melestarikan keberadaanya maka terlebih dahulu kita harus memahami faktor – faktor yang menyebabkan kerusakan koleksi buku langka. Adapun faktor penyebab tersebut antara lain :

1. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor kerusakan buku yang disebabkan oleh unsur - unsur yang ada pada buku itu sendiri, seperti bahan kertas, tinta cetak, perekat dan lain - lain. Kertas tersusun dari senyawa - senyawa kimia, yang lambat laun akan terurai. Penguraian tersebut dapat disebabkan oleh tinggi rendahnya suhu dan kuat lemahnya cahaya. Kandungan asam pada kertas akan mempercepat kerapuhannya. Ada dua penyebab utama kerusakan kimiawi pada kertas yaitu terjadinya oksidasi dan hidrolisis selulosa 14 . Terjadinya reaksi oksidasi dan hidrolisis ini menyebabkan susunan kertas yang terdiri atas senyawa kimia itu akan terurai. 14 Durea J.M dan D.W.G Clement, Dasar - dasar Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka, h. 26. Oksidasi pada kertas terjadi karena adanya oksigen dari udara menyebabkan jumlah gugusan karbonil dan karboksil bertambah dan diikuti dengan memudarnya warna kertas. Hidrolisis adalah reaksi yang terjadi karena adanya air H2O. Reaksi hidrolisis pada kertas menyebabkan putusnya rantai polimer serat selulosa sehingga mengurangi kekuatan serat 15 . Kandungan asam di dalam kertas mempercepat reaksi hidrolisis, sehingga mempercepat kerusakan kertas. Oleh karena itu, kandungan asam merupakan zat yang berbahaya bagi kertas dan harus dihilangkan. Asam yang terbentuk dalam kertas dapat terjadi dari berbagai macam sumber dan cara, baik dari dalam kertas maupun dari udara sekitar tempat penyimpanan serta tinta. Disamping itu sifat asam yang mudah berpindah tempat, menyebabkan keasaman kertas dapat diperoleh dari kotak karton dan kertas sampul atau pembungkus yang mengandung asam, apabila terjadi kontak langsung diantara bahan – bahan tersebut 16 . Keasaman kertas akan meningkat dengan ditambahnya bahan pemutih pada kertas, penggunaan tinta tertentu, polusi udara dan perpindahan asam 17 . Penggunaan bahan tersebut masih dtemukan pada buku yang diterbitkan saat ini. Buku tersebut telah mengalami penurunan mutu kertas karena meningkatnya penggunaan alum - rosing sizing dan penggunaan pembuatan pulp secara mekanik yang akan menghasilkan tingkat keasaman yang tinggi pada kertas. Bahan – bahan tersebut akan meninggalkan residu yang bersifat asam yang akan mengakibatkan kertas menjadi rapuh. Untuk menetralkan asam yang terdapat pada 15 Karmidi Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, h.46. 16 Muhammadin Razak, dkk., Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 17. 17 Ross Harvey, Preservation in libraries: principles, strategies and practices for librarians London: Bowker saur, 1993, h. 60.