fotometer dan monitor ultraviolet
44
. Selain itu untuk mencegah kerusakan dari pengaruh sinar UV, Ogden
45
memberikan rekomendasi agar kandungan UV pada ruangan penyimpanan bahan pustaka tidak lebih dari 75 µwattlumen.
4. Debu
Debu termasuk partikel – partikel zat yang paling ringan dan mudah diterbangkan oleh angin dan dapat masuk kedalam perpustakaan melalui pintu,
jendela atau melalui lubang angin – angin pada tembok. Dalam keadaan lembab, debu yang melekat pada buku biasanya dapat menyebabkan buku ditumbuhi
jamur sehingga buku cepat rusak dan rapuh. Untuk merawat buku agar terhindar dari kerusakan yang lebih parah salah satunya dengan cara menjaga kebersihan
yang berarti dalam ruangan penyimpanan harus bebas dari debu dan kotoran. Suatu program pembersihan yang teratur dan terus – menerus harus
diselenggarakan. Pekerjaan tersebut tadi perlu dilakukan dengan hati – hati dan dibawah pengawasan petugas. Program pembersihan juga mencakup pemeriksaan
koleksi guna memberi peringatan dini mengenai kerusakan yang ada
46
. Banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan debu jika
pengatur udara tidak dapat disediakan, yaitu dengan cara; menjamin supaya pintu dan jendela tertutup rapat, menggunakan pita perekat pada pintu dan jendela,
menggunakan jendela berengsel daripada jendela sorong karena jendela ini tidak pernah bebas dari debu. Debu dan kotoran yang tidak meresap ke dalam buku
44
Durea J.M dan D.W.G Clement, Dasar – dasar Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka, h. 10.
45
Sherelyn Ogden, “Temperature, relative humidity, light and air quality: basics guidelines for preservation, technical leaflet, section 2, Northeast document conservation center”, diakses pada
tanggal 15 Juli 2010 dari http:www.nedcc.orgresourcesleaflets2The_Environment01BasicGuidelines.php
46
Durea J.M dan D.W.G Clement, Dasar – dasar Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka, h. 11.
dapat dihilangkan dengan metode kering. Alat – alat yang digunakan untuk melakukan cara ini adalah sikat halus, kuas, spon, vacuum cleaner, sedangkan
untuk kotoran yang sukar dibersihkan dengan menggunakan penghapus karet
47
.
b. Manusia
Perlindungan terhadap bahan pustaka merupakan tanggung jawab pustakawan, namun pustakawan sendiri sering lalai sehingga mengakibatkan
kerusakan bahan pustaka. Selain itu penyebab kerusakan bahan pustaka disebabkan oleh penggunaan yang ceroboh dari para pengguna bahan pustaka.
Untuk mencegah kerusakan – kerusakan ini dapat ditempuh dengan cara memberikan pemahaman kepada para pengguna dan pustakawan sendiri tentang
pentingnya menjaga kelestarian bahan pustaka. Untuk para pengguna perpustakaan perlu adanya rambu – rambu petunjuk tentang bagaimana
menggunakan bahan pustaka dengan baik dan benar, seperti cara memperoleh buku, cara mengambil buku dari rak, cara menempatkannya di rak dan
sebagainya
48
. Untuk mencegah pencurian oleh pengguna perlu dilakukan usaha – usaha
seperti perencanaan efektif mengenai perancangan gedung perpustakaan. Akses tanpa izin melaui pintu, jendela, saluran pelayanan mekanis, got dan lainnya
perlu diperkecil., keamanan pada bagian gedung akan mencegah banyak pencurian. Para pustakawan harus mempertimbangkan memasang tanda bahaya
tertentu atau tanda bahaya permanen yang dapat diterapkan selama perpustakaan
47
Razak dkk, Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, h. 38.
48
Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, h. 69