Sumber Daya Manusia Sarana Sistem Simpan dan Temu Kembali

53

G. Pengguna

Setiap perpustakaan memiliki pengguna. Dalam hal ini pengguna dapat dibagi dua, yaitu pengguna potensial dan aktual.

1. Pengguna Potensial

Yaitu semua orang yang dapat menggunakan perpustakaan. Pengguna potensial terbagi menjadi dua, yaitu : a. Potensial Target Yaitu orang – orang yang diharapkan dapat memanfaatkan perpustakaan. Dalam hal ini, pengguna potensial target Kementrian PU adalah semua pegawai Kementrian PU. b. Potensial Non Target Pengguna selain sasaran utama diluar pengguna potensial target. Pengguna non target pada perpustakaan Kementrian PU adalah kontraktor, konsultan, peneliti, dosen, mahasiswa.

2. Pengguna Aktual

Pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan, yang ditandai dengan kartu keanggotaan. Pada Perpustakaan Kementrian PU, semua pegawai Kementrian PU tidak otomatis terdaftar sebagai anggota perpustakaan, akan tetapi harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebagai anggota perpustakaan. Pengguna aktual terbagi menjadi dua, yaitu : 54 a. Aktual Aktif Pengguna dengan kesadaran sendiri datang ke perpustakaan untuk mencari informasi yang ia butuhkan. b. Aktual Pasif Pengguna tidak dengan kesadaran sendiri datang ke perpustakaan.

H. Sarana Sistem Simpan dan Temu Kembali

Sarana sistem simpan dan temu kembali merupakan sarana yang digunakan oleh pengguna maupun staf perpustakaan untuk memudahkan penelusuran informasi atau mencari koleksi perpustakaan yang diinginkan. Perpustakaan Kem. PU menggunakan SIMPUSTAKA sebagai sarana sistem simpan dan temu kembali. SIMPUSTAKA yang dapat diakses oleh pengguna dari mana saja berbasis web. SIMPUSTAKA ini menggunakan software SQL server, access, dan ASP. Selain sarana pencarian, SIMPUSTAKA juga dapat memberikan abstrak dari koleksi – koleksi Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum. Pencarian koleksi dapat dilakukan dengan menggunakan kata kunci : judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan subyek. Perpustakaan Kementrian PU menggunakan sistem Open Access, di mana pengunjung dapat mencari atau mengambil sendiri dokumen yang diinginkan. Dan apabila menemukan kesulitan pengguna dapat langsung bertanya pada staf perpustakaan. 55

I. Gedung Perpustakaan

Gedung Perpustakaan Kementrian PU memiliki luas 400m 2 dan terdapat 4 ruangan yaitu, ruang kepala Perpustakaan, ruang staf perpustakaan, ruang multimedia, serta ruang koleksi dan ruang baca dijadikan satu. Prasarana yang dimiliki oleh Perpustakaan Kementrian PU terdiri dari ruangan ber-AC, layanan wifi, 12 buah kursi di ruang baca, 4 meja baca, 4 unit komputer untuk pustakawan, dan 1 unit komputer untuk pengguna, loker penyimpanan barang serta alat fotokopi, scanner, dan penjilidan. Pada perpustakaan ini terdapat rak – rak yang berguna untuk menyajikan koleksi – koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan dan ruang multimedia yang terdapat televisi dan VCDDVD guna memutar koleksi audiovisual Kementrian PU. Ruang multimedia ini dilengkapi dengan seperangkat sofa yang cukup nyaman untuk pengguna. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan memaparkan tentang hasil observasi dan wawancara penulis dengan Bapak Heru Asfika, seorang pustakawan yang bertugas merawat dan memperbaiki koleksi buku langka, mengenai berbagai macam penyebab kerusakan buku langka yang disebabkan oleh faktor lingkungan sekitar perpustakaan dan teknik memperbaiki buku langka yang rusak. Observasi yang diakhiri dengan wawancara ini dilakukan selama kurang lebih 3 minggu sejak tanggal 27 Agustus hingga 23 September dengan disertai wawancara terhadap pustakawan yang bertugas merawat dan memelihara kondisi fisik buku langka. Usaha pelestarian koleksi buku langka mencakup dua aspek, yaitu usaha pencegahan preventif dari kerusakan buku yang disebabkan oleh banyak faktor perusak buku dan usaha perbaikan kuratif terhadap buku langka yang sudah mengalami kerusakan. Pada bab 4 ini akan diawali dengan observasi terhadap keadaan di sekitar tempat koleksi buku langka untuk mengenali lingkungan tempat penyimpanan buku langka agar bisa terdeteksi hal – hal yang mungkin menjadi faktor penyebab kerusakan koleksi buku langka.

A. Usaha Pencegahan Kerusakan Buku

1. Lingkungan

Buku langka yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun memiliki kondisi fisik yang rapuh dan rentan sehingga diperlukan kondisi lingkungan yang mampu sesuai dengan kondisi fisik buku langka agar dapat menghindari kerusakan bahkan kepunahan koleksi buku langka, sehingga penting sekali memperhatikan kondisi lingkungan tempat penyimpanan koleksi buku langka. Kantor Kementrian Pekerjaan Umum sendiri terletak di daerah sekitar Blok M atau tepatnya di Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan. Di sebelah utara kantor Kementrian Pekerjaan Umum terdapat Universitas Al- Azhar, dengan keberadaannya yang dekat dengan salah satu pusat pendidikan memungkinkan banyaknya pengguna yang berkunjung ke perpustakaan. Di sebelah selatan kantor Kementrian Pekerjaan Umum terdapat kantor kepolisian Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan Mabes Polri, keberadaan Mabes Polri bisa membantu mencegah tindakan vandalisme dari pengguna perpustakaan, sementara Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum jauh dari kantor pemadam kebakaran. Untuk keberadaan koleksi buku langka itu sendiri berada di Perpustakaan Biro Umum Kementrian Pekerjaan Umum yang terletak di sebelah gedung Utama Kementrian Pekerjaan Umum. Gedung Biro Umum terdiri dari 4 lantai dan perpustakaannya terletak di lantai 1.