Kebijakan Pemerintah Tentang Pendirian Pura Kegiatan Yang Ada Di Pura Dalem Purnajati

Pada tahun 2007, Pura Dalem Purnajati mendirikan pendopo untuk perkumpulan umat Hindu yang melakukan kegiatan-kegiatan dan organisasi- organisasi Hindu dalam melakukan kegiatan.

B. Kebijakan Pemerintah Tentang Pendirian Pura

Pasal 13 : Mengingat sampai sekarang umat Hindu masih banyak yang bertanya persyaratan Pendirian Rumah Ibadat, bersama ini adalah persyaratannya sebagai berikut : 1. Pendirian rumah ibadat didasarkan pada keperluan nyata dan sungguh- sungguh berdasarkan kompesisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahandesa. 2. Pendirian rumah ibadat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, serta mematuhi peraturan perundang- undangan. 3. Dalam hal keperluan nyata bagi pelayanan umat beragama di wilayah kelurahandesa sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak terpenuhi, pertimbangan komposisi jumlah penduduk digunakan batas wilayah kecamatan atau kabupatenkota atau provinsi. Pasal 14 : Pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangungan gedung. 1. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan khusus meliputi : a. Daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah ibadat paling sedikit 90 Sembilan puluh orang yang disyahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat 3. b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 Enam puluh orang yang disyahkan oleh lurahkepala desa. c. Rekomendasi tertulis kepala kantor Departemen agama KabupatenKota d. Rekomendasi tertulis FKUB KabupatenKota. 2. Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a terpenuhi sedangkan persyaratan hurup b belum terpenuhi, pemerintah daerah berkewajiban mempasilitasi tersedianya lokasi pembangunan rumah ibadat.

C. Kegiatan Yang Ada Di Pura Dalem Purnajati

Masyarakat Pura Dalem Purnajati, melakukan peribadatan atau ritual-ritual keagamaan untuk memuja Devi Durga, itu dilakukan setiap hari sabtu dan minggu, ada juga yang setiap hari beribadah tetapi dilakukannya di rumah masing-masing. Kapasitas atau jumlah penduduk yang terdapat di Pura Dalem Purnajati, yang memuja Devi Durga yaitu berjumlah 200 orang. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di Pura Dalem Purnajati, yakni mengadakan ceramah-ceramah keagamaan yang dilaksanakan oleh para pandita atau pemangku yang berada di Pura Dalem Purnajati. Dan masyarakat khususnya kaum Hawa mengadakan perkumpulan dengan cara arisan. Pura Dalem Purnajati mempunyai sekolah-sekolah tinggi yakni : STAH Sekolah Tinggi Agama Hindu, diperuntukkan anak-anak yang ingin bersekolah, sekolah ini digabung namanya sehingga sudah mencakup semuanya. Perkumpulan Muda-Mudi Penyungsung Pura Dalem Purnajati PERMUDHITA mengadakan Tirta Yatra ke Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi pada tanggal 25 Desember 1999. Tirta Yatra ini diikuti oleh sebanyak 65 anggota PERMUDHITA, sebagian anggota yang lain tidak bisa ikut karena sedang pulang liburan atau sedang tugas. Rombongan ini dipimpin oleh Made Purnawan, anggota HDNet di Jakarta utara. Di Pura Agung Tirta Bhuana, rombongan ini disambut oleh para pemuda- pemudi Bekasi, Wakil Ketua Banjar Bekasi, Bapak I Nengah Gede, dan Wakil PHDI Bekasi, Bapak I Wayan Mudita. Made Purnawan meminta untuk memimpin Dharma Tula, dengan pokok bahasan ‘Makna Tirta Yatra’ dari aspek spiritual dan sosial. Dari aspek spiritual Tirta Yatra adalah sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan keyakinan orang Hindu terhadap agamanya. Dari aspek sosial Tirta Yatra menumbuhkan kesadaran keumatan di antara orang-orang Hindu. Bagi kalangan remaja, Tirta Yatra akan membantu untuk mendekatkan satu sama lain, untuk memudahkan mereka menemukan pasangan hidup sesama satu agama. Ini bukan masalah remeh. Cukup banyak terjadi orang-orang muda Hindu terpelajar, meninggalkan agama Hindu karena menikah dengan wanita atau lelaki dari agama lain. ‘SGB’ Sekolah Geret Bangkung, menurut istilah Bapak Made Lanus, seorang penceramah Hindu dari Priok. BAB III DEVI DURGA DALAM AGAMA HINDU

A. Konsep Dewa-Dewi Dalam Agama Hindu