BAB II GAMBARAN UMUM PURA DALEM PURNAJATI
A. Deskripsi Mengenai Pura Dalem Purnajati
Tempat suci bagi umat Hindu pada umumnya disebut Pura, tetapi tidak tertutup kemungkinan di daerah luar Bali ada beberapa tempat suci antara lain
Candi, Kuil, Bale dan sebagainya.
8
Pura sebagai tempat suci hendaknya tetap di jaga kesuciannya dengan penegakkan tata tertib masuk Pura, misalnya dengan hal berpakaian jika
memasuki Pura, sikap prilaku di Pura, lebih-lebih tentang kesucian masuk pura. Dalam upaya menjaga dan memelihara kesucian atau kesakralan pura maka setiap
umat Hindu hendaknya memiliki pandangan dan keyakinan yang sama bahwa Pura itu merupakan tempat suci yang harus di jaga dengan sebaik-baiknya.
9
Kata Pura sendiri memiliki arti yaitu benteng, kata Pura dalam bahasa sansekerta berasal dari akar kata ‘ Pur ‘ yang berarti kubu, benteng kekuatan,
daerah atau kota artinya tempat yang di buat khusus dengan dipagari tembok untuk mengadakan kontak dengan kekuatan suci.
10
Dalam istilah lain Pura ialah tempat suci umat Hindu, tempat melaksanakan persembahyangan, tempat ibadah. Pura disebut juga dengan istilah
kahyangan, tempat memuja Hyang Sang Hyang Widhi .
8
Tim Penyusun, Buku Pelajaran Agama Hindu, h. 92
9
Tim Penyusun, Buku Pelajaran Agama Hindu, h. 92
10
Netra, Tuntunan Dasar Agama Hindu, h. 83
Pura Dalem Purnajati ini terletak di jalan Cilincing Jakarta Utara. Secara geografis letak Pura ini sangat strategis, mudah dijangkau oleh setiap kendaraan
yang melaluinya. Pura yang berada di Jabotabek, dikenal dengan istilah Tri Guna Pura
11
, yaitu Pura Deva Brahma, Pura Deva Vishnu dan Pura Deva Siva. Adapun pura
Deva Brahma terletak di Pura Adhitia Jaya Rawamangun, dan Pura Deva Vishnu terletak di Pura Amerta Jaya Cinere. Sedangkan Pura Deva Siva terletak di daerah
Cilincing yang bernama Pura Dalem Purnajati. Awal mula pendirian Pura Dalem Purnajati diawali dengan maksud
untuk menempatkan lokasi makam khusus untuk masyarakat Hindu Jakarta, karena banyak di kalangan umat Hindu yang meninggal dunia dimakamkan di
dalam pemakaman umat Islam.
Gambar: 1
Dengan maksud dan tujuan berikut di atas. Bapak I Made Lanus mencoba meminta lokasi untuk makam khusus umat Hindu pada Wali Kota Jakarta Utara
11
Pura yang di tunjuk sebagai pura yang mewakili dari ketiga dewa Brahma, Wisnu, Siva
TRI MURTI
BRAHMA PURA
ADHITIA JAYA
SIVA PURA
DALEM PURNAJ
VISHNU PURA
AMERTA JATI
12
dengan hasil Bapak I Made Lanus mendapatkan tanah seluas 20 m x 15 m. Kemudian, seiring banyaknya masyarakat Hindu yang memakamkan familinya di
kawasan pemakaman Hindu tersebut, maka pemerintah kota memberikan lahan seluas 200 m untuk makam dan 150 m untuk Pura Dalam Purnajati. Mengingat
adanya upacara pemakaman, setiap umat yang wafat atau yang meninggal, maka tokoh umat Hindu mendirikan Pura.
Dari hal demikian, Pura Dalem Purnajati diresmikan pada tahun 1974 kemudian disucikan Pura Dalem Purnajati pada tahun 1975, renovasi pertama
dilakukan oleh masyarakat Hindu pada tahun 1985, pada tahun ini, didirikanlah arca-arca persembahyangan Dewa Siva, yang pada akhirnya menjadi pusat
peribadatan yang ditujukan kepada Dewa Siva, di jabodetabek. Pada tahun 1990, pemerintah daerah memberikan anggaran dana untuk
merenovasi dan membangun fasilitas-fasilitas guna mendukung peribadatan umat Hindu. Pada tahun itulah, didirikannya arca dan tempat peribadatan khusus
kepada Devi Durga. Pada tahun 2000, kalangan umat Hindu, membuat batas wilayah Pura
Dalem Purnajati dengan didirikannya tembok pagar sehingga Pura Dalem Purnajati ini terkesan terdapat perbedaan antara wilayah Hindu dan Islam.
Pada tahun 2005, pengurus Pura Dalem Purnajati mendirikan altar-altar yang berhubungan dengan penyembahan Dewa Siva, dan pada tahun itulah Pura
Dalem Purnajati terkenal oleh seluruh lapisan umat Hindu di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.
Pada tahun 2007, Pura Dalem Purnajati mendirikan pendopo untuk perkumpulan umat Hindu yang melakukan kegiatan-kegiatan dan organisasi-
organisasi Hindu dalam melakukan kegiatan.
B. Kebijakan Pemerintah Tentang Pendirian Pura