Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama head line, berita pembuka halaman opening news menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan sebagainya. Itu sebabnya pemred dituntut untuk memiliki wawasan yang luas terhadap perkembangan situasi baik politik, sosial maupun budaya. Pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugasnya tidak sendiri artinya dapat dibantu oleh beberapa tenaga lain yang biasanya disebut dengan redaktur pelaksana. Jadi redaktur pelaksana di bawah arahan pemimpin redaksi. Redaktur pelaksana sendiri dibentuk untuk membantu pemimpin redaksi seperti disebut di atas yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari redaktur pelaksana mengatur pelaksanaan tugas sesuai dengan yang digariskan oleh pemimpin redaksi. Dalam keadaan tertentu radaktur pelaksana bisa membebankan tugas kepada reporter, sama halnya dengan kordinator liputan yang membawahi semua reporter yang bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar. Tugas kordinator liputan adalah menerima bahan berita, baik dari kantor berita newsroom, wartawan, koresponden, atau bahkan press release dari lembaga, organisasi, instansi pemerintah atau perusahaan swasta. 3 Kemudian tugas dari wartawan atau reporter sendiri adalah seseorang yang bertugas mencari, mengumpulkan, dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan melalui media massa. 4 Dari sinilah pada dasarnya sebuah penerbitan pers menjadikan wartawan sebagai ujung tombak. Mereka yang paling banyak menyuplai berita diantara bagian bidang yang lain. 3 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers. h. 21. 4 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers. h. 22. 3 Dalam sistem keredaksian yang mempunyai kekuasaan paling tinggi tentunya adalah pemimpin redaksi, tetapi hanya sebatas pada bidang keredaksiannya saja. Artinya, pemimpin redaksi tidak mempunyai wewenang terhadap bidang kordinator liputan dan kantor berita newsroom di mana keduanya mempunyai aturan dan kewenangan masing-masing. Sama seperti media massa pada umumnya khususya media cetak, surat kabar harian umum Republika misalnya, mempunyai struktur manajemen yang menjadi acuan utama pernerbitan pers dalam menjalankan usahanya mulai dari keredaksian, bidang printing, sampai kepada bidang usaha, di mana ketiganya saling berkaitan satu sama lain. Namun di sini penulis ingin meneliti lebih kepada bagian keredaksian di mana selain menjadi ujung tombak dari sebuah manajemen juga sebagai tolak ukur dari sebuah penerbitan pers demi tercapainya visi dan misi. Melihat dari beberapa surat kabar lainnya yang memiliki struktur organisasi yang bervariasi dari segi penyuntingan naskah, editor, hingga layout, dan tata letak dalam surat kabar harian umum Republika ada beberapa konsep yang kiranya sangat menarik untuk diteliti. Misalnya dari keredaksiannya yang mempunyai pola sistem keredaksian seperti pemimpin redaktur, redaktur dan newsroom yang mempunyai elektabilitas sendiri dalam memainkan perannya. Artinya, masing-masing mempunyai tujuan tergantung kepada kinerjanya namun mempunyai visi misi yang sama. Dalam penyajian isi, kualitas informasi yang disajikan dan cara pengemasannya designlayout merupakan faktor penting dalam memberi kepuasan pada masyarakat, agar masyarakat sebagai penikmat informasi dapat 4 mengerti dengan mudah apa yang disampaikan dan dapat menerima pesan yang disampaikan melalui sesuatu yang disajikan sesuai dengan batas nalarnya. Hal inilah yang kemudian menjadi cara untuk menarik perhatian pembaca. Selain itu, faktor yang lebih diutamakan adalah sesuai dengan target pembaca yang dituju. Melihat dari sistem redaksi konvensional yang banyak diterapkan oleh media massa pada umumnya membuat sebagian media mulai memikirkan tentang bagaimana memakai sistem yang lebih efisien, seperti misalnya harian umum Republika yang mempunyai tempat tersendiri untuk bagian pemberitaan atau newsroom agar lebih memudahkan dalam menyuplai berita. Walaupun demikian newsroom tidak lepas dari kontrol pemimpin umum perusahaan di mana kinerja dari seluruh redaksi di bawah alih kekuasaannya. Di sinilah kemudian peneliti tertarik bagaimana harian umum Republika dengan sedemikian rupa mempunyai sistem dengan dua model keredaksian berbeda yang di terapkannya hingga saat ini. Berangkat dari alasan tersebut di atas, maka peneliti tertarik meneliti dengan judul “Analisis Komparatif Antara Sistem Redaksi Konvensional dan Sistem Newsroom di Harian Umum Republika ”.

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan konsisten dalam menganilis maka peneliti menitikberatkan masalah penelitian ini pada kedua sistem redaksi konvensional dan sistem newsroom yang diterapkan oleh harian umum Republika, untuk mengetahui perbedaan keduanya. 5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sistem keredaksian yang diterapkan oleh harian umum Republika? 2. Bagaimana struktural redaksi Konvensional dan Newsroom yang dibuat oleh harian umum Republika? 3. Apa kelebihan dan kekurangan sistem redaksi Konvensional dan Newsroom yang telah diterapkan oleh harian umum Republika?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah pertanyaan di atas, secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui dua sistem keredaksian yang diterapkan oleh harian umum Republika. 2. Untuk mengetahui bagaimana sistem struktur redaksi Konvensional dan Newsroom yang dibuat oleh harian umum Republika. 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan konsep dari sistem redaksi Konvensional dan Newsroom yang diterapkan oleh harian umum Republika. 6

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran pada disiplin Ilmu Jurnalistik, khususnya tentang sistem keredaksian media massa yang dalam penelitian ini dikhususkan pada harian umum Republika yang nantinya dapat menjadi bahan referensi pada media massa lainnya. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan bagi pembaca, khususnya praktisi ilmu komunikasi, baik lembaga, maupun perorangan. Selain itu juga dapat memberikan sedikit gambaran bagi para peneliti yang lain dan pihak-pihak lain dalam penulisan masalah ini.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah instrumen wawancara, observasi, serta dokumentasi. Dengan model deskriptif, penelitian ini akan mendeskripsikan atau memberikan gambaran bagaimana penerapan dua sistem redaksi saat ini di harian umum Republika. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindentifikasi masalah, dan membuat perbandingan. 5 Kemudian dalam 5 Jalaluddin Rakhmat, Metode penelitian Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 25 7