Surat Kabar LANDASAN TEORI

Dalam perkembangannya, sebuah surat kabar berbeda dari tipe publikasi lain karena kesegeraannya, karakteristik headline-nya, dan keanekaragaman liputan yang menyangkut berbagai topik isu dan peristiwa. Ini terkait dengan kebutuhan pembaca akan sisi menarik informasi yang ingin dibacanya dari surat kabar. Pada abad ke-19, surat kabar independen pertama memberikan kontribusi signifikan bagi penyebaran keaksaraan kemelekhurufan dan berbagai konsep hak asasi manusia dan kebebasan demokratis. Surat kabar terus-menerus mengasah pandangan- pandangan ikhwal ―global village‖, perkampungan dunia, di akhir abad ke-20. Setiap kejadian internasional terkait erat dengan kepentingan setiap orang di belahan dunia di manapun berada. Setiap kisah tragedi perseorangan menjadi milik setiap orang untuk mempersoalkannya ke dalam drama persoalan internasional. Asumsinya ialah setiap orang memiliki hak untuk mengetahui segala pernak-pernik kejadian. Karena, dari bekal informasi itulah, setiap orang dapat turut berpartisipasi di dalam kehidupan masyarakat. Untuk mendapatkan informasi dan kemampuan itu, setiap orang membutuhkan wartawan surat kabar: yang bertugas sebagai wakil masyarakat untuk mencari dan memberi tahu tentang segala peristiwa yang terjadi yang dibutuhkan masyarakat. Dari sinilah, mengapa wartawan memiliki hak untuk tahu pada segala informasi publik, dan diberi keleluasan untuk mencari kemanapun informasi itu berada. Sebab, wartawan bertanggung jawab pada kebutuhan masyarakat akan informasi yang ada di lingkungannya. 15 15 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005, h. 87 20 Surat kabar harian sendiri terbit untuk mewadahi keperluan informasi. Informasi menjadi instrumen penting dari masyarakat industri. Maka itulah, surat kabar harian bisa disebut sebagai produk dari industri masyarakat. 16 Di mana masyarakat dapat dengan mudah menerima dan memberikan informasi mengingat dari kondisi kebebasan pers yang berkembang di sebuah masyarakat. Perkembangan surat kabar sendiri bisa dilihat dari tiga fase, yaitu fase pertama: fase para pelopor, yang mengawali penerbitan surat kabar secara sporadis, dan secara gradual kemudian menjadi penerbit reguler yang teratur waktu terbit dan materi pemberitaan serta khalayak pembacanya. Berbagai surat kabar awal terbit di masyarakat yang belum paham betul akan fungsi media; ditambah, cara membaca huruf-huruf berita cetak – karena keterbiasaan retorika oral jadi penghubung antar indivdu sosial. Namun, perkembangan masyarakat akhirnya membuat pertumbuhan surat kabar menjadi institusi yang diakui masyarakat. Fase kedua: sistem otokrasi yang masih menguasai masyarakat membuat surat kabar kerap ditekan kebebasan menyampaikan laporan pemberitaannya. Penyensoran terhadap beberapa subyek materi informasinya kerap diterima surat kabar. Setiap surat kabar harus memiliki izin lisensi dari berbagai pihak yang berkuasa. Semua itu akhirnya mengurangi indepedensinya sebagai instrumen media informasi. Fase ketiga: kebebasan pers memang telah didapat. Berbagai pemberitaan sudah leluasa disampaikan. Akan tetapi, sistem kapitalisasi 16 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer. h. 88 21 industri masyarakat kerap jadi pengontrol. Ini dilakukan antara lain melalui pengenaan pajak, penyuapan, dan sanksi hukum yang dilakukan kepada media dan pelaku-pelakunya. 17 Berangkat dari tiga fase tersebut itulah, indepedensi surat kabar ditentukan di sebuah masyarakat. Di mana kebebasan pers mulai diwarnai dengan berbagai bentukan pengendalian, dan kehidupan demokrasi dalam masyarakat diberi tingkatan tertentu.

D. Pengertian Sistem

Istilah sistem diserap dari kata system dalam bahasa Inggris yang artinya cara atau metode. Dalam berbagai kamus, selain berarti cara atau metode, sistem dapat juga bermakna pola, rencana, skema, prosedur, susunan yang teratur, ideologi, wawasan, perspektif, teori atau asas. Selain itu sistem juga diartika sebagai seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sejumlah ilmuwan kemudian mengembangkan teori tentang sistem yang dikenal juga dengan sebutan teori sistem umum general system theory. 18 Secara umum dapat dijelaskan bahwa teori atau perspektif sistem adalah seperangkat prinsip yang terorganisasikan secara longgar dan bersifat abstrak, yang berfungsi mengarahkan jalan pikiran, membentuk suatu kegiatan yang beriorentasi ke arah tujuan yang sama. Dalam teori sistem dijelaskan bahwa prinsip sebuah sistem ialah suatu totalitas atau keseluruhan dari sesuatu. 17 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer. h. 89 18 Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011, h. 25. 22 Sejalan dengan hal tersebut maka sistem didefinisikan oleh Anwar Arifin 1992 sebagai sebuah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian saling bergantung dan kait-mengait satu dengan yang lainnya. Demikian juga Rapport 1968 merumuskan bahwa sistem adalah totalitas yang berfungsi sebagai keseluruhan karena adanya saling ketergantungan dari bagian- bagiannya. 19 Pada intinya sistem menunjuk dua hal, yaitu: pertama; menunjukkan suatu identitas, suatu wujud benda abstrak atau konseptual maupun benda kongkrit yang memiliki tata aturan atau susunan struktural dari bagian- bagiannya. Kedua; menunjuk suatu metode atau tata cara yang menunjuk pada suatu rencana metode, alat atau tata cara untuk mencapai sesuatu.

E. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah hal yang dilakukan para manajer dan bersifat universal. Fungsi ini diarahkan sedemikian rupa sehingga terdapat kesatuan irama gerak dan cara pandang untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan dalam bentuk perusahaan apapun. 20 Berangkat dari pengertian manajemen di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen menurut Basu Swastha DH, dalam bukunya ―Asas Manajemen Modern‖ diterbitkan Liberty, Yogyakarta, yaitu suatu proses dari tindakan untuk melakukan hal sebagai berikut: 19 Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia. h. 27. 20 Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, h. 9 23 1. Planning perencanaan Planning atau perencanaan merupakan langkah awal kegiatan sebelum memproduksi barang. Merumuskan visi misi media massa tersebut dan merencanakan keputusan apa yang akan diambil. Planning juga bisa diartikan sebagai rencana awal serta ramalan prediksi apa yang akan terjadi dan tujuan membuat sebuah media massa haruslah jelas terlebih dahulu. Perencanaan berarti pemilihan penetapan tujuan, penentuan strategi, kebijakan, program, proyek, prosedur, sistem, metode, anggaran, termasuk standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2. Organizing Organisasi Organizing adalah susunan organisasi yang telah menduduki posisinya masing-masing haruslah mengerti tugas pokok dan fungsi masing-masing. Maksud dari hal tersebut bahwa para manajer mengkoordinasi sumber daya manusia dan material organisasi. Kekuatan suatu organisasi terletak pada kemampuan untuk menyusun sumber dayanya dalam mencapai suatu tujuan. 21 3. Leading memimpin Leading atau memimpin adalah fungsi yang membuat orang lain melaksanakan tugasnya. Mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif khususnya dalam 21 T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, Yogyakarta, BPFE, 1984, h. 82 24