PENUTUP Analisis komparatif antara sistem redaksi konvensional dan sistem newsroom di harian umum Republika

gambaran mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat; sebagai penyaring berbagai informasi serta isu agar layak dan tidaknya perhatian dari publik; sebagai alternatif petunjuk arah yang kurang pasti dan beragam; sebagai sarana untuk mensosialisasikan ide atau informasi kepada publik agar memperoleh tanggapan; media massa tidak sekedar informasi semata, melainkan memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif. 9 Media massa yang dikenal terdiri atas media cetak printed media, media elektronik elektronic media, dan media online cybermedia. Media elektronik adalah media yang menggunakan alat elektronika dan teknologi yang menjadi ciri dan kekuatannya, seperti radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak berdasarkan formatnya terdiri atas koran atau surat kabar, tabloid, majalah, dan buku. Media online adalah website internet yang berisikan informasi aktual layaknya media massa cetak.

B. Media Cetak

Media cetak merupakan salah satu media massa yang berbentuk tulisan cetak. Media cetak juga disebut dengan istilah pers yang berasal dari kata pressa Latin atau Press Inggris yang artinya mesin cetak. 10 Kemudian pengertian itu berkembang menjadi media yang menyebarkan ide atau pesan kepada masyarakat dengan menggunakan mesin cetak. Bentuk dari media cetak tersebut di antaranya buku, surat kabar, majalah, bulletin, tabloid, brosur, atau pamflet yang isinya mengandung informasi yang ditujukan 9 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar; Teori dan Praktik Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h. 37. 10 Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011, h. 123. 15 kepada masyarakat. Dalam prosesnya media cetak menghasilkan tulisan dalam berbagai macam dan aneka bentuk sesuai dengan maksud dan tujuannya. Di dalam proses itu, terjadi interkomunikasi antarmanusia, sehingga media cetak tidak hanya sebatas alat saja, tetapi juga memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi massa. Media cetak pertama yang diproduksi bukanlah buku yang menggunakan bahan kertas, melainkan papyrus atau vellum kulit domba yang digunakan manusia untuk menuangkan ide dan gagasannya dengan cara menuliskannya di atas benda tersebut. Hasil karya tulis menggunakan materi sudah dapat disebut sebagai medium cetak. Jadi, ruang lingkup produksi media cetak ialah hasil karya berupa olah pikir dan olah budaya manusia sebagai alat komunikasi yang tertulis dan tergambar cetak. Sejak awal ditemukannya mesin cetak pada abad ke-15 oleh Gutenberg, dengan kemampuan mesin yang sangat sederhana dan hanya dapat mencetak beberapa buku dan surat kabar saja, namun temuan itu menjadi awal dari kebangkitan media cetak pada abad-abad berikutnya hingga saat ini. Perjalanan panjang media cetak bertahan sampai saat ini tentu tak luput dari berbagai masalah dan kendala yang dihadapi beberapa media cetak. Ini dikarenakan faktor intern atau sistem politik. Di mana sisi internal media cetak harus memiliki manajemen yang mampu mengatur hubungan antar pelbagai pihak seperti para pendiri, karyawan, wartawan, khalayak pelanggan dan pembaca, mitra kerja, agen loper, pemasangan iklan, dan biro iklan. Selain 16