Pengertian Minat Belajar Minat Belajar

1 Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian. 2 Memiliki kesabaran terhadap kebutuhan siswa. 3 Memiliki respon efektif terhadap tingah laku siswa yang menimbulkan gangguan-gangguan kecil.

5. Indikator dalam Pengelolaan Kelas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Indikator diartikan dengan petunjuk atau sesuatu yang memberi petunjuk. Indikator Pengelolaan kelas diantaranya adalah : 1. Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif Lingkungan belajar yang kondusif sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar, oleh karenanya kemampuan guru dalam mengelolaan kelas sangatlah diperlukan. 2. Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Setiap siswa terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Mengerjakan tugas ini merupakan indikator dari pengelolaan kelas. 3. Proses belajar mengajar dapat berjalan lancar, efektif dan efisien Dalam hal ini segala sesuatu yang telah direncanakan seorang guru dalam mengajar dapat terlaksana, sehingga berbagai tujuan pengajaran tercapai, dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.

B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Minat interest menurut psikologi adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuaru berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu. 27 Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. 28 Muhibbin Syah mendefinisikan minat sebagi kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar disertai dengan perasaan senang. Crow and Crow sebagaimana dikutip oleh Abd. Rahman Abrar mengatakan bahwa minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi penyebab munculnya kegiatan dan penyebab partisipasi 26 Sri Anita Wiryawan dan Noorhadi Th, Strategi Belajar-Mengajar, pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001. 27 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Cet. Ke-2, hal. 84 28 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: RinekaCipta, 1995. Cet. Ke-3, h. 57 dalam kegiatan. Minat mengandung unsur kognisi mengenal, emosi perasaan, dan monasi kehendak. Maksud unsur kognisi yaitu, minat yang didahului pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, yaitu perasaan tertentu biasanya perasaan senang. Sedangkan unsur monasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. 29 Menurut Bimo Walgito, sebagaimana dikutip oleh Ramayulis mendefinisikan minat adalah suatu perhatian yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. 30 Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat-ingat terus sesuatu, dengan perasaan senang yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut. Belajar adalah Key Term istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar yang sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. 31 Dalam kaitannya dengan perkembangan manusia, belajar adalah merupakan faktor menentu proses perkembangan manusia memperoleh hasil berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain, tingkah laku yang dimiliki manusia diperoleh melalui belajar. 32 Witherington, dalam buku Educational Psykology sebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto mengemukakan, “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”. 33 Belajar ialah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku akibat itu dapat berupa memeperoleh perilaku yang baru atau memperbaikimeningkatkan perilaku yang ada. 34 Menurut Chaplin belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Gage 1984 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana organisma berubah prilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. Dari berbagai macam definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku suatu individu dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dan dari tidak mau menjadi mau, melalui proses pengamalan yang ia alami. Dapat dikatakan didalam diri orang yang belajar terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar, baik itu segi kognitif, afektif, mapun psikomotoriknya, akibat pengalaman atau latihan. 29 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tirta Wacana Yogya, 1993 Cet. Ke-4, h. 112 30 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1998. Cet. Ke-2, h. 175 31 Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pustaka Setia, 1997, h. 159 32 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, hal. 54 33 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, psikologi pendidikan, Bandung: Remaja rosyda karya, 1995, cet.10, h. 84 34 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, hal. 60. Jadi yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mau belajar secara terus menerus dengan perasaan senang, untuk memperoleh prestasi hasil belajar yang baik.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang

0 4 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Implikasi dampak kondisi ekonomi keluarga terhadap motivasi belajar siswa MTsN 8 Jakarta

0 5 101

Hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS dan minat belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

0 6 166

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

Hubungan persepsi tentang sense of humor guru dengan minat belajar matematika siswa kelas II MTs N 7 Model Jakarta

8 29 118

Hubungan pendidikan orang tua dengan minat belajar siswa di SDN Joglo 01 pagi Jakarta Barat

0 4 82

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PENGAJARAN SEJARAH DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA

0 2 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13