Ciri-Ciri Kelas Yang Kondusif Upaya-Upaya Menciptakan Kelas Yang Kondusif

Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila persepsi siswa terhadap kondisi kelas itu baikkondusif, sehingga guru dan murid dalam pengajaran sama-sama bersemangat dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, dan para siswa terlihat senang dalam mengikuti pelajaran. Dengan kata lain tumbuh minat yang tinggi dalam diri siswa untuk belajar.

2. Ciri-ciri Kelas Kondusif dan Upaya-upaya Menciptakan Kelas yang Kondusif

2.1 Ciri-Ciri Kelas Yang Kondusif

Dalam pandangan tradisional kelas yang kondusif adalah jika dalam sebuah kelas terasa tenang dan siswa dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya. Jadi menurut pandangan tradisional ciri kelas yang kondusif adalah : “Siswa duduk tenang dalam kelas, berdiam diri sambil mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya”. 10 Sedangkan dalam pandangan modern kelas yang kondusif adalah kelas yang mendukung bagi terciptanya kegiatan belajar yang interatif, dimana para siswa giat dan aktif dalam belajar dikelas baik ada ataupun tidak adanya guru yang menunggui dengan segala fasilitas kelas yang ada. Berikut ini ciri kelas kondusif menurut padangan modern yaitu: 11 1 Siswa tekun mengerjakan sesuatu yang semestinya dikerjakan dan tidak mengerjakan sesuatu yang tidak semestinya. Dengan kata lain secara sadar dan terarah semua kegiatan di kelas dilakukan oleh siswa demi tercapainya tujuan tertuntu. 2 Siswa aktif dalam berinteraksi, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa yang lain atau dapat dikatakan terjadinya komunikasi yang multi arah di dalam kelas. 3 Siswa mengerjakan hal-hal yang dapat mencapai tujuan belajarnya secara bebas tidak semata-mata mengikuti kemauan gurunya. 4 Kreatifitas siswa mendapat penghargaan yang sepantasnya dan bukan malah sebaliknya dibunuh karena tidak sesuai kemauan gurunya.

2.2 Upaya-Upaya Menciptakan Kelas Yang Kondusif

Drs. Ali Imron, M.Pd. Mengemukakan ada tujuh upaya yang dilakukan untuk menciptakan suatu kelas yang kondusif yaitu: 12 1 Buatlah kontrak pengajaran dengan siswa agar terbangun kesepakatan bersama antara guru dan siswa. 2 Rancanglah aktivitas belajar siswa, sehingga tidak ada gurupun siswa dapat belajar dengan sendirinya. 3 Berikan kebebasan pada siswa untuk mengemukakan pendapatnya. 4 Buatlah suasana yang demokratis, agar tidak menakutkan siswa dalam beraktivitas. 10 Ali Imron, Belajar dan Pembelajar, Jakarta: Pustaka Jaya 1996, cet ke-1. Hal. 37. 11 Ali Imran, Belajar dan Pembelajar, cet. Ke-1. Hal. 38. 12 Ali Imran, Belajar dan Pembelajar, cet. Ke-1. Hal. 38-39. 5 Rancanglah ruang kelas sefleksibel mungkin hingga mudah diubah-ubah dan dapat disesuaikan dengan kepentingan belajar siswa. 6 Jangan mudah memberi hukuman kepada siswa apalagi yang belum tentu bersalah. 7 Hargailah segala aktivitas yang dilakukan siswa di dalam kelas. Selain itu untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif perlu juga diperhatikan subjek belajar atau kondisi siswa itu sendiri. Dan hal tersebut dibedakan atas hal-hal yang bersifat fisik dan hal-hal bersifat psikologis. Yang bersifat fisik antara lain: Ukuran dan kekuatan tubuh siswa, kesehatan dan daya tahan fisiknya, kesegaran dan kebugaran jasmaninya. Artinya mereka yang dalam kondisi yang lebih baik maka aktivitas belajarpun akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dalam kondisi fisiknya kurang baik. Dan yang bersifat psikis yaitu: Intelegensi, bakat, minat, motivasi, kematangan, aspirasi dan harapan ambisi-ambisinya. 13 Hal tersebut di atas juga berpengaruh besar dalam proses pembelajaran dan penciptaan kondisi kelas yang kondusif. 3 Pengelolaan Kelas Sebagaimana kita ketahui bahwa kondisikeadaan kelas yang kondusif tidaklah terjadi dengan sendirinya melainkan terjadi dengan proses dan perlu dirancang oleh guru dan disepakati oleh siswa di kelas tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan kelas yang baik, terutama bagi seorang guru hal ini merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas, pengelolaan akar katanya adalah “Kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran –an, istilah lain dari kata pengelolaan adalah “Menegemen” yang diambil dari bahasa Inggris artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. 14 Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pengelolaan diartikan sebagai “penyelenggara”. 15 Sedangkan kata Menegemen itu sendiri diartikan sebagai “penyelenggara atau pengurusan agar suatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien”. 16 Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan bila terjadi gangguan di dalam kelas dengan segera dapat mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. 17 Sedangkan pengertian pengelolaan kelas menurut Syaiful Djamarah dan Aswan Zain yaitu keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. 18 13 Ali Imran, Belajar dan Pembelajar, cet. Ke-1. hal. 39. 14 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h. 196 15 WJS Purwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1985, h. 412 16 Sri Anita Wiryawan dan Noorhadi Th, Strategi belajar Mengajar Modul 5, Jakarta: Universitas Terbuka, 1995, h. 2 17 J.J. Hasibun dan Moedijono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remadja Karya, 1988. Cet. Ke-3, h. 82 Tujuan utama guru dalam mengelola kelas adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi atau membangkitkan minat siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu guru harus memiliki kemampuan melakukan interaksi belajar mengajar dengan baik, salah satu kemampuan yang sangat penting kemampuan mengelola kelas. 19 Suatu kondisi belajar siswa akan oftimal jika pengajar dapat mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran selain itu dalam mengelola kelas sangat didukung oleh hubungan interpersonal yang baik antar pengajar dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa lainnya. 20 Siswa pada umumnya dapat belajar dengan baik dalam suasana yang wajar tanpa tekanan dan dalam kondisi kelas yang merangsang untuk belajar. Dalam kondisi kelas tersebut siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan guru, siswa lainnya maupun dengan lingkungan sekitarnya. Untuk menciptakan kondisi kelas yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan memudahkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, maka diperlukan adanya pengorganisasian kelas. “Pengorganisasian kelas yaitu suatu rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, meliputi: a. tujuan pengajaran, b. pengaturan penggunaan waktu yang tersedia, c. pengaturan ruang belajar didalam kelas, d. pengaturan siswa dalam belajar ”. 21

a. Tujuan Pengajaran

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang

0 4 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Implikasi dampak kondisi ekonomi keluarga terhadap motivasi belajar siswa MTsN 8 Jakarta

0 5 101

Hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS dan minat belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

0 6 166

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

Hubungan persepsi tentang sense of humor guru dengan minat belajar matematika siswa kelas II MTs N 7 Model Jakarta

8 29 118

Hubungan pendidikan orang tua dengan minat belajar siswa di SDN Joglo 01 pagi Jakarta Barat

0 4 82

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PENGAJARAN SEJARAH DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA

0 2 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13