Tujuan Pengajaran Pengaturan Penggunaan Waktu Yang Tersedia Pengaturan Ruang Belajar Pengaturan Siswa Dalam Belajar

Tujuan utama guru dalam mengelola kelas adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi atau membangkitkan minat siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu guru harus memiliki kemampuan melakukan interaksi belajar mengajar dengan baik, salah satu kemampuan yang sangat penting kemampuan mengelola kelas. 19 Suatu kondisi belajar siswa akan oftimal jika pengajar dapat mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran selain itu dalam mengelola kelas sangat didukung oleh hubungan interpersonal yang baik antar pengajar dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa lainnya. 20 Siswa pada umumnya dapat belajar dengan baik dalam suasana yang wajar tanpa tekanan dan dalam kondisi kelas yang merangsang untuk belajar. Dalam kondisi kelas tersebut siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan guru, siswa lainnya maupun dengan lingkungan sekitarnya. Untuk menciptakan kondisi kelas yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan memudahkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, maka diperlukan adanya pengorganisasian kelas. “Pengorganisasian kelas yaitu suatu rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, meliputi: a. tujuan pengajaran, b. pengaturan penggunaan waktu yang tersedia, c. pengaturan ruang belajar didalam kelas, d. pengaturan siswa dalam belajar ”. 21

a. Tujuan Pengajaran

Tujuan pengajaran merupakan pangkal tolak keberhasilan dalam mengajar. Makin jelas rumusan tujuan maka makin mudah menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

b. Pengaturan Penggunaan Waktu Yang Tersedia

Waktu yang tersedia khususnya dalam satu tahun ajaran sangatlah terbatas, karena itu diperlukan pengaturan waktu yang tersedia. Dari hal tersebut diharapkan siswa dapat melakukan berbagai kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Dan hendaknya waktu yang tersedia diisi dengan kegiatan-kegiatan yang selain menumbuhkan minat siswa untuk belajar juga dapat memberikan hasil belajar yang produktif.

c. Pengaturan Ruang Belajar

Agar tercipta kondisi yang dapat menumbuhkan minat siswa dalam belajar diperlukan pengaturan ruang belajar yang baik, penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan siswa duduk dengan tertib dan nyaman serta memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar. 18 Syaiful Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 2. h. 195. 19 Prof. Dr. Conny Semiawan dkk, Pendekatan Ketrampilan Proses, Jakarta: Gramedia, 1990, cet. 5, hal. 63. 20 Edi Soegito dan Yuliani Nuraini, Kemampuan Dasar Mengajar, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,2003, h.85 21 Prof. Dr. Conny Semiawan dkk, Pendekatan Ketrampilan Proses, hal. 64. Pengaturan siswa dapat berupa penempatan tempat duduk maupun pengelompokan dalam belajar, ada berbagai macam variasi tempat duduk siswa, diantaranya adalah berbanjar kebelakang, variasi bundaroval, tapal kuda, dan lain-lain. Suasana keakraban pun harus tercipta baik antara guru dengan murid dan murid dengan murid. Anak-anak harus merasa aman dan senang dalam kelas sebagai anggota yang dihargai dan dihormati. 22

d. Pengaturan Siswa Dalam Belajar

Dalam belajar melakukan beragam kegiatan belajar. Kegiatan belajar siswa hendaknya disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa itu sendiri. Ada siswa yang dapat belajar sendiri dan ada yang tidak dapat belajar sendiri. Agar kegiatan belajar yang diciptakan guru sesuai dengan kebutuhan cara belajar siswa maka diperlukan penyusunan dan pengaturan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Selain empat cara pengorganisasian kelas yang telah dijelaskan di atas, masih ada lagi yang tak kalah pentingnya yaitu pengelompokkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk mewujudkan kondisi belajar yang baik dimana siswa menjadi pusat kegiatan belajar maka diperlukan suatu organisasi kelas yang luwes, maka bangku kursi, meja dan alat-alat lainnya hendaknya mudah dipindahkan untuk kepentingan belajar mengajar khususnya dalam hal bekerja kelompok di dalam kelas. Ruang kelas dan segala fasilitas yang disediakan perlu diatur untuk kepentingan kegiatan belajar, dengan demikian perabot, falisitas dan sumber lainnya yang disediakan di kelas selalu mempunyai arti dalam pelaksanaan jenis kegiatan belajar mengajar tertentu. 23 Dalam hal pengelompokkan siswa dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1 pengelompokkan menurut kesenangan berkawan atau kesenangan bergaul diantara siswa, 2 pengelompokkan menurut kemampuan yaitu cerdas, sedang menengah dan lambat, 3 pengelompokkan menurut minat dalam belajar dan pelajaran di kelas. 24 4 Tujuan Pengelolaan Kelas Tujuan pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan kelas yang baik, sehingga memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya, selain itu tujuan pengelolaan kelas adalah untuk mengurangi timbulnya kesulitan-kesulitan didalam kelas, dan bila terjadi dapat menanganinya secar efesien. Tujuan Pengelolaan kelas menurut Suharsimi Arikunto adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Menurut J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Tujuan Pengelolaan kelas bagi siswa adalah: 25 1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya. 2. Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan kemarahan. 3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku sesuai dengan aktivitas kelas. Sedangkan tujuan Pengelolaan kelas bagi guru menurut Anita Wiryawan adalah: 26 22 Ametembun, Manajemen Kelas, Bandung: Institut Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 1981, h. 76-77. 23 Conny Semiawan dkk, Pendekatan Ketrampilan Proses, hal. 67. 24 Conny Semiawan dkk, Pendekatan Ketrampilan Proses, h. 68. 25 JJ. Hasibun nan moedjiono, Proses Belajar Mengajar,loc cit cet. Ke-3 hal. 83 1 Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian. 2 Memiliki kesabaran terhadap kebutuhan siswa. 3 Memiliki respon efektif terhadap tingah laku siswa yang menimbulkan gangguan-gangguan kecil.

5. Indikator dalam Pengelolaan Kelas

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang

0 4 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Implikasi dampak kondisi ekonomi keluarga terhadap motivasi belajar siswa MTsN 8 Jakarta

0 5 101

Hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS dan minat belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

0 6 166

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

Hubungan persepsi tentang sense of humor guru dengan minat belajar matematika siswa kelas II MTs N 7 Model Jakarta

8 29 118

Hubungan pendidikan orang tua dengan minat belajar siswa di SDN Joglo 01 pagi Jakarta Barat

0 4 82

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PENGAJARAN SEJARAH DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA

0 2 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13