Umur Penderita Kanker seviks Agama Penderita Kanker Serviks

Hasil uji chi square ditemukan p0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan suami dengan stadium klinis kanker pada penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Umur Penderita Kanker seviks

Persentasi kelompok umur penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009 yang paling besar adalah pada kelompok Umur 40 tahun 85,2 dan yang terkecil adalah kelompok umur ≤41 tahun 14,2. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zai 2009 tentang Karakteristik individu penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2003-2007 menunjukkan bahwa persentasi umur penderita kanker serviks terbanyak adalah pada kelompok umur 40 tahun 76,8 dari 492 kasus. Lilis 2002 tentang karakteristik karsinoma serviks menyebutkan bahwa penderita kanker serviks uteri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terbesar berada pada kelompok umur 40 tahun 85,8. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwipoyono 1998 yang menyebutkan bahwa dari 175 kasus penderita kanker serviks frekuensi tertinggi pada kelompok umur 40–60 tahun 54,3 95 orang. Hasil penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2000-2002, penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada kelompok umur 40 tahun yaitu 58,9 dari 141 kasus Ginting, 2003. Banyaknya ditemukan penderita yang berumur 40 tahun disebabkan terjadinya perubahan derajat sel epitel displasia dan karsinoma invasif memerlukan waktu yang relatif lama, dari displasia menjadi karsinoma insitu diperlukan waktu sekitar 1-7 tahun sedangkan dari karsinoma insitu menjadi karsinoma invasif diperlukan waktu 3–20 tahun Tambunan, 1995. Ditemukannya penderita kanker serviks pada usia tua menunjukkan bahwa perhatian masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks masih belum baik, disamping insidensi yang tinggi pada usia tua menandakan bahwa kanker serviks biasanya baru dapat diketahui setelah mencapai stadium lanjut karena pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Universitas Sumatera Utara

5.2.2. Agama Penderita Kanker Serviks

Berdasarkan persentasi dari 176 penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008-2009 persentasi agama terbanyak ditemukan adalah agama Islam 64,2, diikuti agama Kristen 33,5, Budha 1,7 dan terkecil adalah agama Hindu yaitu 0,6. Hal ini bukan menyimpulkan bahwa yang beragama Islam lebih berisiko terhadap terjadinya kanker serviks dan yang beragama hindu tidak berisiko, namun hal ini berkaitan dengan penderita yang datang berobat ke rumah sakit tersebut adalah lebih banyak pada masyarakat yang beragama Islam. Ditinjau dari segi lain, peneliti melihat hal ini bertentangan dengan beberapa teori yaitu, pada ummat yang beragama Islam, buat kaum Adam atau pria mewajibkan untuk melakukan sirkumsisi, dimana literatur menyebutkan sirkumsisi pada pasangan seksual juga merupakan tindak pencegahan primer karena mampu menurunkan risiko kanker serviks Castellsagué, 2002.

5.2.3. Suku Penderita Kanker serviks