Gambaran Klinis Kanker Serviks

Onkogen tersebut menyebabkan terjadinya mutasi pada gen penekan-tumor tumor suppressor gene TP53 sehingga terjadi degradasi protein p53 melalui pengikatan dengan E6 dan RB melalui pengikatan dan penginaktivasian protein Rb oleh E7 sehingga sel mengalami resistensi terhadap apoptosis, menyebabkan pertumbuhan sel yang tak terkontrol setelah terjadinya kerusakan DNA. Akhirnya, inilah yang menyebabkan terjadinya malignansi Garcia, 2009.

2.1.5. Gambaran Klinis Kanker Serviks

Kanker serviks umumnya tidak memunculkan gejala hingga sel-sel serviks yang abnormal dan mengganas mulai menginvasi jaringan sekitarnya. Dengan kata lain, gejala baru muncul bila telah terjadi kanker invasif. Disaat ini terjadi, gejala yang umum muncul adalah perdarahan pervaginam yang abnormal, yaitu perdarahan spontan yang terjadi di antara dua siklus menstruasi. Perdarahan ini dapat pula muncul setelah melakukan hubungan seksual akibat tergesernya tumor pada waktu koitus. Perdarahan menstruasi dapat menjadi lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya. Pada wanita yang telah menopause, perdarahan abnormal ini yang menjadi keluhan utama dan membawa mereka pergi ke dokter American Cancer Society, 2007. Selain perdarahan abnormal, keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan. Warnanya pun menjadi kekuningan. Dalam hal demikian, pertumbuhan tumor menjadi ulseratif Mardjikoen, 2008. Perdarahan spontan saat defekasi dapat pula ditemukan. Hal ini terjadi akibat tergesernya tumor eksofitik dari serviks oleh skibala. Adanya perdarahan abnormal pervaginam saat defekasi perlu dicurigai kemungkinan adanya karsinoma serviks uteri tingkat lanjut Mardjikoen, 2008. Gejala-gejala hematuria atau perdarahan per rektal timbul bila tumor sudah menginvasi vesika urinaria atau rektum. Jika terjadi perdarahan kronik, maka penderita akan mengalami anemia, kehilangan berat badan, lelah dan gejala konstitusional lainnya Randall, 2005. Universitas Sumatera Utara Pasien dapat mengeluhkan nyeri yang berat. Nyeri dapat dirasakan saat penderita melakukan hubungan seksual. Nyeri di pelvis atau di hipogastrium dapat disebabkan oleh tumor yang nekrotik atau radang panggul. Bila muncul nyeri di daerah lumbosakral maka dapat dicurigai terjadi hidronefrosis atau penyebaran ke kelenjar getah bening yang meluas ke akar lumbosakral. Nyeri di epigastrium timbul bila penyebaran mengenai kelenjar getah bening yang lebih tinggi Randall, 2005. Pada pemeriksaan fisik dapat terlihat lesi pada daerah serviks. Beberapa lesi dapat tersembunyi di kanal bagian endoserviks, namun dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Semakin lebar diameter lesi maka semakin sempit jarak antara tumor dengan dinding pelvis Randall, 2005.

2.1.6. Deteksi Dini Kanker Serviks