D. Riwayat Pernikahan dengan Stadium Klinis
Tabel 5.10 Distribusi Riwayat Pernikahan dengan stadium klinis Penderita Kanker
Serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008-2009
Stadium Klinis Riwayat Pernikahan
Total 1
≤1 f
f f
Awal 4
11.4 41
29.1 45
25.6 Lanjut
31 88.6
100 70.9
131 74.4
Total 35
100 141
100 176
100 X
2
= 4,590 df = 1
p = 0.032 Berdasarkan Tabel 5.10 dapat diketahui bahwa dari 45 penderita kanker
serviks dengan stadium awal stadium 0-stadium IIA, jumlah penderita dengan riwayat pernikahan 1 kali sebanyak 11,4 dan riwayat pernikahan
≤1 sebanyak 29,1. Sedangkan dari 131 penderita dengan stadium klinis lanjut stadium IIB-
stadium IVB adalah yang memiliki riwayat pernikahan 1 kali sebanyak 88,6 dan riwayat tidak pernah sebanyak 70,9
Hasil uji chi square ditemuka n p0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pernikahan dengan stadium klinis kanker pada
penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009, dimana dari 35 penderita yang memiliki pernikahan 1 kali lebih banyak
ditemuka n pada stadium lanjut stadium IIB-stadium IVB, sedangkan pada stadium awal stadium 0-stadium IIA sedikit.
E. Usia Menikah dengan Stadium Klinis
Tabel 5.11 Distribusi Usia Menikah Berdasarkan Stadium Klinis Penderita Kanker
Serviks di RSP H. Adam Malik Medan Tahun 2008 – 2009
Stadium Klinis Usia Menikah
Total ≤20 Tahun
20 Tahun f
f f
Awal 20
19.4 25
34.2 45
25.6 Lanjut
83 80.6
48 65.8
131 74.4
Total 103
100 73
100 176
100 X
2
= 4,936 df = 1
p = 0.026
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.11 dapat diketahui bahwa dari 45 penderita kanker serviks dengan stadium awal stadium 0-stadium IIA, persentasi penderita dengan
usia menikah ≤20 tahun sebanyak 19,4 dan 20 tahun 34,2. Sedangkan usia
menikah dari 131 penderita dengan stadium klinis lanjut stadium IIB-stadium IVB adalah
≤20 tahun sebanyak 80,6 dan usia menikah 20 tahun sebanyak 65,8.
Hasil uji chi square ditemuka n p0,05 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara Usia menikah dengan stadium klinis kanker pada penderita
kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009, dimana penderita dengan stadium lanjut stadium IIB-stadium IVB banyak ditemukan
pada usia menikah ≤20 tahun, sedangkan penderita dengan stadium awal stadium
0-stadium IIA lebih banyak pada usia menikah 20 tahun.
F. Pekerjaan Suami dengan Stadium Klinis
Tabel 5.12 Distribusi Pekerjaan Suami dengan Stadium Klinis Penderita Kanker
Serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008-2009
Stadium Klinis Pekerjaan Suami
Total Supir
Pegawaipen siunan
lain- lainwiraswasta,
petani,tentara f
f f
f Awal
10 18.9
7 35.0
28 27.2
45 25.6
Lanjut 43
81.1 13
65.0 75
72.8 131
74.4 Total
53 100
20 100
103 100
176 100
X
2
= 2,327 df = 2
p = 0.312
Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa dari 45 penderita kanker serviks stadium awal stadium 0-stadium IIA pekerjaan suami yang tertinggi
berupa lain-lain wiraswasta,petani,tentara yaitu 27,2 dan terendah sebagai supir 18,9 sedangkan pada stadium lanjut stadium IIB-stadium IVB dari 131
penderita kanker serviks,pekerjaan suami tertinggi pada supir sebesar 81,1 dan terendah sebagai pegawaipensiunan sebesar 65.0.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji chi square ditemukan p0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan suami dengan stadium klinis kanker
pada penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Umur Penderita Kanker seviks
Persentasi kelompok umur penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009 yang paling besar adalah pada kelompok Umur
40 tahun 85,2 dan yang terkecil adalah kelompok umur ≤41 tahun 14,2.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zai 2009 tentang Karakteristik individu penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2003-2007 menunjukkan bahwa persentasi umur penderita kanker serviks terbanyak adalah pada kelompok umur 40 tahun 76,8 dari 492 kasus.
Lilis 2002 tentang karakteristik karsinoma serviks menyebutkan bahwa penderita kanker serviks uteri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terbesar berada
pada kelompok umur 40 tahun 85,8. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwipoyono 1998 yang
menyebutkan bahwa dari 175 kasus penderita kanker serviks frekuensi tertinggi pada kelompok umur 40–60 tahun 54,3 95 orang. Hasil penelitian di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2000-2002, penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada kelompok umur 40 tahun yaitu 58,9 dari 141 kasus Ginting, 2003.
Banyaknya ditemukan penderita yang berumur 40 tahun disebabkan terjadinya perubahan derajat sel epitel displasia dan karsinoma invasif
memerlukan waktu yang relatif lama, dari displasia menjadi karsinoma insitu diperlukan waktu sekitar 1-7 tahun sedangkan dari karsinoma insitu menjadi
karsinoma invasif diperlukan waktu 3–20 tahun Tambunan, 1995. Ditemukannya penderita kanker serviks pada usia tua menunjukkan bahwa
perhatian masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks masih belum baik, disamping insidensi yang tinggi pada usia tua menandakan bahwa kanker serviks
biasanya baru dapat diketahui setelah mencapai stadium lanjut karena pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang spesifik.
Universitas Sumatera Utara