Obat-obatan tersebut mempengaruhi aliran saliva dengan meniru aksi sistem syaraf autonom atau dengan secara langsung beraksi pada proses seluler yang
diperlukan untuk saliva. Obat-obatan juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi saliva dengan mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan
mempengaruhi aliran darah ke kelenjar.
20
2.3.2 Ulser
Ulser pada mukosa mulut, terasa sakit, tanpa ada tanda-tanda sistemik dan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
23 ,
22
Tidak ada teori yang seragam tentang adanya immunopatogenesis dari ulser . Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa
adanya respon imun yang diperantarai sel secara berlebihan pada pasien sehingga menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa. Respon imun itu berupa aksi sitotoksin
dari limfosit dan monosit pada mukosa mulut dimana pemicunya tidak diketahui.
24 ,
22
Gambar 1. Ulser
25
2.3.3 Reaksi Likenoid
Pemakaian obat-obatan dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi likenoid. Secara klinis, sering terdapat sedikit sekali tanda-tanda untuk membedakan reaksi
likenoid yang ditimbulkan akibat obat-obatan dengan liken planus. Etiologi likenoid
Universitas Sumatera Utara
diyakini berasal dari respon immune abnormal yang diperantarai sel-T dalam sel-sel epitel basal yang dikenali sebagai benda-benda asing karena adanya antigenitas
permukaan selnya. Penyebab rusaknya sel basal yang diperantarai immun ini tidak diketahui. Karena itu, tidak diketahui apakah reaksi likenoid mewakili suatu proses
penyakit tunggal atau berkaitan dengan penyakit yang memiliki penampilan klinis yang sama.
17
Pada lesi likenoid terdapat white striae atau papula seperti liken planus, lesi dapat terlihat ulseratif dengan adanya rasa peka terhadap rasa sakit serta lokasi yang
paling sering adalah mukosa bukal dan gingival cekat, namun daerah lain dapat dikenai.
6
Reaksi likenoid dapat bersifat unilateral.
26
Gambar 2. Reaksi Likenoid pada mukosa bukal
26
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Gingival Enlargement Pembesaran Gingiva
Salah satu efek samping obat-obatan pada jaringan periodonsium yang paling sering adalah pembesaran gingiva atau juga dikenal dengan hiperplasia gingiva.
27
Beberapa penyebab dari hiperplasia gingiva tidak diketahui, namun yang paling banyak diketahui bahwa hal ini disebabkan karena penggunaan obat-obatan
termasuk obat antihipertensi. Pembesaran ukuran dari gingiva diperparah dengan buruknya oral hygiene seseorang.
Patogenesis terjadinya pembesaran gingiva yang disebabkan oleh obat-obatan ini sebagai akibat dari terjadinya peningkatan sintesaproduksi kolagen oleh fibroblast
gingiva, pengurangan degradasi kolagen akibat diproduksinya enzim kolagenase yang inaktif dan pertambahan matriks non-kolagen, sebagai contoh glikosaminoglikans
dan proteoglikans, dalam jumlah yang lebih banyak dari matriks kolagen.
28
Gambar 3. Gingival Enlargement
6
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Eritema Multiform EM