2.2.3 Calcium Channel Blockers Antagonis Kalsium
Calcium Channel Blockers menghambat influks kalsium pada otot polos pembuluh darah dan miokard. Calcium channel blockers dibagi kedalam dua
golongan:
15 ,
11
1. Hidropiridin Nifedipine, nikardipin, isradipine, felodipine dan amlodipine termasuk dalam
golongan ini. Bekerja dengan cara menurunkan resistensi perifer tanpa penurunan fungsi jantung yang berarti dan relatif aman dalam kombinasi dengan β-blocker.
11
2. Non-Hidropiridin Verapamil dan diltiazem termasuk dalam golongan ini.
15
Efek samping akibat penggunaan obat golongan antagonis kalsium adalah hipotensi, iskemia miokard, sakit kepala, muka merah yang terjadi karena vasodilatasi
arteri meningeal, edema perifer dan gagal ginjal kongestif.
11
Sementara efek sampingnya pada rongga mulut yaitu terjadinya pembesaran gingiva gingival
enlargement, xerostomia ,dysgeusia, ulser, angioedema, dan reaksi likenoid.
19 ,
9
2.2.4 Penghambat Angiotensin-Converting Enzyme ACE- Inhibitor
Kaptopril merupakan ACE-inhibitor yang pertama ditemukan dan banyak digunakan di klinik untuk pengobatan hipertensi dan gagal jantung.
11
Secara umum ACE-inhibitor dibedakan atas dua kelompok:
11
1. Yang bekerja langsung, contohnya kaptopril dan lisinopril
11 ,
9
Universitas Sumatera Utara
2. Prodrug, contohnya enalapril, kuinapril, perindopril, ramipril, silazapril, benazapril, dan fosinopril.
11
ACE-inhibitor efektif untuk hipertensi ringan, sedang, maupun berat. Bahkan beberapa diantaranya dapat digunakan pada krisis hipertensi seperti kaptopril dan
enalaprilat. Obat ini efektif pada sekitar 70 pasien. Kombinasi dengan diuretik memberikan efek sinergetik sekitar 85 pasien tekanan darahnya terkendali dengan
kombinasi ini, sedangkan efek hipokalemia dapat dicegah.
11
Efek samping pada tubuh yang dapat akibat penggunaan obat golongan ini adalah hipotensi, batuk kering, dan hiperkalemia. Hipotensi dapat terjadi pada awal
pemberian ACE-inhibitor, terutama pada hipertensi dengan aktivitas rennin yang tinggi. Batuk kering merupakan efek samping yang paling sering terjadi dengan
insidens 5-20, lebih sering pada wanita dan lebih sering terjadi pada malam hari. Sedangkan hiperkalemia terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau pada
pasien yang juga mendapat diuretic hemat kalium, atau β-blocker.
11
Sedangkan efek sampingnya pada rongga mulut berupa angioedema, ulser, hilangnya pengecapan, xerostomia, dan reaksi likenoid.
19 ,
18
2.2.5 Antagonis Reseptor Angiotensin II Angiotensin receptor blocker, ARBs
Golongan ini merupakan alternatif bagi pasien yang tidak toleran terhadap ACE-inhibitor. Walaupun ARBs menimbulkan efek yang mirip dengan pemberian
ACE-inhibitor, tetapi karena tidak mempengaruhi metabolisme bradikinin, maka obat
Universitas Sumatera Utara
ini dilaporkan tidak memiliki efek samping batuk kering dan angioedema seperti yang sering terjadi dengan ACE-inhibitor.
11
Yang termasuk golongan ARBs, contohnya candesartan, losartan, valsartan, irbesartan, dan telmisartan.
11 ,
9
Hipotensi dan Hiperkalemia ada dilaporka sebagai efek samping akibat pemakaian obat golongan ini. Sementara itu, manifestasinya di rongga mulut berupa
xerostomia dan angioedema.
11
2.3 Manifestasi Oral Akibat Penggunaan Obat Antihipertensi 2.3.1 Xerostomia
Xerostomia atau mulut kering merupakan keadaan rongga mulut yang paling banyak dikeluhkan. Keadaan ini umumnya berhubungan dengan berkurangnya aliran
saliva, namun adakalanya jumlah atau aliran saliva normal tetapi seseorang tetap mengeluh mulutnya kering.
20
Xerostomia bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gejala dari berbagai kondisi medis.
21
Banyak faktor yang dapat menyebabkan mulut kering, seperti radiasi pada daerah leher dan kepala, kemoterapi, Sjogren sindrom, penyakit-penyakit
sistemik, dehidrasi, efek samping obat-obatan, stress dan juga usia .
21 ,
20
Obat-obatan adalah penyebab paling umum berkurangnya saliva, dan obat antihipertensi termasuk kedalam golongan obat yang dapat menyebabkan efek
samping berupa xerostomia.
22
Universitas Sumatera Utara