2.3.5 Eritema Multiform EM
Merupakan penyakit kulit dan membrana mukosa dengan tanda-tanda klinis yang luas, gangguan inflamasi akut, sering berulang dan merupakan reaksi
hipersensitifitas yang berdampak pada jaringan mukokutaneus yang dapat menyebabkan beberapa jenis lesi kulit, maka dinamakan multiforme.
22 ,
8
Pada mulut terlihat peradangan yang luas, dengan pembentukan vesikel kecil serta erosi yang luas
dengan dasar yang berwarna merah. Dapat terjadi pada bibir dan terbentuk ulser yang luas.
23
Berdasarkan banyaknya mukosa yang terlibat EM terbagi atas 2 tipe yaitu tipe minor dan tipe mayor.
22
1. Eritema multiform minor Terjadi hanya pada satu daerah saja. Dapat mengenai mulut saja, kulit atau
mukosa lainnya. 2. Eritema multiform mayor
Tipe ini juga dikenal dengan istilah Steven-Johnson syndrome. Dimana hampir seluruh mukosa mulut terlibat dan juga dapat mengenai mata, laring,
esophagus, kulit, dan genital. Eritema multiform yang dipicu oleh obat-obat antihipertensi terjadi sebagai
reaksi hipersensitifitas imunitas dari tubuh ditandai dengan hadirnya sel-sel efektor sitotoksik dan CD8
+
limfosit T pada epitel yang menyebabkan apoptosis dari keratinosit sehingga sel menjadi nekrosis.
22
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Eritema Multiforme
29
2.3.6 Angioedema
Angioedema adalah pembengkakan pada lapisan dermis, jaringan subkutaneus atau submukosa yang mempengaruhi setiap bagian tubuh terutama kelopak mata,
bibir, lidah, dan bahkan jaringan dari dasar mulut yang dapat menyebabkan terbentuknya edema laryngeal.
22
Terdapat perbedaan warna antara jaringan yang terlibat dengan jaringan sekitarnya atau seperti eritematus.
30
Karena sering terjadi pada leher dan kepala, maka pasien sering terlihat dengan wajah, bibir, dan kelopak
mata yang bengkak.
22
Angioedema sebagai manifestasi dari pemakaian obat-obatan digolongkan sebagai angioedema yang bukan disebabkan karena reaksi alergi karena tidak ada
keterlibatan IgE dan histamine dalam hal ini. Melainkan terjadi karena meningkatnya kadar dari bradikinin atau berubahnya fungsi dari C1 inhibitor.
22
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Angioedema
30
2.3.7 Sindroma Mulut Terbakar SMT