maka analisis aliran feminisme yang dipandang tepat dikaitkan dengan permasalahan yang akan dibahas adalah feminisme radikal.
Bhasin dalan Sugihastuti dan Itsna 2007 : 97 “feminisme radikal menganggap bahwa perbedaan gender bisa dijelaskan melalui perbedaan biologis atau
psikologis antara laki-laki dan perempuan”. Menurut aliran ini, kekuasaan laki-laki atas kaum perempuan, yang didasarkan pada pemilikan dan kontrol kaum laki-laki
atas kapasitas reproduktif perempuan telah menyebabkan penindasan pada perempuan. hal ini mengakibatkan ketergantungan perempuan secara fisik maupun
psikologis kepada laki-laki. Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan
objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Dengan kata lain, bahwa penindasan terhadap perempuan yang dilakukan oleh laki-laki berakar pada jenis
kelmin dari laki-laki itu sendiri beserta ideologi patriarkinya. Dengan demikian, kaum laki-laki secara biologis maupun politis adalah bagian dari permasalahan kekerasan
terhadap perempuan. Dari hal tersebut, aliran ini menganggap bahwa penguasaan fisik perempuan oleh laki-laki, seperti hubungan seksual adalah bentuk penindasan
terhadap perempuan.
2.3 Tinjauan Pustaka
Novel Wajah Sebuah Vagina merupakan novel yang memiliki kelebihan dan cukup kontroversi sehingga novel ini menarik untuk diresensi serta diulas dalam
forum diskusi. Sepanjang penelusuran penulis, novel Wajah Sebuah Vagina belum pernah diteliti oleh mahasiswa di Departemen Sastra Indonesia, Universitas Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
Namun penelitian dengan menggunakan Teori Feminisme, pada objek yang berbeda pernah dilakukan oleh mahasiswi Departemen Sastra Indonesia, Universitas
Sumatera Utara, dengan judul Novel Memburu Matahari Karya Nadjib Kartapat: Analisis Feminisme. Skripsi tersebut disusun oleh Tety Warliani yang membahas
tentang emansipasi perempuan dengan menggunakan teori feminis –sosialis atau teori feminis Marxis. Teori ini meneliti tentang tokoh-tokoh wanita dari sudut pandang
sosialis, yaitu kelas-kelas masyarakat. Feminis Marxis ini menganggap bahwa ketertinggalan yang dialami oleh perempuan disebabkan karena struktur sosial,
politik, dan ekonomi. Aliran ini ingin menganjurkan pada perempuan untuk mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimiliki demi kemajuan dirinya.
Sedangkan di lain tempat novel ini sudah pernah dibahas oleh Esai Arie MP Tamba dalam forum diskusi di internet. Dalam forum tersebut Esai membahas
mengenai hubungan intertekstual antara kesadaran feminisme Helena Cixous dengan teks-teks novel Wajah Sebuah Vagina karya Naning Pranoto yang secara tendensius
ingin memperjuangkan keadilan atau nilai kesejajaran gender bagi wanita. Perjuangan ini menurut Esai, sangat unik dipresentasikan oleh Naning dan tidak sebagaimana
lazimnya ditingkat ketimpangan sosial atau ketidaksemena-menaan psikologis melainkan disoroti melalui tataran biologis filosofis dengan mengedarkan dan juga
membenturkan berbagai pemaknaan atas keberadaan organ wanita, yaitu vagina http:www.rayakultura.net.
Novel Wajah Sebuah Vagina juga pernah diteliti oleh Heri Aprilianto mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dengan
judul penelitian Tokoh Utama Wanita dalam Pandangan Gender pada Novel Wajah Sebuah Vagina Karya Naning Pranoto.
Universitas Sumatera Utara
Heri meneliti novel tersebut dengan menggunakan teori struktural yaitu menganalisis perwatakan tokoh utama wanita yaitu Mira, dari perwatakan tokoh tersebut Heri
kemudian menganalisis jenis-jenis gender yang ada pada tokoh utama tersebut http:digilib.unnes.ac.id.
Sedangkan penulis sendiri meneliti novel Wajah Sebuah Vagina karya Naning Pranoto dengan judul Wajah Sebuah Vagina Karya Naning Pranoto : Ketidakadilan
dan Kekerasan Terhadap Perempuan. Penulis meneliti novel tersebut dengan menggunakan teori struktural dan teori feminisme radikal yakni teori yang membahas
tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan perbedaan biologis atau psikologis serta sistem patriarki yang dibentuk oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN