merupakan karya sastra berupa novel yaitu Wajah Sebuah Vagina untuk memperoleh data yang diinginkan, dan terhadap sumber data sekunder yang sasarannya berupa
artikel di internet, seperti http: www.sastra.indonesia.com200912melirik buku- buku berbasis lendir, http:hayam wuruk-online.blog spot. com200606heboh-
sastra-perempuan.html. Hasil penyimakan terhadap sumber data primer dan sekunder tersebut
kemudian dirangkum dan dicatat untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian sesuai dengan maksud dan tujuan yang hendak dicapai.
3.1.1 Bahan Analisis
Adapun yang menjadi sumber data yang akan dianalisis adalah: Judul
: Wajah Sebuah Vagina Pengarang
: Naning Pranoto Penerbit
: Galang Press Tebal Buku
: 254 Ukuran
: 18 cm x 10,5 cm Cetakan
: Pertama Tahun
: 2004 Warna Sampul
: Perpaduan warna hitam, abu-abu, merah Gambar Sampul
: Terdapat gambar setengah wajah seorang wanita yang hanya memperlihatkan bagian hidung, bibir, dan lidah yang
menjulur. Desain Sampul
: Sri Kuncara
Universitas Sumatera Utara
3.1.2 Sinopsis Wajah Sebuah Vagina
Novel Wajah Sebuah Vagina meliputi kisahan Oktober 1982 sd Januari 1983, tersebutlah seorang perempuan bernama Mira dari Desa Mijil, Pulau Jawa, yang
merupakan tokoh utama dalam novel ini. Dalam novel ini diceritakan bahwa ayah dan ibu Mira telah dibunuh tahun 1965 oleh ‘petugas keamanan negara’ karena ayah Mira
adalah seorang anggota Barisan Tani Indonesia yang merupakan bagian dari Partai Komunis Indonesia PKI. Mira kemudian diasuh oleh neneknya. Sebagai seorang
anak keturunan PKI, Mira mendapat bermacam hinaan dalam masa sekolahnya dan yang paling menyakitkan adalah ketika Mira lulus SD dan baru pertama kali
mendapat haid, dia malah diperkosa oleh lurah desanya yaitu Lurah Prakosa yang senang hidup berfoya-foya dan merusak gadis-gadis muda.
Setelah memperkosa Mira, Prakosa malah menyuruh Mira untuk meninggalkan desa mereka karena lurah tersebut takut aibnya akan tersebar dan jika
Mira tidak meninggalkan desa tersebut maka Mira diancam oleh Lurah Prakosa. Lurah tersebut akan menyebarkan isu bahwa Mira sedang berusaha untuk
mengaktifkan kembali partai komunis di Desa Mijil. Akhirnya Mira memutuskan untuk mengunjungi tetangganya yang katanya bekerja di restoran di Surabaya. Tapi
bukannya malah menolong, tetangga Mira yang bernama Dinah itu malah menjual Mira dan menjadikannya sebagai pelacur, ternyata Dinah adalah seorang mucikari.
Mira terbebas dari dunia pelacuran ketika dia menikah dengan Suhar yang seorang supir taksi namun hidup mereka serba kekurangan, terlebih lagi karena uang
tabungan Mira habis untuk biaya pengobatan dan operasi tumor yang bersarang di perut nenek Mira. Ekonomi rumah tangga Mira menjadi lebih baik ketika ia ikut
menambah penghasilan dengan berjualan bir kepada seorang penumpang langganan
Universitas Sumatera Utara
Suhar yang bernama Mulder seorang warga asing yang kerap menginap di hotel tempat Suhar sering mangkal dan mencari penumpang.
Mulder mengaku kepada Mira bahwa dia merupakan orang yang kaya raya dan memiliki bisnis berlian dan emas. Mira kemudian tergoda , bukan hanya pada
janji-janji manis Mulder yang akan menjadikannya istri dan memberi kekayaan dan kesenangan tapi Mira awalnya tersanjung atas sikap Mulder yang romantis, baik, dan
selalu menyanjungnya. Akhirnya Mira pun meninggalkan Suhar dan ikut bersama Mulder ke Afrika.
Melalui pelayaran berbulan-bulan, Mira mulai melihat kejahatan di balik wajah ramah dan kemesraan Mulder. Dikapal yang mereka tumpangi, Mulder malah menjual Mira
kepada salah seorang temannya dan sesampainya di Durban, Afrika Selatan, Mira dijadikan palacur dan Mulder mucikarinya. Selama menjadi pelacur, Mira kerap
mendapat perlakuan kasar dari para lelaki hidung belang. Vagina Mira seperti tidak ada harganya lagi, tak jarang lelaki tersebut menyulut vagina Mira dengan rokok atau
menggunakan benda tajam serta menyiksa tubuh Mira. Kali ini vagina kembali menghancurkan Mira. Mimpi-mimpi indah tentang kehidupan mewah di bumi Afrika
pun pupus sudah. Mira mulai sakit-sakitan dan sering mendapat penyiksaan dari Mulder. Puncaknya adalah ketika suatu hari Mira tak sanggup memenuhi permintaan
seorang pelanggan karena dia sedang ‘datang bulan’, Mira malah dipukul dan perutnya ditendang. Setelah itu Mulder memperkosanya dan Mira pun tak berdaya
dan akhirnya pingsan. Mulder mengira Mira sudah mati dan dengan dalih ingin membawa Mira berobat ke dokter, Mulder malah mengubur Mira hidup-hidup di
semak-semak wilayah Mpeseo dan aksinya ini dibantu oleh kekasih barunya yang bernama Wendy.
Universitas Sumatera Utara
Beruntung ada seorang penduduk asli bernama Mbeko melihat penguburan itu. Mbeko dan keluarganya yaitu Ibu Sofia atau Ibu Sepuh dan juga adik Mbeko yang
bernama Totti dibantu oleh penduduk desanya kemudian menolong Mira. Dalam masa pemulihan yang dilakukan Ibu Sepuh terhadap Mira, Mira lebih banayak diam dalam
lamunannya terkadang dia menangis dan yang paling parah adalah ketika Julia yang merupakan istri Ian Camarro seorang pengusaha terkenal di Afrika yang ingin
membela hak-hak Mira datang mengunjunginya, Mira malah pergi berlari dan bersembunyi di atas pohon karena takut. Tidak sampai disitu saja ketika mereka
membujuk Mira untuk turun Mira malah menangis histeris dan berteriak dia tidak ingin dikubur lagi hidup-hidup. Ternyata penyiksaan yang dilakukan Mulder padanya
membuat Mira mengalami trauma yang begitu dalam. Selain mengalami trauma, vagina Mira juga mengalami luka akibat kekerasan yang dia terima selama hidup
bersama Mulder. Puncak dari derita Mira adalah maut, karena tekanan psikis serta fisik Mira yang semakin hari semakin membuatnya lemah.
3.2 Metode Analisis Data