Kerangka Konsep Penelitian Sikap Tindakan

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN

DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel

Variabel didefinisikan sebagai karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lain Sastroasmoro dkk, 2010. Dalam penelitian ini, variable-variabel yang akan diteliti mencakup karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswi USU. Karakteristik mahasiswi USU yang akan menjadi subjek penelitian meliputi umur, jurusan, dan Angkatan. Pemenuhan Kecukupa n Kalsium Harian Sikap Mahasiswi Pengetahuan Mahasiswi Tindakan Mahasiswi Universitas Sumatera Utara .

3.2.2 Definisi Operasional a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui tentang kalsium manfaat dan fungsi, sumber-sumber dari makanan dan tingkat kandungan, angka kecukupan yang dianjurkan, cara pemenuhannya, dan akibat kekurangan. • Cara Ukur : pengisian angket • Alat Ukur : kuesioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 7 pertanyaan. Untuk jawaban benar diberi skor 1 untuk jawaban salah diberi skor 0. Untuk pertanyaan1,3,5,6, dan 7 memiliki jawaban lebih dari satu sehingga digunakan skoring pada masing-masing jawaban. Tabel 3.1 Skor Pertanyaan pada Kuesioner Pengetahuan No Skor 1 i=1 ii=0 iii=0 iv=1 v=1 3 i=1 ii=1 iii=1 iv=0 v=0 5 i=1 ii=1 iii=0 iv=0 v=1 6 i=1 ii=1 iii=1 iv=0 v=0 7 i=1 ii=1 iii=1 iv=0 v=0 • Hasil Pengukuran : Hasil ukur diperoleh sistem skoring dengan memakai skala menurut Nawawi 1992 dan Arikunto 1995 sebagai berikut: a. Baik, apabila skor yang diperoleh responden 67-100 dari skor maksimum, yaitu 12-17. b. Cukup, apabila skor yang diperoleh responden antara 34-67 dari skor maksimum, yaitu 6-11. c. Kurang, apabila skor yang diperoleh responden antara 0-33 dari skor maksimum, yaitu 0-5. • Skala pengukuran : ordinal Universitas Sumatera Utara

b. Sikap

Sikap adalah penilaian atau pendapat mahasiswi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kalsium dan cara memenuhi kecukupannya. • Cara Ukur : pengisian angket • Alat Ukur : kuesioner dengan 7 pernyataan, untuk jawaban setuju diberi skor 2,kurang setuju skor 1, tidak setuju skor 0. Untuk pertanyaan no.4 dan 5 untuk jawaban setuju diberi skor 0, kurang setuju 1 dan tidak setuju skor 2. • Hasil Pengukuran : Hasil ukur diperoleh sistem skoring dengan memakai skala menurut Nawawi 1992 dan Arikunto 1995 sebagai berikut: • Baik, apabila skor yang diperoleh responden 67-100 dari skor maksimum, yaitu 10-14. • Cukup, apabila skor yang diperoleh responden antara 34-67 dari skor maksimum, yaitu 5-9. • Kurang, apabila skor yang diperoleh responden antara 0-33 dari skor maksimum, yaitu 0-4. • Skala pengukuran : ordinal

c. Tindakan

Tindakan adalah setelah mahasiswi mengetahui mengenai kalsium dan cara pemenuhan kecukupan hariannya, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapakan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik tersebut. • Cara Ukur : pengisian angket • Alat Ukur : kuesioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 5 pertanyaan dengan pilihan jawaban o Jawaban Ya diberi skor 2 o Jawaban Kadang-kadang diberi skor 1 Universitas Sumatera Utara o Jawaban Tidak diberi skor 0 • Hasil Pengukuran: Hasil ukur diperoleh sistem skoring dengan memakai skala menurut Nawawi 1992 dan Arikunto 1995 sebagai berikut: a. Baik, apabila skor yang diperoleh responden 67-100 dari skor maksimum, yaitu 7-10. b. Cukup, apabila skor yang diperoleh responden antara 34-67 dari skor maksimum, yaitu 4-6. c. Kurang, apabila skor yang diperoleh responden antara 0-33 dari skor maksimum, yaitu 0-3. • Skala pengukuran : ordinal

d. Mahasiswi USU