Kalsium dalam Tulang Kalsium 1 Kalsium Sebagai Mineral Makro

2.1.4 Kalsium dalam Tulang

Kalsium tulang tersebar diantara pool cadangan yang relatif tidak berubahstabil dan tidak dapat digunakan untuk pengaturan jangka pendek keseimbangan kalsium, dan pool yang cepat dapat berubah yang terlibat dalam kegiatan metabolisme kalsium kurang lebih 1 kalsium tulang. Komponen yang dapat berubah ini dapat dianggap sebagai cadangan yang menumpuk bila makanan mengnadung cukup kalsium. Cadangan kalsium ini terutama disimpan pada bagian ujung tulang panjang dalam bentuk kristal yang dinamakan trabekula dan dapat dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat pada masa pertumbuhan, kehamilan, dan menyusui. Kekurangan konsumsi kalsium untuk jangka panjang menyebabkan struktur tulang yang tidak sempurna WHO, 2003. Heaney 2000 dalam Journal of the American College of Nutrition mengatakan asupan kalsium berkaitan dengan status tulang. Selama 25 tahun ada paling sedikit 139 laporan terpublikasi di Inggris yang memaparkan hubungan antara asupan kalsium dan status tulang massa tulang, keseimbangan kalsium, kehilangan tulang atau fraktur. Dari 86 studi observasional, 69 pada dewasa, 17 anak-anak, ditemukan 64 hasil studi mengenai hubungan positif bermakna antara asupan kalsium dan massa tulang, kehilangan tulang atau fraktur. Tulang senantiasa berada dalam keadaan dibentuk dan direabsorpsi. Aspek mana yang domina bergantung pada umur dan keadaan faal tubuh. Pada proses menua proses reabsorpsi dominan sehingga tulang secara berangsur menyusut dan menjadi rapuh. Penyusutan tulang pada umumnya terjadi setelah usia 50 tahun, baik pada laki-laki maupun perempuan tetapi pada perempuan dengan kecepatan lebih tinggi. Seperti telah dijelaskan, kalsium didalam tulang terdapat dalam bentuk hidroksiapatit. Disamping itu terdapat ion-ion lain termasuk fluor, magnesium, seng, dan natrium. Melalui matriks dan di antara struktur kristal terdapat pembuluh darah dan limfe, saraf dan sumsum tulang. Melalui pembuluh darah ini ion-ion mineral berdifusi ke dalam cairan ekstraselular, mengelilingi kristal dan memungkinkan pengendapan mineral baru atau penyerapan kembali mineral tulang. Karena banyak kalsium yang hilang didalam tulang pada proses Universitas Sumatera Utara resorpsi, konsumsi kalsium yang adekuat dianjurkan sebelum penuaan terjadi Almatsier, 2004. FDA 1998 dalam Annual Edition Nutrition 20002001 2000 menyatakan konsumsi kalsium yang adekuat selama hidup dapat membantu mempertahankan kesehatan tulang melalui peningkatan sebanyak mungkin secara genetik jumlah tulang yang dibentuk pada masa remaja dan tahap awal dewasa serta dapat membantu memperlambat kecepatan kehilangan tulang yang terjadi pada kehidupan selanjutnya. Kalsium dalam tulang merupakan sumber kalsium darah. Walaupun makanan kurang mengandung kalsium, konsentrasinya dalam darah akan tetap normal Almatsier, 2004. Pengaruh hormon-hormon lain terhadap kerangka tubuh Kerangka tubuh dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan, hormon seks, tiroksin, dan kortikosteroid. Kekurangan estrogen hormon seks pada perempuan menyebabkan kehilangan bahan tulang atau osteoporosis. Tampaknya hal ini menjelaskan mengapa wanita menopause rentan terhadap osteoporosis, hal in terjadi karena penurunan estrogen secara drastis pada masa tersebut. Kebanyakan hormon tiroksin juga meyebabkan percepatan penggantian kalsium dengan resorpsi yang lebih cepat yang pada akhirnya menyebabkan kalsium darah meningkat dan terjadi osteoporosis Almatsier, 2004.

2.1.5 Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan