b. Bank Kustodian Adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bank yang bertindak
sebagai penyimpan kekayaan save keeper serta administrator reksadana. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor
bukan merupakan bagian dari kekayaan manajer investasi maupun bank kustodian, tetapi milik para investor yang disimpan atas
nama reksadana di bank kustodian. Baik manajer investasi maupun bank Kustodian yang akan melakukan kegiatan ini
terlebih dahulu harus mendapat ijin dari BAPEPAM-LK. c. Para pelaku Perantara dipasar modal broker, underwriter dan
dipasar uang bank dan pengawas yang dilakukan oleh BAPEPAM-LK.
30
d. Manfaat Dan Risiko Berinvestasi Melalui Reksadana Syariah
Berinvestasi melalui Reksadana memiliki banyak keuntungan bagi investornya, diantaranya:
a Akses untuk beragam investasi Tidak mudah bagi masyarakat untuk melakukan investasi secara
langsung, karena adanya keterbatasan pengetahuan, keahlian yang dimiliki, dan juga faktor geografis. Reksadana dapat menjadi pilihan
investasi yang efektif dan aman meskipun ada risikonya pula karena
30
Dr. M. Firdaus dkk, Investasi halal di Reksadana Syari’ah Jakarta:Renaisan, 2005, h.24
melalui dana kolektif di Reksadana, investasi pada saham berkapitalisasi besar tetap dapat dilakukan.
b Diversifikasi investasi Diversifikasi terwujud dalam bentuk portofolio akan menurunkan
tingkat risiko. Reksadana melakukan Diversifikasi dalam berbagai instrument efek,baik saham, obligasi, dan yang lainnya, sehingga
dapat memperkecil risiko karena tersebar dimana-mana. c Kemudahan investasi
Kemudahan investasi tercermin dari kemudahan pelayanan dalam pembelian maupun penjualan kembali unit penyertaan. Kemudahan
lain yang didapatkan adalah investor dapat melakukan reinvestasi pendapatan yang diperolehnya sehingga unit penyertaan dapat terus
bertambah. d Dikelola oleh manajemen professional
Fund Manager memiliki peran yang sangat penting dalam
pengelolaan portofolio di reksadana. Dengan demikian, mereka diharuskan memiliki keahlian khusus dalam hal pengelolaan dana.
Seorang fund manager harus dapat melakukan riset, analisis, dan evaluasi secara terus menerus dalam menganalisis harga efek. Hal ini
tidak bisa dilakukan oleh investor secara individual mengingat keterbatasan waktu yang dimilikinya.
e Return yang kompetitif
Tidak dapat dipungkiri bahwa berinvestasi di reksadana memberikan return yang sangat tinggi dibandingkan dengan deposito. Hal tersebut
ditunjukkan oleh beberapa penelitian bahwa rata-rata reksa dana secara historis mempunyai kinerja yang baik. Namun demikian,
risiko yang menyertainya juga tidak sedikit.
31
Selain imbal hasil yang tinggi, perlu diingat bahwa berinvestasi di reksadana juga memiliki risiko. Adapun risiko yang akan dihadapi
apabila berinvestasi di reksadana sebagai berikut : 1 Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Hal ini disebabkan oleh turunnya harga dari efek-efek yang terdapat dalam portofolio reksadana saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya. Kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola dana juga berpengaruh terhadap berkurangnya NUP.
2 Risiko Likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi oleh pihak
manajer investasi apabila sebagian besar pemegang unit penyertaan menjual kembali redemption unit-unit penyertaan
yang dipegangnya. Sehingga pada saat yang bersamaan, pihak perusahaan kesulitan dalam menyiapkan dana untuk pembayaran
tersebut secara tunai.
31
Ibid, h.49
3 Risiko Wanprestasi Risiko
yang timbul
ketika perusahaan
asuransi yang
mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan
pada saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko-risiko lain yang dapat terjadi adalah risiko ekonomi,
politik, pasar, inflasi, dan nilai tukar.
D. Kerangka Berpikir