25
kemampuan  ekonomi  yang  tinggi,  maka  hal  tersebut  merupakan  bagian  dari ketahanan ekonomi Nasional.
Dari beberapa definisi tentang pemberdayaan  yang telah dikemukakan di  atas, pada prinsipnya  pemberdayaan adalah dalam rangka membangkitkan
dan  membangun  potensi-potensi  yang  ada  pada  seseorang  dan  sekelompok orang.    Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  pemberdayaan  adalah  sebuah  proses
dan tujuan.  Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk  individu-individu  yang  mengalami  masalah  kemiskinan.    Sebagai tujuan,  maka  pemberdayaan  merujuk  pada  keadaan  atau  hasil  yang  di  capai
oleh  sebuah  perubahan  sosial;  yaitu  masyarakat  yang  berdaya,  memiliki kekuasaan,  atau  mempunyai  pengetahuandan  kemampuan  untuk  memenuhi
kebutuhan  hidupnya  yang  bersifat  fisik,  ekonomi  maupun  sosial  seperti memiliki  kepercayaan  diri,  berpartisipasi  dalam  kegiatan  sosial  dan  mandiri
dalam memenuhi tugas-tugas kehidupannya.
11
D. Konsep Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Islam telah banyak membicarakan perihal perempuan dalam Al-Qur`an dan  Sunnah.    Sebagai  manusia  ciptaan  Tuhan  yang  harus  mengabdi  kepada-
Nya,  perempuan  dalam  hal  ini  sama  dengan  pria.    Antara  keduanya  terjalin
11
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Membangun Rakyat, Bandung: PT. Refika aditama, 2005, h. 58.
26
hubungan resiprokal.  Eksistensi perempuan meniscayakan eksistensi pria dan sebaliknya.
12
Dalam  Al-Qur`an  Surat  An-Nisa:  32,  Allah  telah  mengisyaratkan bahwa  perempuan  dapat  menerima  bagian  sesuai  prestasinya,  sesuai  dengan
firman-Nya: 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada  sebahagian  kamu  lebih  banyak  dari  sebahagian  yang  lain. karena  bagi  orang  laki-laki  ada  bahagian  dari  pada  apa  yang
mereka  usahakan,  dan  bagi  Para  perempuan  pun  ada  bahagian dari  apa  yang  mereka  usahakan,  dan  mohonlah  kepada  Allah
sebagian dari karunia- Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui sega
la sesuatu.”
13
Ayat di atas merupakan satu pernyataan bahwa perempuan mempunyai potensi dan eksistensi  yang sama dengan kaum  laki-laki, baik  potensi sosial,
begitu pula dalam potensi ekonomi. Dalam  Islam,  pemberdayaan  ekonomi  perempuan  sendiri  telah
dicontohkan  oleh  istri  Rasulullah  SAW,  Siti  Khadijah  yang  kala  itu  menjadi saudagar  kaya  dengan  hasil  dagangannya.    Bahkan  Nabi  SAW  pun  sempat
menjadi `agen`  yang menjual barang dagangan beliau.  Hal ini membuktikan
12
Syahrin  Harahap,  Islam  Dinamis  Menegakkan  Nilai-Nilai  Ajaran  Al-Qur`an    dalam Kehidupan Modern di Indonesia, Yogyakarta: PT.Tiara Wacana Yogya : 1997, h. 154.
13
Q.S. An Nisa : 32.
27
bahwa tidak ada pengarusutamaan gender dalam perekonomian, karena setiap makhluk  yang  berusaha  pasti  akan  mendapat  perubahan.    Hal  ini  termaktub
dalam Al Qur`an Surat Ar- Ra`d ayat 11: 
 
 
 
 
Artinya: “Sesungguhnya  Allah  tidak  merubah  keadaan  sesuatu  kaum
sehingga  mereka  merubah  keadaan  yang  ada  pada  diri  mereka sendiri.
14
Pemberdayaan  ekonomi  perempuan  bukanlah  semata-mata  gender mainstreaming, karena mengacu pada fakta yang ada bahwa dari 46 juta usaha
mikro,  kecil  dan  menengah,  di  ketahui  bahwa  60  pengelolanya  di  lakukan oleh  kaum  perempuan.  Dengan  jumlah  yang  cukup  banyak  ini,  peran
perempuan  pengusaha  menjadi  cukup  besar  bagi  ketahanan  ekonomi,  karena mampu  menciptakan  lapangan  kerja,  menyediakan  barang  dan  jasa  dengan
harga murah serta mengatasi masalah kemiskinan.
15
Beberapa  tahun  terakhir  ini,  fokus  perhatian  upaya  pengentasan kemiskinan  ini  terarah  kepada  perempuan,  melalui  program  pemberdayaan
ekonomi perempuan . Karena perempuan di anggap lebih teliti dari kaum laki- laki,  cakap  dan  biasa  mengelola  keuangan,  sehingga  di  anggap  berpotensi
besar untuk bisa membantu menurunkan angka kemiskinan keluarga maupun bangsa.    Dengan  jargon  yang  menarik,  seperti  perempuan  tidak  produktif,
14
Q.S. Ar Ra`d : 11
15
Firdaus,  Mayoritas  UKM  di  Indonesia  di  kelola  Perempuan,  artikel  ini  di  akses  pada  4 Februari
2011 dari
http:www.satudunia.netcontentmayoritas-ukm-di-indonesia-di kelola-
perempuan.
28
rawan  KDRT  kekerasan  dalam  rumah  tangga  atau  sudah  saatnya perempuan  berpartisipasi  dalam  pembangunan,  konsep  pemberdayaan
ekonomi  perempuan  ini  disambut  baik  oleh  berbagai  pihak,  baik  lembaga yang  diakui  pemerintah,  ormas,  LSM  Lembaga  Swadaya  Masyarakat
maupun masyarakat umum. Akhirnya berbagai pihak menerima bahkan turut menyebarluaskan  program  pemberdayaan  ekonomi  perempuan  dengan
berbagai konsekuensinya.
16
E. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan