17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kontribusi BMT
Menurut kamus ilmiah populer, kontribusi berarti sumbangan atau sokongan.
1
Sedangkan menurut kamus Cambridge, kontribusi adalah ”something that you do or give to help produce or achieve something together
with other people, or to help make something successful”
2
Sesuatu yang di lakukan atau diberikan untuk membantu produksi atau mencapai sesuatu
untuk membantu mencapai kesuksesan. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi adalah upaya yang di lakukan untuk membantu seseorang mencapai
kesuksesan.
B. Baitul Mal Wat Tamwil BMT
1. Pengertian BMT
Baitul Maal Wattamwil adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis
usaha kecil dan mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin.
1
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:Penerbit Arkola, 1994, h. 369.
2
Cambridge Advance Learner`s Dictionary, New York: Cambridge University Press, 2008, h. 43.
18
Dalam sejarah
perkembangannya Indonesia
sudah dapat
mengembangkan berbagai macam LK-syariah yaitu bank syariah; LKM- syariah, Gadai syariah, Asuransi syariah, dan Koperasi syariah. Dalam
rumpun LKM-syariah yang non bank telah berkembang tiga model; BMT Baitulmal Wa Tamwil yang menyatukan Baitul Mal dan Baitul Tamwil;
BTM Baitul Tamwil yang menyempurnakan “Sponsored Financial Institution” dan “syirkah”. Ketiga model ini telah berkembang dan
kebanyakan sudah menga mbil bentuk “Badan Hukum” koperasi dan
hanya sebagai kecil yang tidak terdaftar dalam format perijinan dan pendaftaran institusi keuangan di Indonesia.
3
2. Organisasi BMT
Agar operasional BMT berjalan dengan baik, maka diperlukan struktur yang mendeskripsikan alur kerja para personilnya. Struktur
organisasi BMT meliputi, musyawarah anggota pemegang simpanan pokok, dewan syariah, pembina manajemen, pemasaran, kasir, dan
pembukuan.
4
Adapun tugas dari masing-masing struktur di atas adalah sebagai berikut:
3
M. Amin Azis, Tata Cara Pendirian BMT, Jakarta: Pkes Publishing, 2006, Cet. 1, h. 2.
4
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007 Edisi Kedua, h. 98.
19
1 Musyawarah anggota pemegang simpanan pokok memegang kekuasaan tertinggi di dalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro
BMT. 2 Dewan Syariah, bertugas mengawasi dan menilai operasionalisasi
BMT. 3 Pembina manajemen, bertugas untuk membina jalannya BMT dalam
merealisasikan programnya. 4 Manajer bertugas menjalankan amanat musyawarah anggota BMT dan
memimpin BMT dalam merealisasikan programnya. 5 Pemasaran bertugas untuk mensosialisasikan dan mengelola produk-
produk BMT. 6 Kasir bertugas melayani nasabah.
7 Pembukuan bertugas untuk melakukan pembukuan atas aset dan omzet BMT.
Bentuk struktur BMT standar PINBUK dapat diilustrasikan dalam gambar berikut:
20
Gambar 1.1 Struktur Organisasi BMT Standar Pinbuk
Keterangan
:
Garis Komando
Tetapi dalam kenyataannya setiap BMT memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh:
a. Ruang lingkup atau wilayah operasi BMT. b. Efektivitas dalam pengelolaan organisasi BMT.
c. Orientasi program kerja yang akan direalisasikan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
d. Jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam menjalankan operasi BMT.
Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok
Dewan Syariah
Pemasaran Pembukuan
Maal Manajer
Anggota dan Nasabah Kasir
Tamwil Pembina Manajemen
Garis Koordinatif
21
3. Prinsip Operasional BMT