18
D. DinamikaSikapPerubahan Organisasi dan Komitmen Organisasi
Komitmen organisasimerupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan berpihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat
memelihara keanggotaan dalam organisasi itu Robbins, 2003.Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi dapat mendorong peningkatan kinerja
individu karyawan dan kelompok, yang akan meningkatkan efektivitas perusahaan Dewi, 2013. Mowday, Porter, dan Steers 1982 mengatakan bahwa
karyawan yang memilikikomitmen organisasi yang tinggi akan lebih termotivasi untuk hadir dalam organisasidan berusaha mencapai tujuan organisasi. Dan
sebaliknya, karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang rendah akan mengakibatkan kerugian pada organisasi misalnya meningkatnya kelambanan
kerja, kurangnya intensitasuntuk bertahan dan rendahnya kualitas kerja Sopiah, 2008. Komitmen organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
menurut Steers 1997 mengatakan anteseden komitmen organisasi yakni karakteristik personal yang terdiri dari usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin,
suku bangsa, persepsi dan kepribadian berkolerasi dengan komitmen organisasi Mathieu dan Zajac, 1990;karakteristik yang berkaitan dengan pekerjaan atau
jabatan; dan pengalaman kerja yang meliputi:keterandalan organisasi, persepsi dan perasaan karyawan, realisasi harapan, sikap terhadap organisasi, serta norma
kelompok yang berkaitan dengan kerja keras Buchanan, 1974. Luthans 1992 mengatakan bahwa sikap adalah kecenderungan terus
menerus untuk merasakan dan bertingkah laku dengan cara tertentu terhadap suatu objek. Sikap tersebut dapat berbentuk positif, netral maupun negatif Eagly dan
Universitas Sumatera Utara
19
Chaiken, 1993. Sikap yang dapat ditujukan pada organisasi yakni sikap terhadap perubahan organisasi yang merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan
dalam melakukan perubahan organisasi Berneth, 2004 dalam Madsen, Miller, dan Jhon, 2005..
Aspek-aspek perubahan organisasi yang dilakukan seperti kejelasan visi
organisasi dalamperubahan, komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anggota organisasi yang mengalami perubahan, komunikasi yang digunakan sebaiknya
jalur komunikasi yang informal, pengakuan kewajaran akan emosi negatif yang dialami oleh anggota organisasi, menumbuhkan rasa percaya anggota organisasi
kepada pihak manajemen, meningkatkan sensitivitas pada kebutuhan karyawan, meningkatkan keterlibatan karyawan dalam proses perubahan itu sendiri,
adanya keterkaitan emosional individu dalam organisasi, membuat norma-norma dan
nilai-nilai organisasi diterima oleh karyawan dapat menimbulkan sikap positif. Sebaliknya, aspek-aspek perubahan organisasi yang dilakukan tanpa adanya hal-
hal tersebut dapat menimbulkan sikap negative pada perubahan organisasi Yuwono, 2005. Sikap positif pada perubahan organisasi dapat meningkatkan
komitmen organisasi dan sebaliknya sikap negatif terhadap perubahan organisasi akan menurunkan komitmen organisasi Julita dan Rafei 2010.
E. Hipotesa Penelitian