Kategorisasi Komitmen Organisasi Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik a. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Sikap Perubahan Organisasi

45 μ - 1.0 SD ≤ X μ + 1.0 SD Sedang X ≥ μ + 1.0 SD Tinggi Besar nilai rata-rata hipotetik sikap perubahan organisasi adalah 126 dengan standar deviasi 28 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 15. Kategorisasi Data Sikap Perubahan Organisasi Rentang Nilai Kategori Jumlah N Persentase X 98 Negatif 98 ≤ X 154 Netral 56 56 X ≥ 154 Positif 44 44 Total 100 100 Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki sikap positif terhadap perubahan organisasi sebesar 44 sedangkan 56 subjek penelitian memiliki sikapperubahan organisasi yang netral, dan 0 subjek penelitian yang memiliki sikapperubahan organisasi dalam kategori negatif.

d. Kategorisasi Komitmen Organisasi

Norma kategorisasi komitmen organisasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 16. Norma Kategorisasi Komitmen Organisasi Rentang Nilai Kategori X μ - 1.0 SD Rendah Universitas Sumatera Utara 46 μ - 1.0 SD ≤ X μ + 1.0 SD Sedang X ≥ μ + 1.0 SD Tinggi Besar nilai rata-rata hipotetik komitmen organisasi adalah 78 dengan standar deviasi 17,33 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 17. Kategorisasi Data Komitmen Organisasi Rentang Nilai Kategori Jumlah N Persentase X 61 Tinggi 61 ≤ X 95 Netral 27 27 X ≥ 95 Rendah 73 73 Total 100 100 Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki komitmenorganisasi yang tinggi sebesar 73 sedangkan 27 subjek penelitian memilikikomitmen organisasi yang netral, dan 0 subjek penelitian yang memiliki komitmen organisasi dalam kategori rendah.

D. Pembahasan

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian analisa data penelitian bahwa terdapat pengaruhyang positif dari sikap pada perubahan organisasi terhadap komitmen organisasi dan kontribusi pengaruhnya sebesar 42.Hal ini sejalan dengan berbagai hasil penelitian yang dilakukan salah satunya seperti Fedor 2006 menyatakan ada pengaruh perubahan organisasi terhadap komitmen Universitas Sumatera Utara 47 karyawan.Hal ini disebabkan pengelolaan perubahan organisasi yang dilakukan berjalan dengan baik. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Yuwono 2005 dimana organisasi yang baik akan melakukan peubahan organisasi dengan mempertimbangkan beberapa hal yaknipertama adalah kejelasan visi organisasi dalamperubahan, dimana visi ini tidak sajamempertimbangkan segi rasional, tapijuga segi emosional sehingga visi yangdikemukakan bersifat inspiring andmotivating. Visi perubahan haruslah”winning the head and the heart ”. Kedua, komunikasi yang terbuka dan jujurdengan anggota organisasi yangmengalami perubahan.Isi komunikasitidak saja yang berkaitan denganperubahan yang dilakukan, tapi hal-halyang dapat membantu mengurangikecemasan. Komunikasi ini akanmembantu mengurangi akibat- akibatnegatif yang dipersepsikan anggotaorganisasi.Ketiga, komunikasi yang digunakansebaiknya jalur komunikasi yanginformal, terutama kalau para anggotaorganisasi memiliki kepercayaan yangrendah terhadap pihak manajemen. Keempat, pengakuan kewajaran akan emosinegatif yang dialami oleh anggotaorganisasi, dan memperlakukan emosinegatif itu sebagai bagian dari prosesperubahan itu sendiri, bukan sebagairesistansi atau sesuatu yang irrasional. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan yang diberikan oleh Yusuf Fahmi 60 selaku ketua Dewan Syariah Partai Keadilah Sejahtera : “kader-kader yang terekrut memiliki ukhuwah islamiyah ee maksudnya hubungan yang diikat secara syariat islamiyah ee itu sangat kuat. Sehingga, ee apa kader-kader yang dimasukkan ke dalam struktur dapat bekerja dengan baik dan eee saya tidak melihat ada yang takut-takut gitu dalam pekerjaannya. ” Kominikasi interpersonal Universitas Sumatera Utara 48 Selanjutnya, kelima menumbuhkan rasa percaya anggotaorganisasi kepada pihak manajemensehingga karyawan percaya bahwa pihakmanajemen memiliki kompetensi dalamproses perubahan, disampingkepercayaan bahwa proses perubahanini berjalan secara adil.Keenam, meningkatkan sensitivitas padakebutuhan karyawan, apakah kebutuhanuntuk peningkatan kompetensinyaataukah kebutuhan untuk catharsis, memberikan kesempatan pada karyawanuntuk mengeluarkan ”unek-unek”nyaselama berlangsungnya prosesperubahan.Serta ketujuh, meningkatkan keterlibatan karyawandalam proses perubahan itu sendiri,terutama terhadap proses perubahan ituprocess control, tidak semata-mataketerlibatan yang berupa keputusanmengenai perubahan decision control. Oleh karena itu, Partai Keadilan Sejahtera telah melakukan perubahan yang menimbulkan keseimbangan sehingga tidak terjadi penurunan komitmen organisasi pada kader-kadernya.Dan pola kepemipinan juga turut andil dalam membangun sikap perubahan organisasi yang baik sehingga tidak menimbulkan dampak negative pada komitmen organisasi.Seperti yang dinyatakan oleh Daff dalam Kahar, 2008 bahwa kepemimpinan dapat mendorong sertamendukung kreatifitas untuk membantupengikut dan organisasi agar lebih menerimaserta siap berubah. Hal ini juga diperkuat oleh Bishop dalam Kahar, 2008 yang menyatakan bahwapimpinan pada tingkat puncak memfasilitasikemampuan untuk perubahan dalam tingkatanmendukung serta mengembangkankemampuan untuk perubahan. Universitas Sumatera Utara 49 Secara observasi peneliti juga melihat pergantian struktur kepemimpinan sekrang, pemimpin lebih memfokuskan pada perbaikan internal. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Burt Nanus dalam Kahar, 2008 bahwasanya peran pemimpin dalam organisasi non profit akan melakukan kegiatan salah satu diantaranya ialah dalam organisasi inside the organization, peran pimpinanberinteraksi dengan staf dan tenagasukarela untuk memberikan inspirasi,mendorong, menggerakkan danmemberdayakan mereka. Oleh karena itu, dari data hasil penelitian dapat terlihat bahwasanya terdapat pengaruh yang positif antara sikap kader dari perubahan organisasi terhadap komitmen organisasi. Walaupun ada beberapa aspek yang juga mempengaruhi komitmen organisasi yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti yakni, usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin. Karakteristik personal yang terdiri dari usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, berkolerasi dengan komitmen organisasi. Mowday, 1982.Selanjutnya Robbin 2003 mengatakan bahwa jenis kelamin memiliki korelasi dengan komitmen organisasi.Meyer 1991, menyatakan bahwa masa kerja kepengurusan merupakansalah satu karakteristik demografis yang diduga mempunyai hubungan korelasi dengankomitmen organisasi.Selain itu, masa lama kerja sebagai salah satu anteseden karakteristik personal juga memilikipengaruh yang cukup besar terhadap komitmen organisasi Mowday, 1982. Universitas Sumatera Utara 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

i. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sikap pada perubahan organisasi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi 2. Besarnya pengaruh sikap pada perubahan organisasi sebesar 42 sedangkan 58 dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Ketepatan Prediksi Model dalam penelitian ini sebesar 86. 4. Berdasarkan kategorisasi sikap perubahan organisasi mayoritas subjek memiliki sikap yang netral pada perubahan organisasi sebanyak 56 orang atau 56 dan sikap positif terhadap perubahan organisasi sebanyak 44 orang atau 44 sedangkan, dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki sikapperubahan organisasi dalam kategori negatif. 5. Berdasarkan kategorisasi komitmen organisasi mayoritas subjek penelitian memiliki komitmen organisasi yang tinggi sebesar 73 sedangkan 27 subjek penelitian memiliki komitmen organisasi yang netral, dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki komitmen organisasi dalam kategori rendah. Universitas Sumatera Utara 51 ii. Saran Pada bagian ini, peneliti ingin memberikan sejumlah saran sehubung dengan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan.

1. Saran Metodologis

Dokumen yang terkait

Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

2 76 172

Sosialisasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Medan Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2009

9 124 120

Pengaruh Kebijakan Partai Politik Dalam Meningkatkan Keterwakilan Perempuan Di Pemerintahan (Studi Kasus pada DPW Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sumatera Utara)

1 59 169

Partisipasi Politik Perempuan Di DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan (Persoalan, Hambatan, dan Strategi)

2 49 137

SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KEPADA KADERNYA(Studi Komunikasi Organisasi Pada Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang)

0 3 2

Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasi Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Asuransi Sinarmas.

0 2 15

PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SIKAP AKUNTAN PUBLIK PADA PERUBAHAN ORGANISASI.

0 1 145

BAB II TINJAUAN TEORITIS - Pengaruh Sikap Pada Perubahan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Pengurus Partai Keadilan Sejahtera di Kota Medan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Sikap Pada Perubahan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Pengurus Partai Keadilan Sejahtera di Kota Medan

0 0 8

PENGARUH SIKAP PADA PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PENGURUS PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 1 15