Teknik pengolahan, Analisa dan Interpretasi Data

G. Teknik pengolahan, Analisa dan Interpretasi Data

1. Teknik Pengolahan Data a. Editing yaitu memperbaikimengedit data yang telah diperoleh dari angket dan mendata ulang jika belum ada pertanyaan yang belum diteliti. b. Coding yaitu mengelompokan data sesuai dengan kategori c. Scoring yaitu pemberian skor terhadap data angket kebiasaan belajar d. Tabulating yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel-tabel agar mudah dianalisis 62 . 2. Teknik Analisa Data Setelah data-data penulisan ini terkumpul, peneliti selanjutnya mengolah dan menganalisis data-data tersebut untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu: a. Prosentase Prosentase artinya data diprosentasekan setelah ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban dengan rumus: F P = X 100 N Keterangan : P: Persentase F: Frekuensi Jumlah jawaban responden N: Number of Cases Jumlah responden 62 . Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, Malang: UIN Malang Press, 2008, Cet.1, h.136. b. Korelasi Tujuan dari korelasi adalah untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y atau sebaliknya. Adapun untuk mencari angka indeks korelasi “r” dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Carl Person. 63 N ∑XY–∑X ∑Y r xy = [N ∑X ²– ∑X ²] [N∑Y²–∑Y²] Keterangan: r xy : Angka indeks korelasi “ r ” Product Moment N : Number of Cases ∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑ X : Jumlah seluruh skor X ∑ Y : Jumlah seluruh skor Y 3. Teknik Interpretasi Data Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan proses komputasi kita dapat memberikan interpretasi atau penafsiran tertentu. Dalam hubungan ini ada dua macam cara yang dapat kita tempuh, yaitu: a. Memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Product Moment secara kasar sederhana. 63 . Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet-14, h 206. Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap Angka Indeks Korelasi “ r ” Product Moment r xy, pada umumnya dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut: Besarnya “ r ” Product Moment r xy Interpretasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y. 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang lemah atau rendah 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. 0,70 – 90 Antara variabel X dan variable Y terdapat korelasi yang tinggi atau kuat 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang sangat kuat atau sangat tinggi. b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “ r ”Product Moment dengan jalan berkonsultasi pada Tabel nilai “ r ” dengan cara: 1 Merumuskan membuat Hipotesis alternatif Ha dan Hipotesis nihil atau nol Ho. Hipotesis alternatif Ha kita rumuskan sebagai berikut: “Adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”. Adapun Hipotesis nihilnya Ho adalah sebagai berikut “Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”. 2 Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan diatas tadi, dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi r o dengan besarnya “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment r t , dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas db atau degress of freedomnya df dengan rumus sebagai berikut: df = N–nr Keterangan: df : degress of freedom N : Number of Cases Nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan. 64 Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment, baik pada taraf signifikan 5 maupun pada taraf signifikan 1. Jika r o sama dengan atau lebih besar daripada r t maka Hipotesis alternatif Ha disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya . Berarti memang benar antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif atau korelasi negatif yang signifikan. Sebaliknya, Hipotesis nihil Ho tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa Hipotesis nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y itu. 64 . Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidkan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet-14, h 194. Untuk mengetahui berapa variabel X memberikan kontribusi terhadap variabel Y, maka dari koefisien determinasi dengan menentukan derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan rumus sebagai berikut: KD = rxy² X 100 Keterangan: KD : kontribusi variabel X terhadap variabel Y rxy : koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

BAB IV HASIL PENELITIAN