= 2.345 39.074 289.100
2.345 =
11.296.293
= 2.345 3.360
= 0,697
Dari perhitungan tersebut, maka hasil yang didapat adalah ada hubungan antara kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, diperoleh angka korelasi “
r
” Product moment sebesar 0,697, skor ini berada pada rentang 0,40–0,70.
D. Interpretasi Data
Dalam menginterpretasikan hasil korelasi ada hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan prestasi belajar IPS di SMP Muhammadiyah
ini penulis menggunakan dua cara, yaitu:
a. Memberikan interpretasi secara kasarsederhana, dari perhitungan
r
xy
diatas ternyata angka korelasi antara variabel X kebiasaan belajar dengan variabel Y prestasi belajar IPS ini tidak bertanda negatif,
berarti antara dua variabel tersebut terdapat korelasi yang positif korelasi yang berjalan searah.
Besarnya “
r
” product moment
r
xy Interpretasi
0,00 –
0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemahsangat rendah
0,20 –
0,40 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi, yang lemahrendah 0,40
– 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedangcukup.
0,70 –
90 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang tinggikuat 0,90
– 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang sangat
kuattinggi. Dengan memperhatikan
r
xy
yang dihasilkan yaitu 0,697 yang berada pada rentang 0,40 – 0,70 yang menunjukkan antara variabel X dan
variabel Y terdapat korelasi yang sedang cukup. b
Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “
r
” Product moment. Rumusan hipotesis alernatif dan hipotesis nihil yang penulis ajukan
diawal adalah: Ha: Adanya korelasi yang signifikan antara kebiasaan belajar siswa
terhadap prestasi belajar IPS. Ho: Tidak adanya korelasi yang signifikan antara kebiasaan belajar siswa
terhadap prestasi belajar IPS.
Adapun kriteria pengajuannya adalah jika
r
xy
atau
r
o
sama dengan atau lebih besar daripada “
r
” tabel
r
t
maka hipotesis alternatif Ha diterima atau terbukti kebenaranya. Sebaliknya, jika “
r
xy
”
r
o
sama dengan atau lebih kecil daripada “
r
” tabel maka Hipotesis alternatif Ha tidak dapat diterima atau terbukti kebenarannya dan Hipotesis nihil Ho diterima
Untuk melihat apakah koefisien korelasi hasil perhitungan diatas signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan
r
table
Product moment dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas db. Karena dalam penelitian
ini sampelnya ada dua yaitu kebiasaan belajar variabel X dan prestasi belajar variabel Y, maka db-nya dapat dihitung dengan langkah sebagai berikut:
df = N – nr Keterangan :
df = degrees of freedom N = Number of cases
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan df = 35 – 2 = 33
Setelah diketahui db-nya sebesar 33, ternyata dalam tabel nilai tidak ditemukan db sebesar 33 karena itu dipergunakan db yang terdekat, yaitu
db=35. Kemudian dapat dilihat melalui tabel nilai “
r
” Product moment, maka diperoleh taraf signifikansi 5 dalam
r
tabel
sebesar 0,325 dan taraf signifikasi 1 didapatkan nilai
r
tabel
sebesar 0,418 Dengan nilai
r
xy
yang diperoleh yaitu 0,697, sedangkan
r
tabel
masing- masing sebesar 0,325 dan 0,418. Dengan demikian ternyata bahwa
r
xy
adalah lebih besar dari pada
r
tabel
, baik pada taraf signifikansi 5 maupun 1.
Karena
r
xy
lebih besar dari pada
r
tabel
, maka Hipotesis alternatif Ha diterima atau terbukti kebenarannya, sedangkan Hipotesis nihil Ho ditolak
atau tidak terbukti kebenarannya. Dengan demikian terdapat korelasi antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar IPS di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat. Setelah uji hipotesis dilakukan, maka untuk mengetahui berapa besar
pengaruh Variabel X dan Variabel Y yang dinyatakan dalam bentuk prosentase maka harus dihitung dahulu suatu koefisien yang disebut dengan
coefficient of determination koefisien penentu dengan rumus sebagai berikut:
KD =
r
xy
² X 100 = 0.6970² X 100
= 0.4858 X 100 = 48.58
Dari hasil perhitungan koefisien determination KD di atas, dinyatakan bahwa koefisien determinan diperoleh sebesar 48.58 . Hal ini
mengandung pengertian bahwa kebiasaan belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar IPS sebesar 48.58 . Dan 51.42 dipengaruhi oleh faktor
lainnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mendeskripsikan dan melakukan analisa data masalah yang diteliti tentang hubungan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar
IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa kebiasaan belajar adalah cara bertindak yang diperoleh melalui
belajar secara berulang-ulang yang akhirnya menjadi menetap kebiasaan dan bersifat otomatis, dan cenderung menguasai perilaku
individu pada setiap melakukan kegiatan belajar. Sedangkan prestasi belajar yaitu hasil akhir yang telah dicapai atau dilakukan dalam proses
kegiatan belajar mengajar. 2.
Dari hasil analisa data yang penulis peroleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa ada hubungan kebiasaan belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan Product Moment sebesar 0,697 yang
berkisar antara 0,40-0,70, sedangkan r
tabel
0,325 pada taraf signifikan 5 dan 0,418 pada taraf signifikan 1 atau r
hitung
lebih besar daripada r
tabel
0,697 0,325 dan 0,418. Setelah dicocokkan dengan tabel