b. Pembuatan Tablet
Tiap bahan yang telah ditimbang dimasukkan satu per satu ke dalam wadah dan kemudian dicampur hingga homogen. Campuran serbuk
tersebut kemudian dilakukan evaluasi granul berdasarkan literatur kemudian dicetak menjadi tablet jadi dalam mesin tablet dengan
metode kempa langsung. Tablet yang dihasilkan kemudian diuji sesuai persyaratan.
4.4.1 Evaluasi Granul
a. Kadar air Voight, 1994
Sebanyak 1 gram granul dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Granul diratakan dan kemudian alat dijalankan, selanjutnya diperoleh
data kadar air yang terkandung dalam granul. Syarat : 2 – 5
b. Kompresibilitas Aulton, 1988; Voight, 1994
Granul ditimbang sebanyak 100 gram kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml dan dicatat volumenya V
. Granul tersebut kemudian diketuk-ketukkan sebanyak 500 kali dan dicatat kembali
volume setelah pengetukan V
1
. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus :
kompresibilitas = V
– V
1
x 100
V Syarat : 5 – 15
c. Distribusi Ukuran Partikel Voight, 1994
Masing-masing ayakan pada sieving analyzer disusun berturut-turut mulai dari yang teratas adalah mesh 12, 14, 16, 18, 20 dan 22.
Kemudian granul dimasukkan ke dalam alat sieving analyzer. Alat dihidupkan, kemudian granul yang didapat pada masing-masing
ayakan ditimbang lalu dihitung persen bobot granul pada masing- masing ayakan dan dibuat kurva antara persen bobot granul sumbu y
dengan ukuran ayakan sumbu x Syarat : distribusi ukuran partikel sisa 10
d. Laju alir Lachman, 1994; Aulton, 1988
25 gram granul ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam corong yang tertutup dan diratakan. Kemudian penutup corong dibuka dan
dicatat waktu yang diperlukan seluruh granul habis melewati corong. Syarat : 10 gramdetik
e. Sudut henti Voight, 1994; Aulton, 1988
Dihitung diameter dan tinggi kerucut yang terbentuk pada gundukan granul pada uji laju alir, kemudian dicari besar sudut henti dengan
rumus : tan α = 2h
d dimana : h = tinggi kerucut gundukan granul
d = diameter gundukan granul Syarat : 25 – 30
o
4.4.2 Evaluasi Tablet
a. Pemeriksaan organoleptik
Tablet yang dihasilkan dinilai secara keseluruhan baik bentuknya maupun warna, aroma dan rasanya
b. Keseragaman bobot Depkes RI, 1979
Masing-masing ditimbang sebanyak 20 tablet yang diambil secara acak, kemudian dihitung bobot rata-rata tiap tablet
Syarat : bila bobot rata-rata lebih dari 300 mg, jika ditimbang satu per satu tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang 5 dari bobot rata-ratanya, dan tidak ada satu pun tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 10 dari bobot rata-ratanya.
c. Keseragaman ukuran Depkes RI, 1979; Gatiningsih, 2008
Diambil secara acak sebanyak 20 buah tablet, diukur diameter dan tebal tablet dengan menggunakan jangka sorong.
Syarat : 18 mm d.
Friabilitas Lachman, 1994 Ditimbang sebanyak 20 buah tablet yang diambil secara acak dan
dibersihkan dari debu. Kemudian diletakkan dalam alat friabilator dan alat dijalankan sebanyak 100 putaran dengan kecepatan 25 rpm.
Syarat : kehilangan berat 1 e.
Kekerasan Ansel, 1989; Parrot, 1971 Diambil sebanyak 20 tablet secara acak kemudian ditentukan
kekerasannya dengan alat hardness tester. Pada umumnya kekerasan tablet hisap lebih tinggi dibandingkan dengan tablet biasa.
Syarat : 10 – 20 kgcm
2
f. Waktu hancur Lachman, 1994
Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami kehancuran di dalam mulut, tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka
waktu 30 menit atau kurang.
4.5 Uji Kesukaan