25 – 30 30 – 40
40 Baik
Cukup Buruk
Tabel 3. Laju Alir Terhadap Sifat Alir
Laju Alir grdetik Sifat Aliran
10 4 – 10
1,6 - 4 1,6
Bebas mengalir Mudah mengalir
Kohesif Sangat kohesif
2.5.6 Evaluasi Tablet
a. Pemeriksaan Organoleptik Ansel, 1989
Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, rasa, bau, penampilan mengkilap atau kusam, tekstur permukaan halus atau kasar, derajad
kecacatan seperti serpihan, dan kontaminasi benda asing rambut, tetesan minyak, kotoran. Warna yang tidak seragam dan adanya kecacatan pada
tablet selain dapat menurunkan nilai estetikanya juga dapat menimbulkan persepsi adanya ketidakseragaman kandungan dan kualitas produk yang
buruk. b.
Keseragaman Bobot Depkes, 1979
Pada tablet yang didesain mengandung sejumlah obat di dalam sejumlah formula, bobot tablet yang dibuat harus diperiksa secara acak untuk
memastikan bahwa setiap tablet mengandung obat dengan jumlah yang tepat. Syarat keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia Jilid III
adalah bila bobot rata-rata lebih dari 300 mg, jika ditimbang satu per satu tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang
5 dari bobot rata-ratanya, dan tidak ada satu pun tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 10 dari bobot rata-ratanya.
c. Keseragaman Ukuran Ansel, 1989
Ukuran tablet meliputi diameter dan ketebalan. Ketebalan inilah yang berhubungan dengan proses pembuatan tablet, karena harus terkontrol
sampai perbedaan 5 dari nilai rata-rata. Pengontrolan ketebalan tablet diperlukan agar dapat diterima oleh konsumen dan dapat mempermudah
pengemasan. d.
Friabilitas Lachman, 1994 Friabilitas dinyatakan sebagai persentase selisih bobot sebelum dan
susudah pengujian, dibagi dengan bobot mula-mula. Tablet yang baik memiliki keregasan kurang dari 1.
e. Kekerasan Parrot, 1971
Tablet harus memiliki kekuatan atau kekerasan tertentu agar tahan terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan,
dan transportasi. Tablet hisap biasanya memiliki kekerasan lebih tinggi dibandingkan dengan tablet biasa. Syarat kekerasan tablet hisap menurut
literatur adalah 10 – 20 kgcm
2
.
f. Waktu Hancur Lachman, 1994
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sediaan untuk melarutterkikis perlahan-lahan di dalam mulut. Untuk tablet hisap, syarat
waktu hancur untuk tablet hisap adalah terkikis perlahan-lahan dalam jangka waktu 30 menit atau kurang.
2.5. Sistem Imun