Cluster of Differentiation Sistem Imun

Imunitas adaptif adalah imunitas yang didapat setelah terjadi paparan terhadap antigen seperti agen infeksius bersifat spesifik dan diperantarai baik oleh antibodi maupun sel limfoid. Imunitas ini dapat bersifat pasif atau aktif. Imunitas pasif diperankan oleh antibodi atau limfosit yang telah dibentuk sebelumnya di dalam tubuh penjamu host lain. Keuntungan utama imunisasi pasif dengan antibodi yang telah dibentuk sebelumya siap untuk digunakan adalah tersedianya antibodi dalam jumlah banyak secara cepat. Kerugiannya adalah jangka waktu aksi antibodi yang pendek dan reaksi hipersensitivitas yang dapat terjadi jika diberikan antibodi imunoglobulin dari proses lain. Sedangkan imunitas aktif diinduksi setelah kontak dengan antigen. Keuntungan imunitas aktif adalah imunitas bersifat jangka panjang berdasarkan memori kontak dengan antigen pertama kali dan kemampuan merespon lebih cepat dan lebih banyak ketika terjadi kontak berikutnya dengan antigen yang sama. Kerugiannya adalah waktu imunitas lambat dan membutuhkan kontak dengan antigen lebih lama atau kontak ulangan Jawetz et al., 2001.

2.5.1 Cluster of Differentiation

Cluster of Differentiation CD adalah istilah untuk molekul permukaan leukosit yang merupakan epitop dan dapat diidentifikasikan dengan antibody monoclonal. Sel limfosit yang ada dalam berbagai fase pematangan dapat dibedakan dari ekspresi molekul membran yang dapat ditentukan dengan menggunakan antibody monoclonal yang spesifik untuk epitop tunggal antigen. Kelas limfosit dengan fungsi tertentu mengekspresikan protein permukaan tertentu pula. Molekul permukaan inilah yang disebut dengan Cluster of Differentiation CD. Ekspresi molekul membran sel T seperti CD4, CD8, CD28 dan CD45R berperan sebagai molekul aksesori dalam fungsi sel T atau dalam transduksi sinyal Baratawidjaja et al., 2009. CD4 adalah bagian dari populasi limfosit T yang disebut sebagai sel T helper. Cara kerja sel ini adalah sebagai penolong, misalnya melepaskan suatu senyawa yang mengaktifkan sel-sel lain untuk mematikan atau mengeliminasi antigen benda asing. Fungsi utama CD4 dalam imun adalah meregulasi sistem imun agar bekerja dengan baik, dengan merangsang sistem imun nonspesifik berupa fagosit untuk kemotaksis dan proses fagositosis benda asing. Peran CD4 dalam sistem imun spesifik humoral adalah merangsang sel B Limfosit B untuk menghasilkan antibodi dan mengatur produksi antibodi, sedangkan dalam sistem imun seluler berfungsi dalam mengatur CD8 dan NK untuk membunuh sel sasaran yang terkena infeksi virus. CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Analisa CD4 dipengaruhi oleh tiga parameter, yaitu limfosit, CD4, dan jumlah mutlak CD4. Jumlah CD4 absolut adalah jumlah sel CD4 yang ada dalam sistem kekebalan tubuh. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Ukuran CD4 persentase memberi sedikit informasi tambahan pada jumlah CD4 mutlak dalam peramalan risiko jangka pendek pengembangan penyakit, karenanya jumlah CD4 mutlak merupakan ukuran status kekebalan yang lebih penting dan pilihan terbaik dibandingkan dengan CD4 persentase, misalnya untuk mengambil keputusan pengobatan dalam orang dewasa terinfeksi HIV. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 antara lain meliputi perbedaan analisis, perbedaan musim, beberapa penyakit bersamaan, dan penggunaan kortikosteroid. Di samping itu, terdapat pula beberapa faktor yang dilaporkan memberikan sedikit pengaruh terhadap jumlah nilai CD4, yaitu gender, usia pada orang dewasa, faktor risiko, stres psikologis, stres fisik, dan kehamilan. Di lingkungan sekitar sangat banyak infeksi yang beredar, baik berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun manusia tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia Runggu, 2010.

2.5.2 Imunomodulator