4.2.2 Bahan Penelitian Simplisia
Simplisia yang digunakan adalah bongkahan gambir yang merupakan ekstrak air daun dan ranting dari tanaman gambir Uncaria gambir Roxb
Bahan Kimia dan Pereaksi
Bahan pelarut untuk ekstraksi adalah etanol 70. Bahan untuk penapisan fitokimia adalah ammonia 10, 25, kloroform,
HCl 1, 1:10, pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer, aquadest, lempeng magnesium, HCl pekat, butanol, larutan besi III klorida FeCl
3
1, pereaksi Stiasny, NaOH 1 N, eter, asam asetat anhidrat, H
2
SO
4
pekat, pereaksi Libermann-Burchard, petroleum eter.
Bahan untuk pembuatan tablet hisap adalah polyvinylpyrrolidone, sukralosa, dekstrosa, laktosa, talkum, Mg stearat, aerosil, kristal mentol,
pewarna coklat. Bahan untuk uji CD4 adalah reagen BD Tritest CD4, lysing solution
4.3 Prosedur Penelitian
4.3.1 Penyiapan Bahan yang Digunakan
Sampel yang digunakan adalah Gambir Uncaria gambir Roxb yang diambil dari tanaman gambir, yang terdapat di daerah Padang,
Sumatera Barat. Daun dan ranting dikumpulkan dan dibersihkan dari
kotoran yang melekat dengan air bersih mengalir, lalu ditiriskan agar terbebas dari sisa air cucian kemudian dikeringkan pada suhu kamar.
Simplisia yang sudah kering kemudian digiling dan diayak dengan ayakan untuk mendapatkan serbuk, lalu simplisia disimpan pada wadah
yang kering dan tertutup rapat, serta dalam ruangan yang terlindung dari cahaya Depkes RI, 1986
4.3.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Gambir
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Sebanyak 500 gram serbuk kering gambir Uncaria gambir Roxb dimaserasi
dengan pelarut etanol 70 dan dilakukan pengocokan sesekali. Proses tersebut dilakukan selama 1-2 minggu dimana sekali dalam 2 hari pelarut
diganti dan disaring. Proses tersebut dilakukan hingga filtrat mendekati tidak berwarna. Semua filtrat digabung, dan diuapkan atau dipekatkan
dengan rotary evaporator pada suhu 40-50°C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental dikeringkan dengan oven pada suhu 30- 40ºC
sampai kering. Dihitung hasil rendemen ekstrak dengan rumus: Bobot ekstrak yang didapat
Rendemen = x 100
Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi
4.3.3 Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik Simplisia dan
Ekstrak Depkes RI, 2000
1. Parameter spesifik terdiri dari :
c. Identitas
Parameter identitas ekstrak terdiri dari :
3 Deskripsi tata nama yaitu nama ekstrak generik, dagang,
paten, nama latin tumbuhan sistematika botani, dan bagian tumbuhan yang digunakan.
4 Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas artinya senyawa
tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu.
d. Organoleptik
Parameter ini mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa. 2.
Parameter non spesifik terdiri dari: a.
Susut Pengeringan dan Kadar Air Ekstrak atau simplisia ditimbang dengan seksama sebanyak 1 gram
sampai 2 gram dan dimasukkan ke dalam botol timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105
o
C selama 30 menit dan telah ditara. Sebelum ditimbang, ekstrak
diratakan dalam botol timbang dengan menggoyang-goyangkan botol, hingga merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 mm sampai
10 mm, kemudian dimasukan ke dalam oven, buka tutupnya. Pengeringan dilakukan pada suhu penetapan yaitu 105
o
C hingga diperoleh bobot tetap lalu ditimbang. Sebelum setiap pengeringan,
botol dibiarkan dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu kamar.
b. Kadar Abu
Sebanyak lebih kurang 1-2 gram ekstrak atau simplisia yang telah digerus dan ditimbang seksama, dimasukan ke dalam krus platina
atau krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara. Ekstrak atau simplisia diratakan kemudian dipijarkan perlahan-lahan hingga
arang habis, didinginkan, dan ditimbang. Jika arang tidak dapat hilang, ditambahkan air panas, disaring dengan menggunakan
kertas saring bebas abu. Sisa abu dan kertas saring lalu dipijarkan dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan ke dalam krus,
diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap, ditimbang. Kadar abu dihitung terhadap berat ekstrak dan dinyatakan dalam bb.
c. Kadar abu tidak larut asam: Abu yang diperoleh pada penetapan
kadar abu, didihkan dengan 25 ml HCl encer selama 5 menit, dikumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, disaring melalui
krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas, dipijarkan hingga bobot tetap dan ditimbang. Dihitung kadar abu
yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
4.3.4 Identifikasi Serbuk Gambir