Imunomodulator Kontrol Pembanding Sistem Imun

Analisa CD4 dipengaruhi oleh tiga parameter, yaitu limfosit, CD4, dan jumlah mutlak CD4. Jumlah CD4 absolut adalah jumlah sel CD4 yang ada dalam sistem kekebalan tubuh. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Ukuran CD4 persentase memberi sedikit informasi tambahan pada jumlah CD4 mutlak dalam peramalan risiko jangka pendek pengembangan penyakit, karenanya jumlah CD4 mutlak merupakan ukuran status kekebalan yang lebih penting dan pilihan terbaik dibandingkan dengan CD4 persentase, misalnya untuk mengambil keputusan pengobatan dalam orang dewasa terinfeksi HIV. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 antara lain meliputi perbedaan analisis, perbedaan musim, beberapa penyakit bersamaan, dan penggunaan kortikosteroid. Di samping itu, terdapat pula beberapa faktor yang dilaporkan memberikan sedikit pengaruh terhadap jumlah nilai CD4, yaitu gender, usia pada orang dewasa, faktor risiko, stres psikologis, stres fisik, dan kehamilan. Di lingkungan sekitar sangat banyak infeksi yang beredar, baik berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun manusia tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia Runggu, 2010.

2.5.2 Imunomodulator

Imunomodulator adalah obat yang dapat mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan yang fungsinya berlebihan. Obat golongan imunomodulator bekerja menurut 3 cara, yaitu melalui: a. Imunorestorasi Imunorestorasi ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun, seperti: immunoglobulin dalam bentuk Immune Serum Globulin ISG, Hyperimmune Serum Globulin HSG, plasma, plasmapheresis, leukopheresis , transplantasi sumsum tulang, hati dan timus. b. Imunostimulasi Imunostimulasi yang disebut juga imunopotensiasi adalah cara memperbaiki fungsi sistem imun dengan menggunakan bahan yang merangsang sistem tersebut. Biological Response Modifier BRM adalah bahan-bahan yang dapat merubah respons imun, biasanya meningkatkan respon imun. c. Imunosupresi Imunosupresi merupakan suatu tindakan untuk menekan respons imun. Kegunaannya terutama pada transplantasi untuk mencegah reaksi penolakan dan pada berbagai penyakit inflamasi yang menimbulkan kerusakan atau gejala sistemik, seperti autoimun atau autoinflamasi Baratawidjaja et al., 2009. Imunorestorasi dan imunostimulasi disebut imunopotensiasi atau up regulation , sedangkan imunosupresi disebut down regulation. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, suatu imunomodulator harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, zat tersebut harus dapat memodifikasi respon imun pejamu bukan hanya berefek pada mikroorganisme saja. Kedua, zat tersebut harus mempunyai efek samping minimal dan bebas dari efek berbahaya. Imunomodulator yang baik juga harus bebas dari efek sensitisasi bila zat yang digunakan bersifat alergenik dan bebas dari efek inhibisi sistem imun pada pemberian jangka panjang atau berulang Kresno, 2001.

2.5.3 Kontrol Pembanding

IM ® mengandung Echinacea purpurea 250 mg, ekstrak Black eldelberry 400mg, dan Zinc picolinate 5 mg, dikemas dalam sediaan kaplet . IM ® membantu memperbaiki daya tahan tubuh atau respon imun tubuh, juga digunakan sebagai terapi pendamping untuk infeksi yang akut dan kronis, terutama untuk infeksi saluran pernafasan genitalia seperti kandidiasis dan vaginitis. Echinacea adalah tumbuhan pertama yang dibuktikan secara ilmiah khasiat stimulasinya terhadap sistem imun. Anonim, 2008; Tjay et al., 2002. Mekanisme Echinaceae yang bekerja dengan cara menginduksi sitokin, sedangkan Zn picolinate mengaktivasi membran sel imun pada saat proses transkripsi, sehingga kombinasi Echinacea dan Zn picolinate merupakan kombinasi yang ideal untuk meningkatkan respon imun terutama pada keadaan infeksi Anonim, 2006. Telah terbukti bahwa Echinacea merupakan imunostimulan non spesifik, dengan kata lain Echinacea tidak mempunyai hubungan antigenik dengan patogen-patogen spesifik. Hal ini merupakan hasil dari stimulasi respon imun seluler seperti fagositosis dan pelepasan sitokin serta faktor- faktor serum lainnya. Fagositosis proses ingesti atau menghancurkan mikroorganisme, sel dan partikel oleh sel-sel pada sistem retikuloendotelial, telah digunakan sebagai indikator aktifitas imunostimulan dari Echinacea Bradley, 2006. Evaluasi granul : Kompresibilitas, distribusi ukuran pertikel, laju alir, sudut henti, kadar air Penyiapan simplisia Ekstrak kental Uji parameter spesifik Uji parameter non spesifik Ekstrak kering Formula tablet hisap : Ekstrak gambir, PVP, Sukralosa, Laktosa, Mg Stearat, Talk, Aerosil Mixing Pencetakan tablet Evaluasi tablet : friabilitas,uji organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman kandungan, waktu hancur Uji kesukaan Uji CD4 Kruskal wallis test T test

BAB III KERANGKA KERJA KONSEP

Gambir sebagai obat Katekin gambir diketahui tradisional memiliki efek imunomodulator