Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani pada abad pertama masehi oleh Hypathia dan Alexandria. Dan Zossimus dan
Alexandria-lah yang dianggap berhasil menggambarkan proses destilasi secara akurat sekitar abad ke-4, dan dimodernisasi oleh ahlikimia islam
pada masa khalifah Abbasiyah terutama masa Al-Razzi.
2.4.2. Macam-macam destilasi
Berdasarkan ekstraksi secara fitokimia, destilasi dibagi menjadi: 1.
Destilasi Uap Merupakan suatu proses pemisahan yang umumnya dilakukan
untuk bahan yang sangat sensitive terhadap suhu, seperti senyawa alam aromatik. Karena banyak senyawa organik akan terurai pada
suhu tinggi. Tapi jika yang didestilasi sangat sensitive terhadap panas, destilasi dengan uap dapat juga dikombinasikan dengan destilasi
dalam vakum. Aplikasi dari destilasi uap ini adalah untuk pengerjaan minyak
essensial, contohnya parfum. Pada metode ini, uap air dilewatkan melalui material tumbuhan yang berisi minyak yang diinginkan.
Namun, penggunaan destilasi uap ini hanya digunakan dalam skala industri karena biaya yang diperlukan sangatlah mahal walaupun hasil
yang didapat akan menghasilkan hasil yang maksimal. Prinsip Kerja
: Ketel uap dan penyulingan terpisah, ketel uap yang berisi air
dipanaskan dan uapnya dialirkan ke ketel penyulingan yang berisi
bahan baku, partikel minyak terbawa uap dan dialirkan dalam pendingin kemudian dipisahkan.
2. Destilasi Air
Destilasi air merupakan cara tertua, ditemukan di Negara Mesir dan India Kuno. Namun, sampai sekarang masih dipakai oleh petani
tradisional. Karena peralatan yang digunakan masih sederhana dan relative murah, namun hasil yang didapat tidak setinggisebagus dari
cara yang lain. Proses ini menggunakan bunga dan tumbuhan herba yang telah
ditumbuk sempurna. Kemudian ditaruh diatas air dan bau harumnya disadap.
Prinsip Kerja :
Ketel penyulingan diisi air sampai volume hamper separuh, lalu dipanaskan, sebelum air mendidih, bahan baku dimasukkan dalam
ketel, bahan baku biasanya yang tidak rusak oleh panas uap air misalnya bunga atau daun yang mudah bergerak dalam air.
3. Destilasi Uap – Air
Metode ini menggunakan kombinasi uap dan air untuk membebaskan kotoran minyak yang masuk kedalam kantung aromatik
tumbuhan. Karena panas dan tekanan maka akan berubah bentuk kedalam intisari cairan tersebut. Proses destilasi ini sangat rumit, dan
harganya pun lebih mahal.
Pada proses destilasi ini air dan material ditemukan keduanya dalam labu yang dipenuhi lubangjaringan, yang akan digunakan
untuk memisahkan keduanya. Pembakaran langsung merupakan satu pendekatan yang digunakan dalam dasar destilasi, karena pembakaran
langsung ini menampakkan bagian atas dari labu destilasi. Karena pembakaran langsung ini material tumbuhan dapat menjadi sangat
panas. Uap air akan berkontak sendiri, karena adanya pemisahan dari
material tumbuhan dari air, di dalam system ini. Uap air yang disebabkan dari air dalam labu destilasi akan menjadi terlalu panas
atau kering, dan harus dihindari ketika temperature tidak bisa naik keatas sehingga akan terbentuk uap jenuh. Destilasi seperti ini,
menghadirkan suatu kasus penyulingan yang khas dengan uap tekanan rendah dipenuhi. Persiapan material tumbuhan jauh lebih penting
didalam metode destilasi uap dibandingkan didalam destilasi air, karena uap air hanya akan kontak dengan material sebagai kenaikan
saja. Prinsip Kerja
: Ketel diisi air sampai batas saringanlangsang. Bahan baku
diletakkan diatas angsang sehingga tidak kontak langsung dengan air yang mendidih tetapi berhubungan dengan uap air, air yang menguap
akan membawa partikel minyak atsiri dan dialirkan kealat pemisah Anonim, 2000
2.5. Spektrofotometri UV-Vis